1

1.2K 128 3
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf kalo ada typo
.
.
.
.
.

.

.

"Jeongwoo..." Teriak seorang pria di salah satu halte bus.

"... Park jeongwoo..." Teriak pria itu sekali lagi,

Jeongwoo, pria yang dipanggil pun memalingkan wajahnya ke sumber suara. Senyum merekah dibibirnya, matanya pun menyipit kala ia tersenyum.

"Haruto..." Panggil jeongwoo setelah melihat siapa yang memanggil namanya tadi.

Jeongwoo si pria itu pun melangkahkan kakinya mendekati haruto, dengan senyuman yang tak luntur sedikit pun. Jeongwoo dan haruto sudah menjadi sepasang kekasih sekitar 4 bulan belakang ini. Dan ditempat ini juga mereka pertama kali bertemu 5 bulan lalu.

♬︎•*¨*•.¸¸♬︎•*¨*•.¸¸♬︎•*¨*•.¸¸♬︎•*¨*•.¸¸

Kala itu hujan sangat deras, jeongwoo yang baru saja turun dari bus, memutuskan untuk menunggu hingga hujan reda dihalte yang tak jauh dari rumahnya. Sekitar 20 menit menunggu hujan pun tidak memberi tanda bawa akan berhenti.

"Dimana rumah mu ?, Mari aku antar" suara pria mengagetkan jeongwoo, yang kala itu sedang terduduk melihat air hujan yang jatuh semakin deras.

Ia menolehkan kepalanya menatap pria tersebut. Pria itu berdiri dengan senyum tipis yang ia tujukan pada jeongwoo, dengan tangan memegang payung yang sudah terbuka.

"Kenalin, haruto.." haruto memindahkan payungnya ketangan kiri, dan tangan kanannya ia julurkan kedepan jeongwoo.

Jeongwoo pun menggenggam tangan kanan haruto. "Jeongwoo... Park jeongwoo".

♬︎•*¨*•.¸¸♬︎•*¨*•.¸¸♬︎•*¨*•.¸¸♬︎•*¨*•.¸¸
.


.
.
.
.

Jeongwoo pun memeluk haruto dengan erat. Begitu pun haruto ia memeluk jeongwoo dengan erat sambil memberi kehangatan pada tubuh pacarnya itu.

"Apa kamu merindukan ku ?" Tanya jeongwoo setelah mencium pipi kanan haruto singkat.

Haruto membalas dengan gelengan pelan kepalanya, "tidak, aku tidak merindukan mu sama sekali"

Jeongwoo melepas pelukannya dan mengerucutkan bibirnya, pertanda ia kesel dengan pacar tampannya ini. Meski ia tau, haruto hanya bercanda dengan ucapannya itu. Haruto sering kali menggoda pacarnyan ini.

Tangan haruto pun terjulur mencubit pipi jeongwoo gemas. Dengan senyum manis haruto mengecup pucuk kepala pacarnya tersebut.

"Kamu selalu menggemas kan kal..."
Sebuah suara menghentikan ucapan haruto.

"Jeongwoo..." Suara pria yang berada tepat dibelakang jeongwoo menghentikan moment manis mereka.

Jeongwoo pun membalikan badannya melihat siapa yang kali ini memanggil namanya.

"Yedam hyung..." Balas jeongwoo dengan senyuman yang sama yang ia tunjukan tadi pada haruto.

"Lama tidak bertemu hyung..." Jeongwoo memeluk yedam dan mengucapkan kata itu saat mereka tengah berpelukan.

Yedam tersenyum menerima pelukan jeongwoo dan membalas pelukan tersebut, " iya sudah lama kita tidak bertemu.."

Haruto hanya melihat keakraban mereka, dengan senyum tipis. Namun matanya dengan tidak sengaja memperhatikan wajah yedam yang tengah tersenyum dalam pelukan jeongwoo. Dan detik berikutnya tatapan mata mereka saling bertemu, yedam dan haruto saling menatap.

Yedam yang menyadari itu langsung melepas pelukannya dari jeongwoo.
"Dia siapa ?" Bisik yedam sebelum pelukan mereka benar-benar terlepas.

Jeongwoo pun melihat kembali ke haruto yang berada dibelakangnya, "ahh, aku hampir lupa...". Dirangkulnya lengan haruto, begitu juga dengan jari jari haruto, jeongwoo genggam dengan erat.

" Kenalkan hyung dia pacar ku..."

Haruto dengan sigap melepas genggam jeongwoo pada jari dan tangannya.

"Haruto, watanabe haruto" Tangannya pun terjulur kedepan yedam, mengharap genggaman dari tangan yedam. Senyum tipis itu kembali haruto pasang di bibirnya.

"Bang yedam, panggil aja yedam", Yedam sebenarnya tak ingin menjabat tangan itu, namun ia tak ingin orang menilai dirinya tak sopan. Yedam pun menggenggam tangan haruto dan digerakkan secara perlahan keatas dan bawah.

Deg

Deg

Pertama kali kulit itu menyentuh tangan haruto, jantungnya langsung berdegup dengan kencang. Kulit tangan yedam sangat halus, haruto merasa seperti memegang kain sutra yang sangat halus. Tatapan mereka kembali bertemu. Haruto merasa jantungnya akan meledak saat itu juga. Dia langsung menyukai tatapan mata yedam yang sangat teduh.

Yedam melepas jabatan tangannya, karna merasa haruto tak kunjung melepaskannya. Jika kalian pikir yedam biasa saja kalian salah. Yedam terus memuji wajah tampan haruto dalam hatinya.

'Bagaimana bisa aku baru bertemu dengannya sekarang' gumam hati yedam.

"Maaf aku masih ada sedikit urusan, aku duluan ya jeongwoo...." Ucap yedam sambil melambaikan tangannya pada jeongwoo.

"...haruto" Yedam juga melambaikan tangannya pada haruto dengan sedikit senyum yedam pun berlalu pergi meninggalkan sepasang kekasih tersebut.

.

Setelah kepergian yedam, jeongwoo kembali mengenggam tangan haruto dan sedikit menarik tangan itu

"Ayo kita pulang.." Mereka pun pergi kearah yang berlawanan dengan yedam.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Okey sampai disini dulu... Pasti udah pada tau konflik dari cerita ini apa nantinya..

Ini baru perkenalan konfliknya aja, konflik sesunggunya akan ditemukan di part part berikutnya.

Jangan lupa vote.

See yeah in next chap....

Love you. L

You Never Know ( Harudam )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang