ASSALAMU'ALAIKUM SEMUANYAAAAA
INI CERITA PERTAMA AKU. SEMOGA CERITA INI DI SUKAI SAMA KALIAN YA ...TERIMA KASIH BUAT KALIAN SUDAH MAU MEMBACA CERITA YANG AKU BUAT INIIIII ...
DAAAAAANNNNN ..
SEMOGA KITA SUKSES BARENG - BARENG
DAN LANGSUNG SAJA
SELAMAT MEMBACA☃☃☃
Jam dinding menunjukan pukul 11.54 tapi mata alena tetap terjaga. Alena masih memikirkan perkataannya beberapa jam tadi pada nizar.
Sesekali dia melirik ponsel nya, tidak ada notif yang menandakan nizar membalas pesannya. Jangankan di bales, di baca saja tidak.
Alena sadar kalau perkataannya sangat buruk dan tidak seharusnya alena mengucapkan itu ada nizar.
Jujur Alena memang sangat kesal pada nizar, karen dia tidak pernah mengizinkannya untuk berteman dengan alvaro.
"Besok gue harus bicara sama nizar" ucap alena
Tanpa sadar dia sudah terlelap dan menuju mimpinya yang sedari tadi menunggunya.
***
Alena sudah siap dengan seragamnya, dia bergegas menuju tempat makan untuk mengisi cacing cacingnya itu
"Bi, mamah sama papah kapan berangkat ?" tanya alena pada bi iyem yang tak lain adalah ART di rumah orang tuanya
"Kemarin Jam 10 pagi non, waktu non masih di sekolah" ucap bi iyem
"Bilang nggak bi kapan pulan ?" tanya alena lagi
"Mungkin bulan depan non" ucap bi iyem
Alena mengangguk sebagai jawaban, lalu melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda lalu memakannya dengan lahap.
Tin tin
Alena menoleh pada pintu, ada suara klakson motor di depan. Alena yakin itu adalah Nizar
"Bi alena berangkat ya" ucap alena sambil menyalami bi iyem
Alena bergegas menuju pintu untuk bertemu supir pribadinya itu.
"Hai Alena" sapa seseorang
"Ngapain lo di depan rumah gue ?" tanya alena datar
"Nizar yang suruh" ucap santainya
" Nizar mana ?" tanya heran Alena
"Nizar enggak bisa nganterin lo" ucap dimas yang tak lain sahabatnya nizar
"Kenapa ?" tanya alena dengan sedikit nada kecewa
"Dia harus jemput andini, mobil nya mogok" jelas dimas
Alena terdiam sejenak. Apa nizar sedang tidak ingin bertemu dengannya ? Sampai tidak memberitahu nya melalui chat atau pesan sms
"Yaudah lo duluan aja mas, gue bisa pake mobil" ucap alena
"Enggak enggak, nanti gue bisa di bunuh sama sahabat lo itu. Udah ayo naik" cegah dimas saat alena hendak mengambil mobilnya
"iya iya, sepenakut itu lo sama nizar ?" tanya alena terkekeh
"Enggak takut, cuman ciut nyali gue kalo harus berantem sama nizar" ucap dimas
"Tapi baliknya enggak usah di anterin kalo nizar enggak bisa, gue nanti bareng temen" ucap alena memberitahu dimas
"Siapa ? Alvaro ?" tanya dimas terkekeh
"Bukan mas" ucap alena datar
"Kalo mau sama alvaro juga gapapa kali len" ucap dimas santai