🐰FML 2🐻

22.7K 1.8K 130
                                    

NAHYUCK is Love
#007
written by : dodyoo
.
Happy Reading♡

Haechan kini tengah mondar-mandir di ruang tengah rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan kini tengah mondar-mandir di ruang tengah rumahnya. Dia baru saja selesai membersihkan lukanya sendiri dan tentu saja sudah membersihkan badannya.

Wajahnya tampak harap-harap cemas, pikirannya kalut saat ini. Matanya tertuju pada pintu rumahnya, menanti seseorang datang. Tanpa sadar dia mulai menggigit jari-jarinya karena terlalu cemas.

Ting tong~

Suara bel terdengar ke seluruh penjuru rumah, dengan cepat Haechan keluar dari rumahnya dan berjalan menuju pagar, membukakan pintu untuk seseorang. Benar saja, dalam waktu singkat semua rasa cemasnya menguar begitu saja setelah melihat seseorang berdiri di depannya.

"Pesanan atas nama Haechan?" tanya sang kurir.

"Iya! Haechan" ujarnya dengan semangat.

"Dua kotak ayam pedas manis, satu kotak ayam original, satu kotak pizza, dua jus strawberry extra cream dengan bonus es batu" kurir itu menyebutkan pesanan yang dibeli Haechan.

Dengan semangat Haechan menganggukkan kepalanya, jika saja dia tidak berhenti bisa-bisa kepalanya bisa copot.

"Sudah saya bayar kan" Haechan tersenyum manis.

"Sudah" kurir tersebut membalas senyuman Haechan.

Setelah transaksinya dengan kurir makanan, Haechan menenteng bungkusan penuh makanan ke dalam rumahnya.

"Wooooaaah makan besar" pekik Haechan dengan mata berbinar menatap makanan yang ada di depannya.

Dia duduk di atas karpet yang ada di antara sofa kemudian berniat menghidupkan televisi sebelum sebuah panggilan mengganggu acaranya.

"Halo"

"Mamaaah" Haechan mendengus sebal.

"Loh? Kok kesel sama mamah?"

"Hyuck mau makan tauuuk, mama ganggu deh" Haechan merengut sebal karena acara makan besarnya diganggu oleh sang mama.

"Mamah mau mastiin kamu udah makan atau belum, eh ternyata anak Mamah lagi mau makan. Maaf ya mama ganggu" Mama Haechan berujar dengan lembut, meminta maaf karena telah mengganggu aktivitas anak kesayangannya itu.

"Iya deh, Haechan maafin. Mamah udah makan belum?" tanya Haechan, tangannya yang tidak memegang ponsel meraih sepotong ayam kemudian mengunyahnya dengan lahap.

"Mamah tadi udah makan, kamu lanjut makan ya" ujar sang Mama dari seberang telepon.

"Iya mamah~" suara manja Haechan membuat sang Mama terkekeh gemas.

"Oh iya jangan lupa suruh sua-"

"Mah, Haechan mau makan nih. Udahan ya teleponannya" sela Haechan kepada Mamanya.

"Oh gitu, yaudah lanjut gih"

"Bye mamah"

"Bye sayang"

Panggilan terputus, Haechan melempar ponselnya ke sofa dengan kasar. Hampir saja mood makannya hilang.

Sebelum moodnya benar-benar hilang, Haechan segera melahap makanan yang tersedia. Sesekali dia tertawa di tengah kunyahannya karena menonton acara televisi.

"Seharian udah makan nasi belum?"

Haechan menghentikan acara makannya karena terkejut dengan suara berat dari seseorang yang sudah duduk di sampingnya.

"Mark anjing! kaget tauk" seru Haechan kepada Mark yang baru saja datang.

"Ada akhlak lo nganjingin abang sendiri?" tangan Mark memukul tengkuk belakang Haechan.

"Bacot ah" Haechan tak ambil pusing, dia melanjutkan acara makannya.

"Kelahi lagi lo?" tanya Mark, kini pemuda yang lebih tua setahun dari Haechan itu duduk bergabung untuk menikmati makanan yang tersaji.

"Hu um" Haechan mengangguk.

Sepotong pizza masuk dengan lancar ke dalam mulutnya yang elastis.

"Sama Jaemin?" tebak Mark .

"Siapa lagi kalo bukan tu binatang" Haechan menggeram dengan mata melirik Mark dengan tatap membunuh.

"Well... Udah bisa ditebak" Mark mengidikkan bahunya melihat Haechan yang tampak berubah mood.

"Gue lagi makan ya, gak usah nyebut tu orang" Haechan meneguk jus yang tadi dia pesan.

"Mau sampai kapan kalian begini terus?" Mark bertanya dengan nada pasrah.

"Sampai dia takluk di tangannya gue" Haechan tersenyum penuh arti kepada Mark.

"Haduuuh, terserah lo aja deh" Mark berdiri dari duduknya kemudian melangkah menuju lantai atas.

"Mau kemana lo?"

Mark membalikkan tubuhnya ketika sudah sampai di depan tangga.

"Kemarin gue nyimpen paket di kamar sebelah" setelah menjawab pertanyaan Haechan, Mark melanjutkan langkahnya.

Sedangkan Haechan kini sudah menyatap kotak ayam kedua dengan penuh khidmat.

Tak berselang beberapa lama, Mark kembali berdiri di samping Haechan.

"Gue pulang dulu ya" ujar Mark.

"Ngapain lo pamit? Tadi juga gak ngetok pas masuk" sinis Haechan.

"Buat apa? Kan gue tau password rumah lo"

"Ya, ya, ya"

"Gue harus ganti password rumah gue abis ini" gumam Haechan.

"Bye Hyuck"

"Bye"

Dalam seperkian detik, rumah besar itu kembali terasa kosong, hanya ada Haechan. Berbeda dengan beberapa waktu yang lalu.

Karena telah merasa kenyang, Haechan merapihkan meja yang ia gunakan untuk makan. Makanan yang tidak habis dia simpan ke dalam kulkas. Ketika dirasa semuanya sudah bersih, Haechan melangkah masuk ke dalam kamarnya. Sebelum tidur dia mengganti bajunya dengan piyama bermotif beruang. Siapa sangka, seorang ketua geng berandalan memiliki selera seimut dan semanis ini.

Begitu selesai berganti pakaian, mencuci wajah, dan menggosok giginya. Haechan langsung masuk ke dalam selimut, mulai menyelam ke alam mimpinya.

.
-Belum kelar, stay tune♡-

𝑭𝒊𝒈𝒉𝒕 𝑴𝒚 𝑳𝒐𝒗𝒆𝒓🔞 [NAHYUCK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang