"Karna semua orang punya masalah, jadi kita ga bisa buat nyuruh mereka terus-terusan ngertiin apa mau kita." -Alfaro
TERIK matahari membuat para siswa, dan siswi yang terlambat menghela nafas mereka, dengan sesekali mengeluh tentang panasnya hari ini. Ditambah lagi mereka yang harus berdiri berlama-lama di lapangan untuk mendengar ceramah dari pak Rudi. Lengkap sudah kebahagiaan mereka saat ini.
"Loh, ada lu juga bang?" Darren dengan ekspresi kagetnya melihat Alfaro juga berdiri dibarisan para siswa yang terlambat. Ditambah lagi atribut Alfaro yang tidak lengkap.
"Ya menurut lo aja, kalo mata lo masih sehat ya ini emang gue," ujar Alfaro yang membuat Darren terkekeh.
Perlu kamu tau Darren itu wakil ketua OSIS dan juga merupakan anggota The Tigris. Justru disaat-saat seperti ini, Darren tidak akan meloloskan satupun anggota The Tigris yang terlambat karna seperti kata Rangga. "kalo udah salah ya dihukum jangan dilepasin."
"Eh iya, disana tuh," ucap Darren sambil menunjuk kearah barisan siswi. Lebih tepatnya cowok itu menunjuk ke arah Arlin.
Arlin, gadis dengan banyak kelebihannya itu terlambat dan berdiri disana. Dan faktanya, tentang Alfaro yang menyukai Arlin sejak mereka masih kelas 11 sudah bukan rahasia lagi dikalangan siswa dan siswi di SMA Juanda.
Tetapi sekarang, bukannya menatap kearah Arlin, Alfaro malah kearah seorang gadis dengan tas berwarna hijau tosca yang berdiri disebelah Arlin.
"Gue doain dah bang, lo bisa sama Arlin," ujar Darren lalu menepuk bahu Alfaro.
Alfaro kembali melihat kearah Kiana, dan yang ia dapatkan adalah gadis itu yang juga menatap kearahnya sambil tersenyum, senyum yang bahkan hanya dibalas dengan tatapan datar dari Alfaro.
"Sinis banget," gumam Kiana pelan. Diantara banyak siswa yang dihukum kenapa sepertinya Alfaro yang hanya menjadi pusat perhatian para cewek-cewek yang berdiri disampingnya, dibelakangnya, didepannya, seakan-akan Alfaro yang terlambat dan dihukum adalah salah satu dari 7 keajaiban dunia di on the spot. astaga Kiana yang baru terlambat sekali saja biasa aja tuh.
"Ini," gadis yang berdiri disebelah Kiana menepuk bahunya, lalu menyodorkan permen dengan bungkus berwarna merah itu kepadanya.
"Eh, Fanny, telat juga?" tanya Kiana sambil menoleh kearah gadis itu.
"Ya menurut lo, gue udah berdiri disini dari tadi cuman lo yang ga sadar. Ini, ambil," jawab Fanny.
Kiana mengambil permen yang diberikan oleh Fanny, tak lupa mengucapkan terimakasih.
Heran, tumben sekali gadis itu bersikap baik kepadanya, ya walaupun sebenarnya Fanny dari awal bukan orang yang jahat. Bahkan gadis itu memiliki sifat yang lembut, sebelum salah pergaulan. Atau mungkin karena kelamaan terkena panas matahari jadi Fanny dehidrasi terus halusinasi?, Ah ada-ada saja pemikiran Kiana sekarang.
"Gue, minta maaf," ucap Fanny pelan, tetapi Kiana masih bisa mendengar suaranya.
"Hah? Kenapa fan?" tanya Kiana, walaupun sebenarnya ia sudah mendengar apa yang Fanny bilang barusan.
"Gak, ga jadi."
"Gue ga pernah marah kok sama lo fan, gimanapun lo orang pertama yang ngajak gue kenalan pas masih jadi murid baru."
KAMU SEDANG MEMBACA
DALION BELONGS WITH ME
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Diantara banyaknya siswa siswi disekolah ini, mungkin Kiana lah yang paling sial. Dengan harus menerima nasibnya berurusan dengan Alfaro Dalion Rafagio, cowok tergila yang pernah ia temui. Salah satu bagian dari geng motor y...