18. Problem (2)

3.6K 308 32
                                    

"Loh? Velly kenapa, Jun?"

Ana langsung menghampiri Arjuna yang memapah tubuh Velly.  Wanita itu khawatir dengan kondisi Velly saat ini, terlihat pucat. Tadi, Pak Iwan bilang jika Velly tidak ada di butik yang di kunjungi. Otomatis, Ana langsung menelfon Arjuna yang kebetulan baru saja pulang sekolah.

"Perempuan bodoh ini mencoba bunuh diri dan sekerang kepalanya pusing," kata Arjuna.

"Apa?" Ana syok. "Bawa Velly ke kamar."

Arjuna langsung mengangkat tubuh Velly ala brydal style menuju kamar. Sementara Velly, sedikit merasa bersalah karena apa yang telah di lakukannya tadi. Pantas saja jika Arjuna sampai marah. Lelaki itu juga mengkhawatirkannya.

"Tidur!" Suruh Arjuna kasar. Sepertinya dia masih emosi.

Velly naik ke atas kasur. Sedangkan Arjuna membuka seragamnya dan menampakkan perutnya yang ekhem sispek. Mata Velly terbuka lebar dan secepat kilat langsung menutup matanya dengan kedua tangannya. Jaga mata Velly, batin Velly. Arjuna melangkahkan kakinya menuju kasur, menarik tangan Velly. Di tarik tangannya, Velly langsung memejamkan matanya.

"Kenapa?" Tanya Arjuna.

"Anu itu.. em... kamu kan.. mau ganti baju," kata Velly pelan.

Arjuna menaikan satu alisnya. "Gapapa kan? Secara gue kan suami lo. Lo kan juga pernah liat.. Alvaro, hm."

"Tapi, tetep aja aku harus jaga mata." Velly masih saja memejamkan matanya.

Terserah lah, Arjuna tidak peduli. Dia membawa baju ganti dan keluar dari kamar. Velly menghela nafas ketika mendengar pintu tertutup dan menyadari jika ternyata suaminya itu keluar kamar. Ah, lebih baik dia beristirahat karena kepalanya terasa pusing.

***

"Kita akan ke rumah Arjuna itu, Alva."

Alvaro mendengus kesal karena Fadli menemukannya di rumah Geo. Padahal, Fadli tidak tahu dimana rumah Geo. Dengan amarah yang muncak, Alvaro berdiri dan mengambil tasnya kemudian keluar dari rumah Geo. Fadli tak tinggal diam, pria itu mendekati anaknya.

"Ayo! Katakan dimana rumah musuhmu!"

"Pa! Gimana bisa Alva rebut Velly dari Juna? Lagian, bagus kan jika Velly nikah sama Juna. Keluarga kita gak akan terkena malu!" Balas Alvaro tajam.

PLAK!

Satu tamparan mengenai pipi kanan Alvaro dan pelakunya sudah pasti Fadli. Dia tidak menyangka jika anaknya begitu meremehkan Velly. Memang belum ada yang tahu, tapi tetap saja Fadli merasa harus bertanggung jawab karena itu perbuatan anaknya itu.

Fadli menyeret Alvaro masuk ke dalam mobil.

"Katakan! Dimana rumah Arjuna! Tetap saja kamu harus bertanggung jawab!"

Sementara Geo, di balik pintu dia merasa ngeri karena melihat temannya di amuk oleh Fadli. Dia menghubungi Stella agar segera menyusul Alvaro yang sedang ke rumah Arjuna.

***

"Bagaimana bisa dia mencoba bunuh diri?"

Arjuna mengangkat bahunya ketika mendapat pertanyaan dari Ana. Dia sedang tidak mau membahas itu. Karena dia tahu jika ada seseorang yang sengaja membuat Velly merasa bersalah. Dia akan menanyakan itu nanti malam setelah Velly selesai beristirahat.

Arjuna : My Cold Husband [Pre-Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang