#007_Nahyuck is Love
Written by : @dodyoo
Summary :
Jaemin dan Haechan terkenal sebagai ketua geng yang paling berkuasa di sekolah mereka. Walaupun mereka satu sekolah, geng keduanya merupakan "Rival". Sudah menjadi topik umum jika kedua ketua geng...
NAHYUCK is Love #007 written by : dodyoo . Happy Reading♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan lagi-lagi mendengus kasar ketika seorang pemuda dengan rambut blonde berjalan menuju ke arahnya.
"Here we go again" keluh Haechan, matanya berputar dengan malas ketika orang tersebut semakin dekat kepadanya.
Demi apapun Haechan sangat benci berurusan dengan Jaemin, entahlah jika di sekolah Jaemin merupakan objek yang paling paling paliiiing dihindarinya.
"Hai manis" sapa orang itu ketika sudah tepat berada di depan Haechan.
"Hai stupid" Haechan tersenyum remeh.
"Wow" pemuda itu bersmirk mendengar balasan Haechan.
Pemuda yang membuat Haechan kesal setengah mati itu, kini duduk di kursi kosong di depan Haechan.
Saat ini Haechan dan juga pemuda itu tengah berada di taman belakang sekolah mereka. Haechan sengaja ke sini karena tadi dia berkumpul dengan teman-temannya.
"Cuek banget" ujar pemuda itu dengan jari telunjuk yang mencolek dagu Haechan.
Amarah Haechan mulai terkumpul di ujung kepalanya. Pemuda itu tentu senang karena membuat si yang lebih tua marah, jari yang ia gunakan untuk mencolek Haechan ia gunakan untuk menahan dagu si pemuda Juni agar menatap dirinya.
"Jauhin tangan kotor lo dari wajah gue" bentak Haechan dengan tangan menghempas tangan sang lawan bicara.
"Wohooo, galak banget" alis pemuda itu turun-naik menggoda orang yang ada di depannya ini.
Tidak ada satupun orang di sini kecuali mereka, langit sudah mulai menguning pertanda matahari kan segera terbenam.
Haechan mendongak untuk menetralkan amarahnya. Beginilah jika Haechan ketika sudah di dekat Jaemin, apapun yang dilakukan pemuda agustus itu selalu menyulut emosi Haechan.
"Mau apa lo?!" tanya Haechan yang sudah jengah dengan tatapan pemuda agustus itu.
Sang lawan bicara mendekatkan wajahnya kepada Haechan, kemudian berbisik.
"I want you"
Smirk tercetak apik di sana.
"Mimpi Na Jaemin" balas Haechan dengan senyuman remeh.
"Mau taruhan?" Jaemin menaikkan alisnya sebelah.
"Gue nggak semurah itu anjing" Haechan menggebrak meja yang menjadi batas di antara mereka.
"Wow, calm down pretty" Jaemin menarik tangan Haechan untuk duduk.
"Gue ke sini mau bikin perjanjian sama lo" Jaemin mengelus tangan Haechan, kemudian dihempas dengan kasar oleh sang empu.