O2. polos

1.2K 228 19
                                    

ketemu sih ketemu, tapi ya ga gini juga! kalo gini kan rasanya dia mau nenggelamin diri di laut aja.

"manggil gue?" ulang doyoung, karena jennie cuma plonga-plongo.

"e-eh?" jennie langsung ngedip-ngedipin matanya. tiba-tiba senyumnya mengembang, ia berdiri dan menghampiri doyoung.

"doyoung ya? kim doyoung?"

yang ditanya cuma cengo, ini cewek bipolar atau apa sih? tadi plonga-plongo ga jelas, eh sekarang malah sksd.

"jennie kim, ips 1." jennie julurin tangan.

doyoung tampak berpikir, kek familiar namanya? tapi siapa?

"duh, lupa ya? gue yang ngechat lo semalem." doyoung menjentikkan jarinya, "nah itu!"

"hah?"

"ternyata elo si cewek gila itu!" doyoung mengamati penampilan jennie dari bawah ke atas. "hmm tampang lo sih ga menunjukkan kaya orang kena rabies."

jennie melotot, "elo beneran anjing ya!"

"ehh bentar nih, maksud lo tadi ngumpat nama gue tuh apa?"

nah baru inget.

"ya elo sih dicariin keliling sekolah gaada."

"ngapain nyariin gue?" tanya doyoung.

"inget ga chat gue semalem?"

doyoung diem. 'oke, gue akan buat fitnah itu jadi nyata. sekalian i'll make you fall in love with me.'

doyoung natap cewek di depannya ga percaya, "lo.. serius?"

jennie ngangguk kukuh.

kok lucu?

kok gemes?

tahan doy, ga semudah itu lo bisa diluluhin cewek. baru kenal lagi.

"jadi?"

jennie mengerjap bingung, "jadi.. apa?"

"ya terus apa?

jennie mengerutkan keningnya, "apanya?"

hihh, sumpah! doyoung pengen jedotin palanya ke tembok. kalo masalah cursing aja otaknya lancar jaya. aslinya? kelewat polos ini mah!

"ya terus gimanaaa? hubungannya sama gue apa?" bodolah, doyoung ikutan pusing ini.

hhh, jadi yang tolol siapa?

"oh.." jennie ngangguk paham. "jadi ya gue mau deketin lo. biar kita jatuh cinta."

"kita?"

"yes, we."

~~~

doyoung bener-bener ga habis pikir sama jalan pikiran cewek di belakangnya ini.

iya, doyoung lagi boncengin jennie.

sumpah! biasanya kalo orang lagi deketin cewek atau cowok, yang ngejar pasti yang bakal nyari usaha, kan?

lah ini enggak.

malah yang ngejar ngebabu yang dikejar.

tadi sewaktu pulang sekolah─

"doy, anterin gue pulang."

"dih lu siapa?"

"lu ga inget sama misi gue?"

"itu urusan lo, gaada hubungannya sama gue."

sempet doyoung tolak, sampai akhirnya─

"kalo ga mau, lo jadi pacar gue."

jadi, ya gitu. mau ga mau ya doyoung kudu mau.

sebenernya sih jennie ngarep doyoung nolak. kan biasanya kalo udah jadian perasaannya bisa tumbuh cepet.

tapi ternyata doyoung malah iya-iya aja disuruh ngojekin dia.

gagal deh.

belum lagi─

"heh anjir gausah peluk-peluk!" doyoung mundurin tangan jennie, bikin motornya oleng.

ya gitu. sepanjang perjalanan ga ada yang namanya tenang. entah si jennie yang ngoceh, atau doyoung yang ngomel-ngomel kalo jennie mulai nyender atau peluk-peluk.

"udah sampe belum sih?" tanya doyoung sebel. pasalnya ini udah hampir setengah jam mereka naik motor sambil panas-panasan. sementara jennie di belakang cuman senyum-senyum keliatan di spion.

doyoung jadi curiga, itu cewek ga lagi modus kan?

"ituu, masuk doy. terus lurusss aja, ada rumah paling gede."

"rumah lo?"

"bukan, rumah pak rt." doyoung cuma ngasih tatapan datar. "eh tapi kalo ketemu langsung belok kiri, ada rumah paling tinggi. yang banyak mobilnya."

"jangan bilang rumahnya pak lurah?"

jennie cengengesan, "kok tau hehe." ngeliat doyoung mulai emosi digodain akhirnya dia ngomong lagi. "tapi kan papa gue lurahnya doy."

sampe di depan rumah, jennie turun dan ngelepas helmnya. belum sempat dia ngomong─

"iya sama-sama. semoga kita ga ketemu lagi, bye."

baru doyoung mau ngegas motornya, jennie manggil.

"apa lagi?!"

"helm lo ketinggalan." doyoung mundurin motornya dikit. terus jennie ngasih helm ke yang punya. "makasih ya."

"ya."

"dih, yang bener kek."

"iya sama-sama bngst."

"btw ngapain lo bawa dua helm?"

doyoung melotot. mampus baru inget!

flash ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang