4. Arjuna

4.6K 325 1
                                    

Tidak ada yang di lakukan oleh Velly selain menonton TV, bermian handphone, membaca buku dan membersihkan apartemen. Saat ini, dia tengah termenung di pinggir jendela apartemen sambil menyesali apa yang sudah di perbuat olehnya.

Velly tidak mau membuat keluarga Arjuna kerepotan. Yang seharusnya bertanggung jawab adalah Alvaro, bukan Arjuna. Dia harus meminta Alvaro untuk bertanggung jawab atas semua ini.

Pintu apartemen terbuka, membuat perempuan yang sedang duduk di jendela kamarnya itu tersentak kaget. Apalagi ketika pintu kamar terbuka, dia langsung menghampiri lelaki yang sedang berdiri di ambang pintu itu.

"Arjuna."

"Gue kira lo kabur."

"Enggak," kilah Velly.

Arjuna kemudian keluar dari kamar Velly. Dia melepas kancing seragamnya, kemudian melemparkannya asal. Tanpa peduli dengan keberadaan Velly yang ada di belakangnya. Velly mengambil seragam Arjuna yang ada di lantai, kemudian membawanya masuk ke dalam kamar untuk di gantung.

Setelah itu, Velly kembali ke ruang utama apartemen. Dia menatap Arjuna yang sedang memainkan handphonenya. Tinggal seatap dengan orang yang tidak di kenal sama sekali. Bagaimana cara agar Velly bisa dekat dan akrab dengan Arjuna agar tidak ada kecanggungan di antara mereka?

Velly memutuskan untuk diam dan memperhatikan Arjuna yang sedang bermain handphone. Sepertinya, lelaki itu tidak peduli dengan dirinya. Tidak apa, lagi-lagi perempuan itu memaklumi sikap Arjuna yang dingin kepadanya.

Tak lama kemudian, Arjuna berdiri dari duduknya. Membuat Velly ikut berdiri dan langsung bertanya. "Kamu mau kemana?" Tanyanya.

"Keluar."

"Kemana?" Velly sampai memegang pergelangan tangan Arjuna.

Arjuna menoleh. Kemudian melepaskan tangan Velly dengan kasar. "Bukan urusan lo."

Velly sedikit menjauh dari Arjuna, dan membiarkan lelaki itu pergi dari hadapannya. Entah kemana. Velly tidak tahu. Jika sudah di bentak seperti itu, mana bisa dia bertanya lebih detail.

***

Arjuna memakirkan mobil di rumahnya kemudian masuk ke dalam garasi, untuk mengambil motor besarnya. Ana yang melihat Arjuna ada di rumah merasa heran. Lalu, wanita itu menghampiri anak lelakinya itu.

"Arjuna? Kok kamu disini? Dimana Velly?"

"Di apartemen," jawab Arjuna.

"Kamu tinggal sendiri? Kasihan dia, Juna. Kamu pulang sana!"

"Ma." Arjuna menatap lekat manik mata Ana. "Arjuna ada urusan. Lagian, Velly juga gak masalah kalau Arjuna pergi."

Ana mendengus kesal mendengar jawaban anaknya. Sementara Arjuna, dia membuka pintu garasi setelah itu mencium tangan Ana dan melesat pergi dengan motor besarnya.

Arjuna memberhentikan motornya di depan kafe. Kemudian, dia turun dari motor dan masuk ke dalam kafe Mandala. Mencari sosok yang tadi mengajaknya bertemu. Senyum simpul tercetak ketika melihat sosok tersebut, dia berjalan mendekatinya kemudian memeluknya.

"Hai! Nunggu lama?" Tanya Arjuna tepat di samping telinga sosok itu.

"Aku nunggu lama, Arjuna!" Katanya dengan pipi menggembung.

Arjuna terkekeh pelan kemudian pindah posisi untuk duduk. "Sorry ya, Elsa. Tadi aku harus ambil motor."

Elsa menaikkan satu alisnya. "Motor?"

Arjuna : My Cold Husband [Pre-Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang