"Rakaaaaaaa cepatan kebawah, ada yang mau mama sama papa bilang sama kamu!!!!!"
Di pagi yang tidak begitu cerah, tumbuhan di halaman yang lagi di mandiin oleh langit, sudah terdengar teriakan kesayangannya raka yang hampir saja membuat dirinya mencium lantai.
"ada apa sih maa, pagi pagi udah teriak aja, hampir aja tadi lantai mau merebut ciuman pertamanya raka"
Raka pun turun kebawah dengan langkah malasnya, tepat nya ke ruang keluarga sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handuk kecil yang sudah hampir sebulan tidak di cuci, katanya sih aura kegantengannya sudah menempel di handuknya.
"kamu ngomong apa sih, sini duduk dulu"
Raka pun duduk di depan kedua orang tuanya yg sudah berkepala tiga itu.
Raka melihat kedua orang tua nya ini saling bertatap tatapan, seperti sedang berbicara melalui mata dan raka semakin bingung karena tiba tiba mama menyikut bahu sang papa dan menatap tajam kedua manik papanya dan langsung menghadap ke arah nya.
"jadi gini, kemaren kakek kamu tiba tiba memindah tugaskan papa ke cabang perusahaan yang berada di pulau sumatra, karena kantor di sana lagi naik daun nya dan paman kamu nggak bisa megang perusahaan dua sekaligus, dan sekarang kamu kan sudah kelas dua belas yang sebentar lagi bakalan masuk kuliah, jadi..."
"JADI MAKSUD PAPA AKU BAKALAN IKUT SAMA KALIAN TERUS AKU BAKAL PINDAH SEKOLAH, AKU NGGAK MAU PAAA, AKU BENTAR LA..."
"raka, jangan di potong dulu papa bicara nya, kebiasaan deh kamu"
Raka langsung kicep setelah di omelin sang mama sambil menurunkan handuknya ke lehernya.
"iya maa maaf, terus paa??"
"jadi untuk sementara waktu kamu bakal tinggal sama kakek sampai kamu lulus SMA, setelah kamu lulus, terserah deh kamu mau tinggal sama papa dan mama atau tetap tinggal jawa, itu pilihan kamu sih"
"jadi gimana raka ??? " tanya sang mama.
Pertanyaan mereka nggak di jawab malah Mereka bingung melihat anak nya yang terlihat sedang berpikir keras seperti memiliki masalah hidup yang berat, padahal kerjaannya cuman makan, makan dan makan tetapi badan nya nggak pernah gemuk.
Aneh tapi nyata
Setelah beberapa jam menunggu, eh maksudnya tiga menit kemudian, jawaban raka membuat orang tua berkepala tiga itu terkejut.
"kalau raka ngekos aja gimana.....maksudnya gini, kan sejak kecil raka kan kesepian mulu, nggak punya kakak, nggak punya adik, sepupu pun jauh...terus kalau raka tinggal di rumah kakek, raka bakalan tetap kesepian karena kakek kan sibuk kerja, apalagi kakek sering keluar kota, jadi raka mau ngekos aja biar raka nggak kesepian dan raka bisa kok jaga diri, raka kan anak yg mandiri, bisa masak pula, nggak apa apa kan mah, pah??? "
Mereka langsung menatap sendu kepada anak semata wayang nya setelah mendengar curahannya.
Sebenarnya mereka tau sejak dulu raka selalu kesepian, mereka pernah berniat membuatkan raka adik, tetapi rahim sang mama bermasalah dan dokter menyarankan agar tidak membuat anak lagi demi keselamatan sang ibu.
"papa setuju setuju aja sama ide kamu itu, lagian kamu sudah besar dan harus belajar hidup mandiri diluar, kalau menurut mama gimana?? "
Empat mata itu pun lansung melihat ke arah wanita satu satunya di keluarga mereka dan raka tau ada kegelisahan di antara kedua mata ibunda nya yang sangat ia hormati itu.
"beneran kamu mau ngekos???... Nanti kalau kamu sakit gimana, siapa yang bakal ngurusin kamu, siapa yang akan mengingatkan mu untuk makan, tidur, mandi,terus kal... "
KAMU SEDANG MEMBACA
KOS KOSAN ANAK SMA ( bangtan lokal )
Teen Fictioncuman keseharian anak kos baru di kos kosan babe joko yang mencoba untuk hidup mandiri setiap hari kalian akan melihat ocehannya raka, ngorok nya nando, recehnya darel, pecahan barang dari juna, rawelnya ravin, polosnya seno dan manjanya gilang My...