cp.4

1.2K 133 54
                                    

Suasana sekolah masih terlihat sepi saat mobil putih itu memasuki kawasan sekolah.

"Apa nanti Nong PP mau di jemput atau pulang bersama Nong Billkin?" P'Boss supir pribadinya bertanya setelah mobil berhenti.

"Emm nanti PP kabari"

"Kalau begitu belajar yang rajin"

"Kau seperti P'Tantawan saja" PP keluar dari mobilnya dan berjalan menuju kelasnya sambil bermain hp. Sebelum menaiki anak tangga pertama ada sebuah suara yang memanggil namanya.

"PP?" teriak seseorang.

PP menoleh ke sumber suara yang tak lain adalah Billkin yang sedang berlari menghampirinya.

"Akhirnya denger juga panggilan Aku"

"Huh?"

"Dari tadi Aku memanggilmu berulang kali tapi kamu tidak mendengarnya"

"Serius? Kok Gue gak denger Lo manggil?"

"Terlalu fokus ke hp jadi gak denger ada yang manggil"

"Hehe sorry!"

"Woyy guyss!" dari kejauhan Kai melambai dan berlari bersama Mod menghampiri mereka berdua.

"Kalian berdua makin intim aja" kata PP memandang keduanya bergantian.

"Hooiihh harusnya kita yang bilang gitu" kata Kai

"Sudah-sudah ayo kekelas" ajak Billkin pada tiga temannya.

"Nanti pulang bareng Aku ya?" tanya Billkin pada PP saat mereka menaiki tangga.

"Gue dijemput sama P'Boss"

"Bilang sama P'Boss kamu pulang denganku"

"Kalau gak mau"

"Mana hpmu akan Aku telfon P'Boss untuk tidak menjemputmu"

"Pemaksaan itu namanya"

"Mau enggak. Ya udah kalau gak mau biar Aku pulang sama Chalan saja" Billkin berjalan duluan setelah sampai di tangga terakhir lantai 3 dengan wajah lesu. Sedangkan PP melihatnya dengan sedikit tersenyum. Lucu juga dia kalau bertingkah begitu_ batin PP.

"Oke! Oke! Gue pulang sama Lo, puas?" persis didepan kelas PP menahan tangan Billkin untuk berhenti.

"Sangat puas!" Billkin tersenyum senang sambil mengusak ramput PP dengan gemas.

"Yak! Rambut Gue berantakan tahu" PP menyingkirkan tangan Billkin dari rambutnya. Sedangkan Billkin makin memajukan wajahnya memandang wajah PP dengan seksama.

"Lo nyari apa di wajah Gue? Jerawat? Sorry ya wajah Gue bersih, jerawat gak berani muncul" kata PP menyombongkan diri untuk mengalihkan fokus Billkin agar tidak mendengar detak jantungnya yang berdetak terlalu keras hanya karena di pandang.

"Pede banget kamu"

"Orang tampan harus pede" PP mengankat wajahnya sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Cup!
Billkin melarikan diri dari tempat PP berdiri memasuki kelasnya meninggalkan PP mematung disana. Demi apapun PP ingin mengumpat karena ciuman mendadak dari Billkin. Semenjak kegiatan di kamar Billkin beberapa minggu lalu yang tidak membuat PP marah atau menghindarinya, Billkin semakin berani menyentuhnya. Entah itu cium pipi, cium kening, endus leher bahkan kecupan kilat yang dia lakukan barusan tapi itu semua Billkin lakukan jika sedang berdua.

First Love (BKPP) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang