Chap 1 : Edgar Charlote

26.2K 846 10
                                    

Edgar P.O.V

" selamat menikmati hari anda disekolah tuan muda " salam supir pilihan ayahku sebelum menjalankan kembali mesin mobilnya keluar dari area sekolah.Aku melangkahkan kaki ku ke dalam sekolah yang dipilih ayahku , England Strauss High , sekolah terkenal dengan prestasinya tiap tahun dan muridnya yang rata-rata semuanya kaya raya . Dan aku termaksud orang beruntung yang memiliki keduanya .

" Edgar " sapa sahabatku , edward setengah berteriak .Dia melingkarkan tangannya ke leherku kemudian tidak segan segan mencium pipiku .

" ewww ... itu menggelikan , ed " kataku sambil menghapus tempat edward mencium ku tadi.

" ayolah itu hanya ciuman persahabatan " isengnya sambil kembali mencoba menciumku , tapi kali ini tanganku dengan cepat menahan wajahnya .

" lakukan itu sekali lagi dan aku akan melaporkannya ke jessica " ancamku.Mendengar nama pacarnya disebut edward melepas rangkulannya kemudian menatap aku dengan sedikit cemberut.

"But still , it's great to see you here , dude . "

"ayahmu pasti hebat sekali sampai bisa meyakinkan pihak sekolah memasukkan mu di pertengahan ajaran semester ke 2 " lanjutnya

Harus aku akui peran ayahku di dunia bisnis sangat besar . Perusahaan charlote yang dikembangkan oleh kakekku kini

sudah berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia. Perusahaan ini kini telah menyebar hingga keseluruh penjuru dunia, tidak ada yang tidak mengenal perusahaan kami.

Beberapa bulan yang lalu kakek pensiun dengan pekerjaannya secara resmi diwariskannya ke ayahku.

" ayo aku bawa kamu keliling sekolah " ujar edward menarik tangan aku dan mulai mengenalkan aku ke setiap bagian dari sekolah . Well, bila dilihat-lihat sekolah ini tidak buruk . Fasilitasnya cukup lengkap dan terlihat mewah meski masih kalah dari sekolahku sebelumnya .

" so , apa kelas mu ? " tanya edward setelah tour singkat kami . Aku mengambil sehelai kertas yang kuterima dari kepala sekolah kemarin .

" 2-I " balasku membacakan isi kertas itu . Sekolah ini memilih anggota kelas secara acak jadi urutan kelas tidak mempengaruhi level kepintaran seorang murid , karena itu aku mendapat kelas yang mendekati akhir karena kedatangan ku yang mendadak.

" Itu kelas yang sama denganku " pekiknya bahagia

" kelas kita ada diujung sana " tunjuk edward.Aku mengikuti dia menuju kelas , disana banyak murid sudah berkumpul dan dipaling belakang barisan ke 4 ada sebuah kursi kosong yang tampaknya adalah tempatku .

" kurasa itu tempat duduk mu " ujar edward seperti  membaca pikiranku. 

Saat aku dan edward berjalan menuju tempat dudukku , semua mata gadis disana langsung  melihatku .

" wow ..belum lama masuk dan kau sudah populer  , dasar dunia tidak adil " kutuk edward .

Zane P.O.V

Kelas yang tadinya berisik tiba- tiba menjadi sangat hening dan dipenuhi bisikan dan bukan teriakan . Dengan penasaran aku menurunkan buku novel yang sudah nenutupi pemandanganku dari tadi , melihat edward dengan seoarng laki laki yang tidak ku kenal .

Laki-laki itu berambut coklat dan matanya berwarna biru laut . Aku tiba-tiba saja merasa kasihan pada edward , dia mungkin  tipe laki-laki berwajah  diatas rata-rata .Tapi dia sekarang terlihat seperti badut yang berdiri disebelah pangeran .

" pagi , zane " sapa edward dengan senyuman khas nya .

" laki-laki ini murid baru mulai hari ini " tunjuknya ke pria sebelah dia

" well... i can see that " ujarku dengan sarcasm

" edgar , ini zane . Dia adalah ahlinya dalam hal pelajaran , bila kau ada masalah tanyakan saja pada dia " ujar edward , tapi air muka pria bernama edgar jelas mengatakan 'aku tidak akan membutuhkan nya ' .kurasa dia tipe orang yang cukup percaya diri dengan kemampuannya sendiri .

" mohon bantuanmu dari sekarang , Zane " ujar Edgar dengan suaranya yang agak berat tapi mempesona .

" ah... iya .. " balasku terbata

" kalian berteman lah dengan baik . Aku harus pergi menjemput my lovely , jessica " dan setelah berkata begitu edward berlari pergi dari kelas menjemput pacarnya seperti seekor anjing dan tuannya .

" Aku mewakili edward meminta maaf atas kebodohannya " edgar  setangah membungkuk didepanku.

" tidak apa , aku sudah terbiasa " balasku

Saat itu aku berpikir 'Untuk dia bisa meminta maaf atas temannya kurasa dia bukan orang  yang buruk .'

Itu adalah pertemuan pertama ku dengan Edgar Charlote , pria yang akan mengubah hidupku hingga selamanya .

Why it must be a "he"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang