BAB V

6K 1K 1K
                                    

Sosok gadis yang samar-samar membilas tubuh seekor anak anjing, ketika ia siap menyambar selang air, Jason dua kali lebih sigap merebut selang.

"Yak! Selang lo kan ada, kenapa pakai selang gue!" Protesnya

Jason mengarahkan selangnya ke wajah gadis itu. Menyemprotkan air, lalu memeletkan lidah, "Suka-suka gue" Dia mengusap wajahnya dengan kesal. Tertawa garing, menatap lawan bicaranya sinis. Jason tak peduli dan kembali menyemprotkan air berkali-kali, "Apa lo. Apa lihat-lihat?"

"WOI!!!" Akhirnya gadis itu bangkit dari tempatnya dan mengambil selang lainnya, disemprotnya Jason tanpa ampun. "Ayok!! Lawan!!!"

Jason terpaku, selang yang dia dapatkan ternyata memiliki daya air yang lebih kuat, hingga membuatnya basah kuyup dalam sekali semprot. Laki-laki itu diam sejenak.

"Apa lo! Marah? Lo yang mulai duluan ya!"

Detik berikutnya, keduanya saling menyerang dengan selang masing-masing. Menyemprotkan, menghindari serangan dan melupakan dua anak anjing yang harus mereka urus. Dibawah sinar matahari sore, keduanya menikmati peperangan air, seperti anak kecil, saling tertawa mengejek dan saling menjahili. Dua Papillon duduk manis dan sesekali mengibaskan bulu-bulu mereka dari sabun.

Jason terbangun dari mimpi panjangnya setelah nada alarm menyentakknya. Ia langsung terduduk, memijat kepalanya yang terasa pusing. Mengingat kembali sekilas mimpi yang belum pernah ia ingat sebelumnya. 

"Gue mimpi apaan sih?"

***************************

Give Love, Sarangeul jom juseyo
Give Love, Sarangi mojarayo
Maeilmaeil jaraneun sarangeul geunyeoege juneundedo batjil anheuni
Give Love, Sarangeul jom juseyo
Give Love, Sarangi mojarayo
Maeilmaeil jaraneun sarangeul geunyeoege juneundedo batjil anheuni

(Lirik lagu Akmu-Give Love)

Jevana dengan santai mengikuti iringan lagu sembari mengolesi selai ke rotinya, ia juga ikut bernyanyi dengan riang. "Give Love, Sarangeul jom juseyo~~ AARRRGGGHHHHHH!!!" Pekikakannya terdengar berdenging ketika pandangannya berbalik, sosok Jeslyn hadir dengan kaos lusuh-nya. Wajahnya yang datar disertai aura hitam yang mengelilingi gadis itu, juga terlihat menakutkan.

"Je! Lo ngagetin tau!" Sentak Jevana.

Yang dimarahi tak peduli, ia malah memilih mengambil segelas air putih dan meneguknya sampai habis, 'Braakkk!!'

"Je..Pelan-pelan gak bisa ya? Itu gelas bisa hancur tau." Tanpa malu sedikitpun, gadis itu mengambil beberapa potong roti.

"Jangan masuk ke kamar gue. Hari ini gue mau ngabisin film." Tanpa panjang lebar, Jeslyn kemudian berbalik dan masuk kembali ke dalam kamar.

"Uwaahh,, dia gak kesurupan kan. Apa yang terjadi semalam?" Ia tidak berbicara banyak dengan Kenisha dan Bryan, mereka hanya datang untuk berbicara dengan Jeslyn. Sampai pagi ini, gadis itu tidak mengatakan apapun padanya.

***********************

Jeslyn kembali ke kamar, meletakkan gelas dan piring rotinya di meja. Lalu memungut serpihan tisu yang berserak dipenjuru kamarnya. membuka jendela dan memberesi tempat tidurnya. Setelah dirasanya sudah cukup bersih, Jeslyn kembali membuka kotak pemberian Jason, diambilnya DVD ke 20 dari 100, kemudian memutarnya.

Gadis itu duduk menonton sambil mengigit rotinya. Wajah Jason terlihat memenuhi layar TV-nya. Dengan tenang dan ia kembali fokus pada tontonannya.

************************

Disisi lain, Jason sudah rapi dengan setelan casualnya. Ia berencana untuk kembali ke sekolah, sesekali diliriknya ponsel. 'Haruskah ia meminta Jeslyn menemaninya'

Come And Hug MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang