Dufan

260 30 20
                                    

Matahari sudah mulai menyerang dari jendelanya terpaksa gadis itu harus bangun lalu melakukan ritual kesiangan nya. Pukul 10.22 WIB gadis itu hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk ritualnya.

Selesai sudah ritualnya gadis itu keluar dengan  rok di bawah lutut berwana hitam dan kaos yang bertuliskan 'Supreme' berwana putih dan juga rambut di gerai bebas.

Gadis itu baru saja mau menduduki Sofanya tapi kegiatannya terganggu dengan bel yang berbunyi dengan tidak sabar.

Gadis itu membuka pintu dia menyipitkan matanya dan benar pria yang di hadapannya adalah Jefan.

"Ngapain Lo?" Tanya Nadia ketus

"Tamu ga di suruh masuk dulu ni?" Tanya balik Jefan mendapatkan tatapan tajam dari Nadia, lalu badannya menyingkir agar Jefan bisa masuk

"Ngapain lo kesini kampret!" Ucapnya dengan nada rendah tapi menekan

"Ngajak lo main lah yakali mau nyuruh lo jadi maid gue"

"Ga gue sibuk!"

"Maaf Jefan tidak menerima penolakan!" Ujarnya tegas

"Maaf saya tidak menerima pemaksaan tuan!"

"Tidak saya maafkan!"

"Bacot!"Nadia langsung melangkah menuju dapur diikuti oleh jefan dari belakang

"Ngapain ngikut ngikut sih!" Jefan hanya cengengesan sambil mengangguk telukuknya
Yang tidak gatal

"Ayo lah Nadia"

"Lo ko jadi aneh sih? Tadinya kita ga Deket sama sekali"

Ya karna gue suka lo dari awal bego batin Jefan memaki maki Nadia

"Kalo gue bilang gue suka sama lo gimana?" Tanyanya yang mendapat jitakan dari Nadia

"Ga akan gue biarin"

"Ayo nad kita pergi kemanapun gue ikut deh" jefan menunjukkan jarinya yang membentuk 'V'

Ya udah deh dari pada gabut yekan batin Nadia

"Tunggu gue ganti baju dulu!" Jawabnya membuat Jefan melebarkan senyumnya yang ternyata mempunyai lesung pipi membuatnya sangat manis.

Lima menit berlalu pintu kamar terbuka memperlihatkan seorang gadis dengan balutan celana jeans dan Hoodie berwana hitam dan rambut yang di kuncir kuda. Walau terbilang cukup simpel tapi Nadia tetap Nadia walau bagaimanapun juga Nadia akan tetap cantik.

"Astagfirullah bidadari yang jatuh" gumamnya sangat pelan matanya tak luput dari pandangan di depannya

🍒🍒

"Mau kemana sih bwambank!" Ketus Nadia karena dari tadi belum juga sampai

"Mana gue tau" Jawabnya acuh Nadia langsung melirik tajam bagaimana bisa dari tadi dia hanya muter muter ga jelas seperti ini.

"Gimana kalo ke Dufan" ajaknya melirik Nadia sekilas

"Boleh juga" Nadia merasa tertarik akan tempat itu

Jefan mengangguk lalu memfokuskan kendaraan agar selamat sampai tujuan.

Dufan. Banyak orang yang sedang menikmati hari weekend ini di sini mulai dari yang berkeluarga dan juga yang pacaran mereka terlihat sangat bahagia.

Nadia dan Jefan sudah mencoba banyak permainan membuat mereka lelah, mereka memutuskan untuk duduk di bawah pohon rindang yang khusus untuk orang yang berada di sana.

 Bad Girl VS Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang