16 Juni
Akan ada pertunjukan sastra hari ini. Dari tadi, Louise terus mengobrol tentang rencananya dan bagaimana dia sudah menunggu-nungu hari ini. Nantinya Louise akan tampil lalu menembak Andreas di hadapan banyak orang. Aku tidak mengatakan apapun dan hanya memberinyi sebuah senyuman paksa.
Permainan pianonya sangat indah. Louise memang seorang wanita yang cantik dan bertalenta.
Aku merasa aku tidak bisa dibandingkan dengannya. Penampilannya mendapatkan tepuk tangan yang sangat meriah. Louise di atas panggung tersebut terlihat sangat percaya diri.
Dia kemudian menggambil mic dan berkata kepada semua orang di auditorium, "Terima kasih. Aku ingin mengambil kesempatan ini untuk menyatakan perasaanku kepada orang yang kusukai.."
Sebelum dia menyebut nama orang itu, aku langsung berlari keluar dari auditorium secepat mungkin. Tidak, aku tidak punya keberanian untuk mendengarkan pernyataan cinta di publik ini.
Aku pun menghabiskan waktu berjalan-jalan mengelilingi kampus seharian.
Malam itu, Louise menelponku dan menangis padaku. Dia bilang Andreas tidak langsung menjawab pernyataannya tapi kemudian menemuinya saat acaranya sudah selesai untuk menolaknya.
Aku diam saja dan hanya mendengarkan tangisannya. Louise kemudian berkata dengan kesal bahwa dia tidak akan menyerah dan akan mengejarnya lagi. Aku tidak tahu apakah dia benar-benar melakukan itu.
Setelah kejadian itu, aku tidak lagi dekat dengannya seperti dulu. Kami berdua sibuk sendiri.
Aku sibuk dengan kelas, tugas-tugas dan pekerjaan sampinganku, sehingga tidak memedulikannya. Aku juga terus menghindari Andreas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cyclamen [Completed]
Short StoryPenyesalan selalu datang belakangan. Andreas selalu berpikir bahwa dia sangatlah beruntung dapat bertemu dengan wanita yang memenuhi semua kriterianya. Setelah dia menemukan buku harian Grace, dia baru menyadari ternyata tidak ada yang namanya sebu...