"Kau tau kan, ibu mu adalah Dewi Hera,pasangan dari Dewa Zeus. Bukan kah seharusnya kalian juga saling jatuh cinta?"
"Hei,itu tidak mungkin,lagian itu kan orang tua kami,bukan kami"
"Tidak ada yang tidak mungkin Huang"
。 。 。 。 。 。 。
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Itu semua bohong,yang di katakan pemuda manis itu semuanya hanyalah kebohongan. Padahal dia sudah lama menyukai pria es itu,bahkan sebelum Renjun mengetahui kalau dia adalah anak dari Dewa Zeus.
Mengamatinya dari kejauhan,melihatnya makan dari kejauhan,bahkan sampai berpura-pura membaca buku di perpustakaan untuk melihat sang pujaan hati yang tertidur dengan damai di sana.
Jantungnya memang berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya ketika tidak sengaja bertemu atau berpapasan dengan Lee Jeno ini.
Tapi sekarang?
Jantungnya berdetak cepat berkali-kali lipat ,apalagi setelah mengetahui kebenaran jika pria yang dia sukai sejak lama adalah anak dari Dewa Zeus,pasangan dari ibunya Dewi Hera.
Jika di pikir-pikir.......apakah mungkin keturunannya sekalipun akan tetap menjadi pasangan?
Renjun benar-benar pusing sekarang. Disaat malam hari bukannya dia tidur tetapi malah memikirkan si mancung yang sok ganteng itu. Ya,tapi Renjun akui,Jeno memang ganteng sih.
Hehehehe.
Ah....mungkin nanti Renjun harus bertanya kepada ibunya mengenai masalah ini. Sekarang waktunya untuk tidur, sudah tepat jam 12 malam.
"Good night"ucap Renjun sambil meninggalkan balkon kamarnya.
☁️ ☁️ ☁️
KRINGGGGG
Renjun terkejut bangun dan melihat ke arah alarmnya. Ahh...sudah jam 4 pagi ternyata.
"Shhhh...sudah pagi saja????"
Renjun langsung bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat untuk berbicara dengan ibunya. Mandi,membuat sarapan,lalu memakan sarapannya. Setelah itu Renjun langsung bergegas pergi ke tempat favoritnya sekaligus tempat nya bertemu dengan sang ibu.
Sekarang masih terlalu pagi untuk berkeliaran diluar sebenarnya,tapi Renjun tidak perduli. Semakin sepi semakin bagus,bukankah begitu???
Saat berjalan masuk ke arah hutan,Renjun tiba-tiba melihat segerombolan burung gereja dan angsa yang sangat cantik.
Wah.....renjun jadi terpana ketika melihatnya. Ketika renjun sedang melihat-lihat sekitar, matanya tidak sengaja melihat kearah seorang pria yang sangat cantik dan manis menurutnya. Tapi,siapa dia? Apa yang dia lakukan di dalam hutan ini? Bukan kah masih terlalu gelap untuk masuk ke dalam hutan di jam segini?
Renjun memutuskan untuk mendatangi pria yang dia lihat tadi,di pegangnya pundak pria tersebut.
Pria manis itu sontak kaget dan menoleh ke arah belakang.
"Ha-haii???"ucap Renjun dengan gagap.
"Haii?? Kau siapa?" Tanya pria manis berambut pirang itu.
"Ohhh,perkenalkan namaku Huang Renjun,kau siapa? Apa yang kau lakukan di hutan ini?"
Pria itu tersenyum sambil tertawa ringan, "Aku?aku sedang bermain dengan teman-teman ku,ingin bergabung?"jawabnya,tapi dia tidak memperkenalkan siapa dirinya.
"Bolehkah?"
"Tentu" jawab pria itu sambil memberikan seekor burung gereja kepada Renjun.
"Wahhhh,lucu sekaliiii" Renjun tersenyum manis saat melihat seekor burung gereja yang ada di tangannya. Tetapi dia akhirnya tersadar, "Eh tunggu....kau bilang kau bermain dengan mereka kan? Bukan kah burung-burung biasanya takut sama manusia?"
"Memangnya aku manusia?" Pria itu menatap Renjun dengan seringai tipis dibibirnya.
"A-apa maksudmu?!"
"Aku tanya,memangnya aku manusia?"
"Ka-kalau kau bu-bukan ma-manusia,lalu a-apa?!"tanya Renjun,jujur saja sekarang dia ketakutan setengah mati. Walaupun hutan ini gelap,tetapi ada 2 cahaya lampu yang menemani mereka di sini
Yang satu nya di bawa oleh Renjun,dan yang satunya di bawa oleh pria berambut pirang itu.Apa jangan-jangan itu bukan lampu? Atau mungkin itu makhluk yang berubah bentuknya menjadi lampu??
"Hahahaha,aduh lucu sekali sihh hahaha" pria itu tertawa keras sembari memegang perutnya. Dia tidak menyangka kalau pria yang barusan di kenalnya ini akan tertipu dengan begitu mudahnya.
"Aduh,kau ini polos atau gimana sih? Lagian mana mungkin ada hantu seimut diriku" kemudian pria itu mendudukkan dirinya di bawah pohon besar yang jika dilihat terlihat sangat menyeramkan.
"Sini duduk di sampingku,aku hanya bercanda kok"
Renjun yang dari tadi termenung tidak percaya kalau dia barusan di tipu oleh orang di depannya ini hanya bisa membuka mulutnya lebar-lebar. Saat dia tersadar,dia langsung menutup mulutnya dan menatap sinis pria berambut pirang itu.
"Ck, kekanak-kanakan sekali sih?!" Cibir renjun,setelahnya ia langsung ikut duduk di samping pria tadi.
"Jadi? Apa yang kau lakukan di hutan di jam 5 subuh ini,Huang?"
"Urusan kecil"
"Jangan bilang kalau kau itu pembunuh atau penculik?"
Renjun langsung melototkan matanya ,dia tentu saja tidak terima dikatakan sebagai penculik apa lagi pembunuh!!
"Enak saja kau kalau ngomong,aku bukan orang seperti itu!"
'Yaya terserah kau saja,anak Dewi Hera."
Lagi. Lagi-lagi renjun dibuat terkejut olehnya. Kenapa pria ini bisa dengan mudahnya membuat renjun terkejut? Dia mengatakannya dengan wajah yang datar. Siapa pria ini? Kenapa dia bisa tau?
"K-kau--"
Pria itu memotong ucapan renjun dan berkata " Aku sudah lama tau,aku sudah lama memperhatikan mu,kau tidak sadar rupanya?"
Renjun bingung ,dia mengerutkan dahinya.
"Jadi,kau itu siapa? Dewa atau demigod atau manusia biasa?"
Pria itu tersenyum memamerkan giginya yang putih bersih dan mengkilap , "Aku Zhong Chenle,anak dari Dewi Aphrodite"