Chap 10.5

8.8K 343 29
                                    

Karena masih kurang ide untuk chap 11. Mari bersorak untuk shipping straight \(○¤○)/

" Edward " panggil ibunya dari mobil hitamnya. " kau tidak akan memberimu goodbye kiss seperti biasanya ? "

Anak kecil bernama Edward menahan mukanya yang merah sebelum mengomel " mom , aku sudah 6 tahun , bahkan edgar tidak melakukannya lagi !"

" lebih cocoknya aku tidak pernah melakukannya " koreksi sahabatnya sambil membetulkan topi kecil miliknya  .

" aw... edward kecil mom sudah tumbuh
besar " wanita itu mengelus kepala anaknya " nikmati hari mu di sekolah , jangan lupa makan bekalmu , mom mengorbankan 10 menit waktu tidur untuk membuatnya "

Edward menggaguk kemudian mendorong sahabatnya masuk ke kelas mereka yang bewarna-warni dihiasi dengan berbagai stiker dan gambar di dinding.

" menurutmu akan menemukannya ? " tanya edward kecil sambil menyimpan tasnya di lemari belakang kelas .

" menemukan apa ? Lollipop-mu yang hilang kemarin? "

" bukan , maksudku my soulmate . " Edgar merasakan tubuhnya merinding mendengar jawaban sahabatnya .
" aku harus meminta ibumu berhenti memutar drama percintaan " gumam edgar .

" kita masih 6 tahun edward , kita bahkan belum bisa membeli es krim sendiri dan kau bahkan belum berulang tahun ."

Edward membuat wajah tidak setuju . "Tapi di drama biasanya kita sudah menemukan .... " mata biru edward membesar melihat sosok yang baru memasuki ruangan kelas mereka .
" lupakan , aku sudah menemukannya. "

Edward menarik tangan edgar mendekati gadis kecil berambut ekor kuda yang menjadi sasaran matanya .
" hai , bukan maksud menyombongkan diri tapi aku edward , pria cool di kelas ini , apa aku boleh tahu namamu ? Karena kau telah menusuk hatiku dengan panah cinta , tapi tidak hingga berdarah karena itu akan sangat menggerikan . " edward tidak berhenti mengoceh bahkan mengambil kata-kata dari drama ibunya.

Gadis itu memandang dua orang (atau hanya salah satu ? ) di depannya dengan tatapan aneh . " um... maaf ? " utarnya sambil menjaga jarak .

Edgar memutar bola matanya " lupakan saja perkataan dia tadi , dia idiot " tunjuk Edgar ke sahabatnya yang menyengir lebar .

" aku menjadi idiot karena dirimu " lanjut Edward lagi tidak lupa mengedipkan salah satu matanya ke gadis di depannya . Edgar menghela napas
" sebelum kau mempermalukan diri mu lebih lanjut , aku keluar dari sini . "

Edward tidak menghiraukan kepergian sahabatnya dan terus berusaha memikat hati gadis di depannya - yang dimana sudah menunjukan wajah ketakutan dan berharap bisa kabur saat itu juga .

Tak lama guru yang mengajar kelas mereka masuk dan edward sudah menentukan tempat dia duduk - sebelah gadis itu.

" jessica "
Gadis tadi mengangkat tangannya saat namanya di sebut untuk absen . Edward langsung mendorong kursinya mendekat ke gadis tadi. " jadi namamu jessica ? Seperti jazz , i dan car "

Jessica menaikan alisnya , " aku tidak mengerti . "
" kau tidak perlu mengerti, terus saja mengganguk sampai dia diam " komentar Edgar yang dipaksa duduk bersama mereka di meja bundar bertempelkan label ' kelompok 3 '.

Tak lama seluruh anggota kelas sudah mulai menggambar di kertas yang di bagikan guru mereka . Edgar mengintip gambaran Edward dan kembali menghela napas setelah melihatnya , " idiot " bisik Edgar sebelum kembali melanjutkan mencoret kertasnya sendiri.

" jadi ? Siapa yang ingin membagi gambarannya ? " tanya guru mereka , Edward menaikkan tangannya setinggi mungkin bahkan sambil berdiri dari tempat duduknya .

" silahkan Edward . " ujar guru itu sambil menunjuk Edward - well tidak ada murid lain yang mengangkat tangan selain dia .

Edward mempalsukan batuk sebelum membuka kertas ditangannya . ' I ♡ Jessica ' terpapang besar dengan tulisan yang lebih parah dari cakar ayam dengan spidol pink dan hiasan gambaran love di sekitarnya.

Terdengar tawaan dari seluruh kelas , bahkan guru mereka harus menahan tawa melihatnya .

Jessica menutup wajahnya dengan kedua tangannya , " ini memalukan " bisiknya penuh depressi. " aku menyesal masuk sekolah hari ini "

Edgar hanya memalingkan wajahnya yang menahan malu karena perbuatan temannya yang sedang tersenyum bangga di depan kelas mengira dia sudah mendapatkan hati gadis yang disukainya .

Kenyataanya edward malang harus melalui 8 tahun penolakan dan jerih payah sebelum berhasil mendapatkan Jessica yang mempunyai first impression buruk kepada Edward .

Setidaknya dia berhasil .

Guys ,beberapa minggu ini mungkintidak ada update karena mata aku lagi sakit TT^TT . Karena itu maafkan aku sebesar-besarnya
(P.s kalau bisa doaim cpt sembuh #slap )

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why it must be a "he"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang