"Eehhh ehhh nur buru-buru amat sihh," tanya Fani.
"Biar cepet lulus," jawabnya .
"Biar cepet nikah yaahhh," ucap Fani yang menggoda nurul.
Telah lama Nurul menanti sosok pria yang akan menjadi takdirnya kelak, selintas Nurul bertanya pada dirinya sendiri," apa benar rasa ini hadir setelah kedatangannya adam? Apa Iyah aku suka sama adam?," Gerutunya. wanita mana yang tak ingin dengannya, pria baik Sholeh, rajin, sopan, dan bonusnya ia juga tampan.
Diluar ruangan Nrul dan Fani mengobrol.
"Oh iyah nur aku mau nanya serius sama kamu, kenapa sih kamu ga seperti perempuan hijrah lainnya,?" Tanya Fani.
"Maksudnya?," Tanya nurul.
"Itu loh yang suka update future husband" ucap Fani.
"Gini nih fan diakhirat nanti kita bakalan ditanya, untuk apa masa mudamu. Masa Iyah kita mau Jawab "buat mikirin si dia" celetuknya nurul dengan sedikit mengodanya.
"Iyah juga sihh," jawabnya cengengesan.
Waktu menunjukkan pukul 10:40 wib. Dimana Nurul dan Fani yang harus keruangan dosen mempresentasikan tugas akhirnya.
Namun, sejenak Nurul menghela nafas tak pernah disangka-sangka kali ini bahwa ia akan sekelompok dengan adam, "sedikit malu, rasanya pun tak karuan tak seperti biasanya aku seperti ini," rilihnya dalam hati.
Sebelum Nurul dan Fani masuk keruang dosen, ternyata Adam terlebih dahulu sudah ada disitu.
"Ihhhh Tunggu dulu fan, sini deh kamu kalo mau ketemu sama calon imam itu harus rapih," ucap Fani sambil membenarkan khimar panjang Nurul yang sedikit tak rapih.
"Faniii, udah ayo masuk," ucap nurul lalu masuk tergesa-gesa.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," serentak mereka mengucap salam.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, silahkan duduk kalian," suruh dosen.
Ya Tuhan, Perasaan apa yang aku rasakan saat ini, seketika tubuhku merasa bergemetar, salah tingkah, dadakupun berdegup kencang. "tenang nur tenang jangan memperlihatkan kegugupanmu," Rilih Nurul dalam hati.
Merekapun mempresentasikan hasil tugas akhirnya pada dosen, setelah itu timbrung Adam sedikit menambahkan bagian yang sudah dijelaskan. Tak sengaja Nurul memandangi Adam ketika ia sedang berpresentasi, Nurul melihat Adam dengan tatapan yang tajam," selain tampan, baik, Shalih dia ternyata pintar juga," gerutunya dalam hati. Namun waktu itu tatapan nurul pun terhenti ketika Adam memanggil namanya.
"Nurul," Panggilnya .
Seketika Nurul kaget mendengar Adam memanggil namanya sontak Nurul pun menundukkan kepalanya karena ia berpikir Adam tau bahwa ia tadi memandanginya.
"Kamu punya flashdisk,? Tanya Adam.
"Ada," Jawab Nurul dengan cepat. Alhamdulillah untungnya dia ga tau," Ucapnya dalam hati
Selesai sudah mereka berpresentasi, Nurul dan fani pun pamit duluan keluar ruangan lalu pulang.
"Ya Tuhan apa benar rasa ini ada untuknya, apa yang harus aku lakukan, Apa Iyah aku harus menawarkan duluan ta'aruf kan malu," Ucap nurul yang tak henti-hentinya menggerutu.
Sebelumnya Nurul tak pernah merasakan hal seperti yang ia rasakan saat ini, mencintai seorang pria secara diam-diam. Saat ini Nurul terambang kebingungan dan keraguan entah apa yang harus Nurul lakukan. namun, semuanya harus segera nurul putuskan jalan mana yang akan ia pilih.
Setiap malam Nurul berdoa ia tak meminta adam dalam doaku tapi nurul hanya meminta semoga tuhan memberikan seseorang yang terbaik untuknya siapapun itu, tak perlu yang sempurna, tapi yang mampu bertanggung jawab dan saling menyempurnakan agama, Pintanya.
"Aku harus menanyakan keputusanku ini pada mba Yuna, yahhh aku benar," gumam Nurul.
Lewat DM Nurul menghubungi mba yuna, untuk bisa menemuinya esok di cafe mini cake.
***
Dalam cerita selanjutnya Nurul akan menemui mba Yuna untuk meminta saran atas keputusan yang sudah nurul sepakati . Sosok mba Yuna adalah seorang pembimbing kajian yang sering Nurul jumpai, beliau sudah dipercayai oleh Nurul bahkan sudah lama Nurul ikut kajian bersama mba Yuna sampai-sampai Nurul tak pernah canggung terhadapnya.
Apa yang sudah diputuskan oleh Nurul," Apakah nurul akan segera menemukan jodohnya?,
Tunggu cerita selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI TAKDIR
Teen Fictionaku harus mencintai seorang laki-laki yang akan menjadi suamiku, laki-laki asing yang tak pernah aku kenal sebelumnya,jangankan kenal mencintainya pun tidak . "ada hal apa nak yang membawamu kemari" ucap ayahku berkata pada laki-laki itu, ayahku ada...