"hahhh kamu baca buku soal nikah nur?," Ucap fani dengan kaget.
"apaan sih kepo banget deh," sahut Nurul dengan sedikit menunduk dan memalingkan wajah.
"Cieee Cieee Kamu udah siap dilamar cowok yahh, kayanya udah pengen segera dikhitbah ni ye," Ucap Fani mengejek tak henti-henti.
"Yahh nggalah, aku belum siap," sahut aku dengan nada rendah padahal dalam hati Nurul sudah siap namun masih malu untuk diketahui.
"Kenapa sih kamu ga mau pacaran?," Ucap Fani dengan tatapan heran terhadap Nurul.
"Pacaran atau tidak kamu akan tetap dipertemukan dengan jodohmu, bedanya, berkah dalam menjalani rumah tangga akan begitu terasa jika kamu menjemputnya dengan cara yang benar,"Sahut nurul menjawab pertanyaan fani dengan tegas.
"Emmm oh gtuh, tapi kita harus mempercantik diri nur karena zaman sekarang rata-rata bagi pria fisik adalah hal yang utama," celetuknya.
"Cantik itu bukan seberapa tinggi hidungmu dan seberapa indah matamu, tapi lebih kepada seberapa tinggi akhlakmu dan seberapa indah isi hatimu fan," sahut Nurul menjawab pertanyaan Fani lalu mencubit hidungnya.
"Ihhh sakit tau, oh iyah berarti kita itu bukan harus mempercantik diri tapi akhlak yah nur,?" ucap fani dengan mukanya yang polos dan suka ceplas ceplos itu.
"Ya iyahlah Fani bawel," sahut nurul dengan sedikit tertawa.
***
Dalam cerita selanjutnya akan ada seorang pria mahasiswa baru, ia adalah sorang pria yang baik, rajin, sopan juga ada bonusnya yaitu memilki paras yang tampan Lo. Yuhuuuu
jangan lupa pantengin terus ceritanya, dijamin seru, ada sedihnya, ada kesalnya dan juga ada rasa uwoowwwnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI TAKDIR
Fiksi Remajaaku harus mencintai seorang laki-laki yang akan menjadi suamiku, laki-laki asing yang tak pernah aku kenal sebelumnya,jangankan kenal mencintainya pun tidak . "ada hal apa nak yang membawamu kemari" ucap ayahku berkata pada laki-laki itu, ayahku ada...