Bab 6

1.3K 101 4
                                    

"Ada satu cara" kata Boboiboy.

Levon pun menaikkan alisnya. "Lalu apa itu" kata Levon.

"Kalian bisa membunuhku sebelum hal buruk terjadi" kata Boboiboy

"Apaa" kata mereka terkejut.

"Kita tak mungkin melakukan hal itu Boboiboy, apa kau gila" kata Ellen yang kesal dengan pendapat Boboiboy.

Boboiboy pun hanya menghela napas dan kemudian mulai pergi keluar.

"Mau kemana kau Boboiboy" kata Levon.

"Kalau mau aku hidup, cari cara lain. Besok kalian akan pergi ke stasiun masing-masing, kalian mungkin bisa menemukan di sana" kata Boboiboy.

"Lalu kenapa kau tenang sekali Boboiboy" kata Ellen yang risau dengan sikap Boboiboy.

"Hal ini sudah bukan kali pertama, ini tidak membuatku kaget Ellen" kata Boboiboy yang tersenyum sedih dan keluar dari ruangan.

Mereka berdua pun terdiam, tak tahu apa harus yang dilakukan lagi.

Boboiboy berjalan di lorong sambil menunduk dan melihat ke depan dengan serius.

'Masalah ini belum dipuncak, ini harus diselesaikan dengan cepat'

—————

Fang pun kembali terbang ke TAPOPS bersama kakaknya, sudah 5 hari keluarga Boboiboy kembali ke markas masing-masing.

Awalnya, Fang mengira Boboiboy akan mengikuti orangtuanya karna ajakan dari ibunya tapi Boboiboy tetap mau berada di TAPOPS bersama dengan aku maupun yang lain sudah bersama dia sejak di Pulau Rintis.

"Haaahhh" Fang menghela napas dengan kencang.

"Ada apa Pang?" Tanya Kaizo yang bingung dengan adiknya yang termenung terus.

"Banyak kali rahasia Boboiboy yang aku tidak tahu" kata Fang.

"Yaa aku juga dengar dari ayah waktu itu, ayah dekat Laksamana Amato tapi dia juga merasa mereka memiliki masalah yang terpendam entah apa" kata Kaizo sambil mengendalikan pesawatnya.

"Aku juga tidak nyangka aku kenal dengan dia sejak lama" kata Fang sambil mengingat masa lalu.

Flashback

"Abang Kaizo, kapan aku mendapatkan misi" kata Fang yang masih berumur 9 tahun.

Kaizo pun berlutut di hadapan Fang sambil memegang pundak Fang.

"Kamu harus latihan lebih giat lagi, juga Pang mulai sekarang panggil abang Kapten Kaizo ya" kata Kaizo dengan lembut.

"Kenapa Pang harus panggil Kapten, tak enak lah" kata Fang yang cemberut.

"Itu untuk kebaikan kau lah"

Fang dan Kaizo pun menengok ke sumber suara dan melihat anak seumuran Fang dengan sehelai rambut putih di rambutnya. Dia juga memakai hoodie orange dengan dominan warna hitam.

Fang pun langsung sembunyi di balik Kaizo.
"Siapa kau" tany Fang yang ketus.

"Fang, yang sopan. Dia anak laksamana Amato yang setara dengan Laksamana Maksmana" bisik Kaizo. Fang pun kaget dan menatap anak tu dengan jeli.

"Hahaha, tak apelah. Kenalin aku Boboiboy, yang abang kau bilang tu agar musuh abang kau tidak mengincar kau pula" kata Boboiboy sambil tersenyum. Fang pun mengangguk dan tersenyum ke Kaizo.

"Seandainya aku masih bisa ngobrol dengan abang aku seperti kalian" bisik Boboiboy yang sebenarnya terdengar Fang dan Kaizo.

"Abang kau, kau punya —" sebelum Kaizo menyelesaikan perkataannya, terdengar teriakan dari belakang Boboiboy.

"Boboiboyyyy" teriak anak yang juga sebaya dengan Boboiboy dan sudah di depan Boboiboy dengan terengah-engah.

"Kau ini kalau pergi, bilang sama Ellen dulu. Ayah dan ibu pun risau tau tak, sini ikut sama Ellen" kata Ellen sambil menyeret Boboiboy dan Boboiboy hanya melambaikan tangan ke Fang dan Kaizo.

Secret Season 2 [ Boboiboy Fanfiction ]Where stories live. Discover now