"Saya butuh kamu untuk dua hal. -- Pertama, untuk tangani kasus perceraian saya dan --Kedua, pastikan mantan istri saya nggak dapat sepeser pun harta saya. Bisa?"
Lisa menghela nafas berat, kalau saja bukan karena firma hukum nya yang terancam di de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saya butuh kamu untuk dua hal. -- Pertama, untuk tangani kasus perceraian saya dan --Kedua, pastikan mantan istri saya nggak dapat sepeser pun harta saya. Bisa?"
Lisa menghela nafas berat, kalau saja bukan karena firma hukum nya yang terancam di depak dari gedung reot ini, permintaan itu mungkin nggak seharusnya dia sanggupi.
"Yaudah oke, tapi pertama-tama saya berhak tau, apa momok perceraian ini sampai terjadi?" ucapnya, pasrah.
Pria di hadapannya tersenyum miring "Kalo saya bilang karena kamu, apa kamu percaya?"
***
Hanyoung High School, Seoul, 2009.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kehidupan masa sekolah bisa dibilang sebagai titik akhir dari masa kekanak-kanakan setiap orang, sekaligus, jadi titik awal dimana perjalanan kehidupan yang sebenarnya di mulai.
Ya, Mulai.
Mulai menata mau jadi apa, mulai menata mimpi satu per satu, mulai menata kepribadian, atau mulai merasa jatuh cinta pada skala lebih serius dari cuma sekedar surat-suratan atau pandang-pandangan dari jauh.
Pokoknya, nggak akan pernah selesai kalo ngomongin kata mulai. Yang sulit itu ngomongin akhirnya... Jangan pernah takut untuk memulai meskipun nggak tau pasti bagaimana hal itu akan berakhir, yang penting mulai aja dulu.
Setidaknya itu yang Lisa pikirkan saat memutuskan memberikan predikat cinta pertama nya pada seorang pemuda populer di SMA nya itu.
Dia bukan pentolan geng, apalagi ketua OSIS. Dia murid yang lurus-lurus aja, lempeng aja gitu, dengan gampangnya memperoleh kepopuleran tanpa harus berusaha masuk ke organisasi-organisasi eksklusif sekolah.
Ketua basket? Futsal?
No, Nggak satupun dari kegiatan populer ala cowo ganteng itu yang dia ikutin.
Dia cuma pernah ikut kontes, kalau Lisa nggak salah ingat, mungkin sekitar empat kali.
Kontes seni fotografi sekolah itu berakhir ke kejuaraan nasional, dan ya... pujaan hati Lisa itu menang peringkat juara umum 1. Luar biasa, memang.