6. mencintai takdir

25 19 2
                                    

Kembali lagi untuk cerita selanjutnya, di bab kali ini akan ada rasa bikin penasaran, yuuuuu simak ceritanya.

***
Nurul ingin mencoba untuk meminta terlebih dahulu ta'aruf pada Adam dengan bantuan mba Yuna dan mas Alan,l. namun, tak pernah Nurul sadari ternyata disetiap langkah Nurul berjalan ternyata Adam mengikuti langkahnya. Adam diam-diam menyimpan niat baik untuk Nurul namun seketika langkah adampun terhenti hingga ia memilih untuk mundur .

Dikeesokan hari Nurul dengan santai membaca buku diperpus dan tak lama Fani pun datang menghampirinya .

"Hai nur," sapa Fani.

"Hai juga, dari mana ajah
,?" Tanyanya sambil mengambil buku.

"Biasa Nur dari kantin ngisi perut dulu," jawaba Fani cengengesan.

Dalam perpus Nurul masih tetap membaca buku favoritnya yaitu "ta'aruf denganmu,"

"Tunggu dulu deh, setiap aku liat kamu baca buku ko buku itu terus yang kamu baca?," Tanyanya memandang Nurul dengan heran.

"Yeee Emang kenapa,? Suka-suka aku dong," jawab Nurul.

"Jangan-jangan kamu udah siap nikah yahh," ucap Fani menggoda nurul dengan menunjuk-nunjuk jari telunjuknya.

"Apaan sih yahh belum siaplah, nikah itu kan harus dengan kesiapan," jawab nu5rul, dengan sedikit rasa takut Fani akan mengetahui tentang hal itu.

Ketika Fani menanyakan hal tentang kesiapan Nurul untuk menikah ternyata dibalik pintu Adam tak sengaja mendengar pembicaraan mereka, Adam yang tadinya ingin masuk seketika langkahnya terhenti. Dari rumah Adam sudah yakin dan menyiapkan CV ta'aruf untuk mengajak Nurul ta'ruf. namun, setelah mendengar pembicaraan Nurul yang belum siap menikah adampun memutuskan untuk mundur.

selesai membaca buku Nurul pun pulang dan berpamitan pada Fani kalo dia akan pulang duluan.

"Fan aku pulang duluan yah," Ucap Nurul sambil memasukkan buku pada tasnya.

"Iya Nur, hati-hati," Jawab Fani.

Sesampai dirumah Nurul merasa gelisah ia ingin segera mendapat kabar baik dari mba Yuna perihal tentang Adam. Lalu Nurul pun menuliskan sebuah pertanyaan lewat DM.

"Assalamualaikum,mba gmna perkembangan soal Adam?," Tanya Nurul gelisah.

"Waalaikumussalam, belum ada Nur soalnya mas Alan belum pulang kerja nanti mas Alan pulang mba akan bicarakan semuanya," jawabnya.

"Oh Iyah mba kalo gtuh makasih banyak," ucap nurul balasnya.

Sontak Nurul masih merasa gelisah karena Jawaban yang ia tunggu-tunggu belum ada kepastiannya. Dibalik itu mba Yuna pun meminta bantuan suaminya, untuk menanyakan pada Adam apakah saat ini Adam sudah siap menikah.

"Mas, aku mau minta tolong?" Pinta mba Yuna pada suaminya.

"Mau minta tolong apa sayang?" Tanya suaminya sambil tersenyum.

"Bantuin Nurul, buat nanyain apakah Adam udah siap menikah, soalnya Nurul ingin mengajak ta'aruf duluan sama Adam gtu loh mas,"jawab mba Yuna dengan memohon semoga suaminya mau membantu.

"Baiklah nanti mas tanyakan," ucap suaminya dan menganggukkan kepala.

Lalu mas Alan pun mencoba menghubungi Adam dan menanyakan perihal apa yang sudah dibicarakan istrinya. Ketika mas Alan menghubungi Adam disitu Adam tengah kumpul bersama teman kampusnya.

Dering ponsel adam berbunyi dan ia pun segera mengangkatnya.
"Assalamualaikum Adam" mas Alan mengucap salam .
"Wa'alaikumussalam mas Alan ada apa yah telpon?," Tanya Adam.
"Ini ana mau nanya serius sama antum apa antum udah siap menikah?," Tanya mas alan .
"Apa? Nikah? Emmm insyaallah siap mas, tapi ada apa yah," jawab Adam lalu bertanya heran.
"Ngga ada apa-apa ana cuma mau nanya ajh, ya udah Syukron yah Dam assalamualaikum," ucap mas Alan.
"Ya udah sama-sama mas, waalaikumussalam," sahut Adam lalu mematikan ponselnya.

Lalu mas Alan pun memberitahu sang istri bahwa Adam sudah siap untuk menikah, dengan senangnya mba Yuna pun bahagia setelah mendengar kabar baik tentang Adam dari suaminya tak sabar ia pun ingin segera memberi kabar bahagia itu pada Nurul .

"Sayang, Adam sudah siap menikah, bilang sama Nurul untuk mempersiapkan CV ta'arufnya," ucap mas Alan
"Alhamdulillah akhirnya, Iyah mas aku akan kasih tau Nurul," jawab mba yuna yang bahagia mendengar kabar baik itu.
Mba Yuna segera memberitahu kabar baik itu pada Nurul, Nurul yang sedang mengerjakan skripsi itu pun tiba-tiba ia mendengar dering pesan dari ponselnya, yang ternyata pesan itu dari mba yuna. Nurulpun dengan cepat membuka pesannya.

"Assalamualaikum Nur Alhamdulillah Adam udah siap untuk menikah, kamu siapin CV nya yah :)," ucap mba Yuna.
"Alhamdulillah ya Allah engkau telah mengabulkan doaku. Semoga yang aku ikuti ini bukan nafsu aku memilih cara ini Karmanamu ya Allah dan aku memilihnya pun karena akhlak dan agamanya," lirih Nurul dalam hatinya.

Hidup ini adalah perjalanan menuju pada suatu yang penuh dengan kebaikan (jannah), Nurul yang merasa bahagia tak henti-henti nya ia mengucap syukur atas semua jawaban dari doa-doanya, sehingga ia tak sabar ingin segera berjumpa dengan hari esok, hari dimana ia akan menemui Adam dirumah Mba Yuna.

***
Bagaimana dengan hari esok? Apakah mereka akan saling memiliki?
Tunggu kelanjutannya esok oke.

MENCINTAI TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang