"MAMPUSSSS!!!!!" Batin haechan dan renjun bersamaan!! Ya mana tidak bersamaan kalau orang yang dibicarakan tadi rupanya mendengar percakapan mereka.
"Oh haha....hahaha...h-hai...??" Ini Haechan yang menyapa,kalau renjun jangan di tanya,dia cuma diam-diam aja karena dia takut sama Lee jeno ini.
。 。 。 。 。 。 。
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ya,dia,Lee Jeno. Laki-laki yang mempunyai rambut berwarna hitam pekat yang sangat menawan. Ohh!! jangan lupakan tingginya yang sangat ideal itu,Lee Jeno termasuk laki-laki yang lumayan tinggi di sekolah kami.
"Kenapa?Bukannya tadi mau menonjok wajahku?"
"I-ituu....." Waduh renjun jadi tidak berani berbicara jadinya.
"Eh waktunya balas dendam nih"
"Ohhh ituu,tadi temenku ini bilang kalo wajahmu ngeselin banget,mana sok ganteng lagi. Dia nih yang mau nonjok wajahmu yang tampan itu,kalau aku sih tidak hehehehe." Haechan mengatakannya dengan sangat lancar dan senang,tentu saja senang,kan dia lagi balas dendam.
Jeno yang mendengar itu langsung menoleh kearah renjun dan menatap pria kecil itu dengan lirikan matanya yang tajam.
"So?" Tanya Jeno sambil menaikkan sebelah alisnya.
Dengan penuh keyakinan akhirnya renjun mencoba menatap balik sang lawan bicara."Emmm itu,aku nggak bermaksud hehe,sorry. Canda doang hehe"
"Hehehe hehehehe aja terus"
"Hmmmm" gumam Jeno.
"Ck,dingin banget sih" ucap Renjun dengan suara yang sangat-sangat kecil.
"Apa kau bilang?"
"N-nggakkk!!!"
"Yuhuuuuu,aku nyamuk ya?" Haechan pura-pura melihat kearah lain sambil bersiul.
Jeno capek sendiri jadinya,akhirnya dia memutuskan untuk balik ke kelas "Minggir"
"E-ehhhh jennn tunggu!!!"
"Apa?"
"Kenalin aku Huang Renjun,dan dia Lee Haechan"
"Hmmm"
"Hmm hmm hmm hmmm,aku doain mulutmu enggak bisa terbuka lagi baru tau rasa". Ini Haechan yang ngomong,dia mah mana perduli kalau Jeno mau marah atau membuangnya ke hutan Amazon sekalipun.
"Terus? Kalian mau apa?"
"Kami tau ,kau itu seperti kami kan?"
"Hah?"
"Lee Jeno,kau itu seperti kami kan?"
"Apa maksud mu Huang?"
"Demigod"
Jeno langsung terkejut,bagaimana tidak,dia sudah menyembunyikan hal ini dengan sangat baik selama ini.Dia tidak pernah mengira kalau akan ada orang yang tau mengenai demigod.
"Jadi,bukankah kami benar?Lee Jeno?anak dari dewa Zeus?"
"Yah aku dan Renjun berpikir kalau ku anak dari dewa Zeus"tambah Haechan.
"K-kalian tau dari mana?" Jeno bertanya dengan wajah kagetnya.
"Aku pernah melihatmu memegang petir dengan santainya.Kalau kau manusia biasa pasti kau sudah gosong dan dekil" Kkkkkk.....kenapa Haechan malah membayangkan wajah Jeno yang gosong ? Kkkkk~
"Ini rahasia,aku berharap kalian tidak menyebarkan hal ini" Jeno benar-benar takut jika hal ini tersebar dan dia malah jadi incaran para ilmuan.
"Tentu,aku dan Renjun juga sama sepertimu,jadi jangan khawatir"
"Jadi.....kalian anak siapa?"Jeno agak penasaran jadinya.
"Aku lee Haechan anak dari Dewi persefone"
"Dan aku Huang Renjun,anak dari Dewi Hera"
Deg!!
Tiba-tiba jantung Jeno berdetak 2 kali lebih cepat. Tunggu,kalian dengar kan apa yang dia bilang??? Anak dari Dewi Hera??
"Ke-kenapa jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya???"
"A-ah baiklah salam kenal"
"Ya salam kenal,ku harap kita menjadi lebih dekat kedepannya.Ya kan Huang???"tanya Haechan sambil menyenggol pundak Renjun.
"O-oh?? Oohh iya iya benar apa yang Haechan katakan"
"Y-ya,aku balik duluan"
"Oke,bye Jeno!" Teriak mereka kompak.
Sesudah memastikan jika Jeno benar-benar sudah tidak ada di sana,akhirnya Haechan menanyakan hal yang ingin dia tanyakan dari tadi.
"Oi ren,apakah jantungmu tidak berdetak 2 kali lebih cepat dari bisanya ketika bertemu dengannya?"
"Maksudmu???"tanya Renjun yang bingung sambil memiringkan kepalanya sedikit miring ke kanan.
"Kau tau kan, ibu mu adalah Dewi Hera,pasangan dari Dewa Zeus. Bukan kah seharusnya kalian juga saling jatuh cinta?"
"Hei,itu tidak mungkin,lagian itu kan orang tua kami,bukan kami"
"Tidak ada yang tidak mungkin Huang"
______________________________________ _ _ _ _ _
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.