5. Motivasi

8 4 0
                                    

Terkadang kita bisa memotivasi orang lain.

Sudah satu jam Epret duduk di sebelah Airen yang masih saja menangis. Sudah satu jam lebih, tetapi Airen seakan tidak lelah membuang air matanya. Epret sampai menguap berkali-kali karena mengantuk menunggu Airen berhenti menangis.

"Udah lah Ai, jangan nangis mulu, banyak cowok lain kok selain dia, kalau kalian jodoh pasti jadi jadi, jangan khawatir," ucap Epret sembari menepuk-nepuk bahu Airen.

"Hiks hiks, aku udah berusaha, tapi dia tetap gak hiks hiks gak peduli sama aku." Tangisan Airen semakin menjadi-jadi. Epret menghela napas, dia sendiri juga bingung dengan masalah percintaan seperti ini.

"Kamu harus tetap berusaha, mungkin dia gak lihat kamu karena waktu kamu usaha dia pakai kacamata hitam, makanya buram … terkadang apa yang terjadi berbanding terbalik dengan yang kita harapkan, tapi jangan nyerah dulu, balik lagi kenyataan itu hingga sesuai yang kita harapkan. Mungkin gak akan sama persis, tapi setidaknya nyenggol dikit lah ama yang kita harapkan. Intinya jangan berhenti usaha, tetap yakin dia bakal lihat kamu. Sebelum janur kuning melengkung, kamu jangan putus semangat, Bung." Epret berbicara panjang lebar, memberikan pendapatnya.

Airen mengusap air matanya. Epret benar, daripada dia membuang waktu untuk menangis lebih baik dia berusaha. Airen mengucapkan terima kasih pada Epret dan pergi menemui dia.

Epret tersenyum senang, setidaknya hari ini dia membangkitkan semangat orang lain meskipun dia sendiri sedang putus semangat. Air mata Epret jatuh ketika Airen sudah pergi dari sana. Sekarang dia harus memberi semangat dirinya sendiri.

Akan tetapi, terkadang juga kita tidak bisa memotivasi diri sendiri.

Note:
Ya mau bagaimana lagi, kita ini makhluk sosial yang dalam beberapa hal butuh bantuan orang lain. SEMANGAT GAES!!!

LantAksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang