"ada hal apa yang membawamu kemari nak?," tanya ayah Nurul.
"Kedatangan saya kesini ingin melamar anak bapak," jawab Alif.
"Alhamdulillah niatmu itu sangat baik nak namun saya kembalikan semuanya pada anak saya karena ialah yang akan menjalaninya," ucapnya.
Sontak Nurulpun merasa terkejut dengan maksud kedatangannya, bagaimana ia tak terkejut baru saja ia pulang sesampai dirumah ada pria yang ingin melamarnya. Dan pria itu bernama alif, Alif adalah pria yang jujur, sopan, juga mapan ia bekerja disebuah perusahaan arsitektur selain mapan Alif juga orangnya tampan, banyak wanita yang suka padanya namun Alif tak pernah merasa tertarik justru Alif malah tertarik pada Nurul yang belum pernah ia kenal sekalipun. meski sering ketemu tapi mereka layaknya seperti orang asing tak pernah saling sapa, ataupun bertatap muka.
Nurul sempat tak yakin tapi ia melihat dengan baik niat Alif, dan tanpa menguras waktu nurulpun mengajukan pertanyaan terhadap Alif.
"Apa yang membuat mas Alif yakin terhadap Nurul?," Tanyanya.
"Karena niat ibadah lah yang membuat saya yakin, Nurul adalah orang yang telah Allah tunjukkan kepada saya, yang membuat saya selama ini tersentuh dan yakin hingga saya bisa datang kemarix" jawab Alif dengan penuh keyakinan.
"Alhamdulillah, Tapi apa mas Alif ga akan nyesel? Karena Nurul ga bisa masak," celetuknya.
Alifpun tersenyum," saya cari calon istri bukan koki," tersenyum manis.
Sontak Nurul pun merasa malu ketika Alif menjawab pertanyaannya itu. Hingga pada akhirnya Nurul pun menerima niat baik Alif.
"Baiklah in sya allah Nurul siap menerima mas Alif," jawabnya.
Serentak orang tua Nurul pun bahagia mendengar kabar baik itu
"Alhamdulillah," sahut ayah dan ibunya."Jadi gmna nak, kapan kamu akan membawa orang tuamu?," tanya ayah Nurul.
"In sya allah secepatnya pak, lebih cepat lebih baik," jawabnya.
"Alhamdulillah baiklah kami tunggu kabar baiknya," ucap ayah Nurul.
Alifpun sejenak meminum air teh yang telah ibu Nurul suguhkan sebelum Nurul datang dan tak lama ia pun berpamitan.
"Oh Iyah pak,Bu, Nur saya pamit mau pulang karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamitnya.
"Oh iyah silahkan nak," sahut ayah, dan ibu sedangkan Nurul hanya tersenyum.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhz" ucapnya lalu berpamitan.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, hati-hati nak Alif,"
"Iyah pak," jawabnya.
Namun ketika Alif pergi Nurul pun bergegas lari dan memperhatikan Alif dari sudut kaca, disitu terlihat Alif yang akan masuk kedalam mobil, Nurul memperhatikan Alif dengan teliti. Rasa ragu, takut, dan juga bingung mulai bermunculan dari benak Nurul, baru saja ia lulus dan belum mendapatkan pekerjaan tapi sudah ada laki-laki yang ingin melamarnya, serentak Nurul pun merasa bingung entah bagaimana ia harus menyikapinya,
"Apa keputusanku ini benar?," Rilihnya dalam hati.
Nurulpun berjalan lalu menghampiri kedua orang tuanya yang tengah duduk menonton tv, dan ia pun duduk dan membicarakan tentang keputusan yang telah ia ambil itu.
"Bu, pak, apa keputusanku ini benar dengan menerima mas Alif?" Tanya Nurul penuh keseriusan.
"Nak jika kamu yakin dengannya kamu akan bahagia, dengannya kamu diridhoi-Nya kenapa tidak," ujar ibunya.
"Niatkan bahwa kamu ingin ibadah bukan mengikuti nafsu," sahut sang ayah.
"Coba kamu renungkan dan cari jawabannya lewat di sepertiga malam,""Baiklah," jawabnya.
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Apakah Nurul benar-benar akan berjodoh dengan Alif? Sementara kan Nurul tak pernah mengenal Alif sebelumnya?Tunggu dicerita selanjutnya yah man teman, jangan lupa tap vote dan kasih sarannya....
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI TAKDIR
Teen Fictionaku harus mencintai seorang laki-laki yang akan menjadi suamiku, laki-laki asing yang tak pernah aku kenal sebelumnya,jangankan kenal mencintainya pun tidak . "ada hal apa nak yang membawamu kemari" ucap ayahku berkata pada laki-laki itu, ayahku ada...