4

852 110 27
                                    

.
.
.
.
.
.

Yedam tengah terduduk di perpustakaan kota. Ia tengah mencari materi-materi untuk menyelesaikan tugasnya. Yedam tidak sendiri, dihadapannya ada jeongwoo yang tengah terduduk memainkan ponsel. Sebenarnya sedari tadi jeongwoo juga telah membantu yedam, mencari dan mengumpulkan beberapa materi yang mungkin akan sesuai dengan tugasnya. Bahkan mereka melewatkan makan siang.

"Hyung apa kau tidak lapar, ini sudah lewat dari jam makan siang ?" Jeongwoo memajukan bibirnya, tangan satunya ia gunakan untuk memegang perutnya yang sudah mulai rata karna tidak ada makanan yang masuk.

Yedam hanya terkekeh pelan. Padahal ia sudah menyuruh jeongwoo untuk makan duluan saja, tapi jeongwoo malah menolak dan membantu yedam mencari materi tugasnya.

"Kan hyung udah bilang tadi, kamu gak mau makan duluan...." Yedam menutup buku yang tadu sedang ia baca.

"... Yaudah sekarang kamu mau makan apa ?", tanya yedam pada jeongwoo lembut.

Jeongwoo tampak berpikir sebentar. Bola matanya dia gerakan ke kiri dan kanan. Memikirkan menu apa yang harus ia makan saat sudah lewat jam makan siang.

"..hmmmm..."

Yedam menghembuskan nafasnya, kenapa jeongwoo lama sekali memutuskan apa yang harus dia makan. "Kamu lama, hyung baca buku lag-.." Ucap yedam terhenti saat ponsel jeongwoo bergetar beberapa kali, menandakan panggilan masuk

"Hallo..." Dengan cepat jeongwoo mengangkat panggil itu. Yedam pun kembali fokus pada bukunya yang terabaikan tadi.

"...."

"Aku lagi di perpustakaan kota, kenapa ?" Jeongwoo menyamankan duduknya.

Yedam pun menggelengkan kepalanya. Dari nada jeongwoo bicara pun yedam tau siapa yang terhubung dipanggilan itu.

"...."

"Belum, aku lagi sama yedam hyung ini. Baru aja mau pergi makan"

"...."

"Hah,,, ohh.. Iya aku tunggu di sana aja ya, bye". Jeongwoo pun mengakhiri panggilan itu dan langsung beranjak dari duduknya.

"Ayo hyung kita makan..." Ditariknya tangan yedam yang sedang memegang buku

"Eh eh, bentar dong hyung belum selesai ini..."

Seolah tuli, jeongwoo tak memperdulikan ucapan yedam. Dengan semangat ia menarik tangan yedam keluar dari sana, menuju tempat yang sudah ia tentukan.
.
.
.
.
.
.

"...ihhh, mau kemana sih woo ini ?" Yedam hanya menggerutu , tangannya sudah sakit sebenarnya. Jeongwoo masih setia menarik-narik tangan yedam. Padahal orang orang sudah memandangi mereka dari pintu keluar perpustakaan sampai sini. Didepan sebuah cafe and restaurant bernama Möbiüs itu. Dari depan saja yedam sudah tau kalo itu buka cafe atau pun restaurant biasa. Pintunya saja terbuat dari kayu brich putih.

Jeongwoo pun membuka pintu itu, kemudian masuk bersama yedam di sebelahnya.

Mewah.

Kata yang langsung terpikir oleh yedam, bahkan jeongwoo juga begitu.
Mata mereka seperti dimanjakan dengan interior yang sangat mewah. Suasana didalam dibagi menjadi 2 kubu.

Kubu sebelah kanan, terlihat sangat cozy dan simpel namun tidak menghilangkan aura mewahnya. Dengan lampu tergantung dan ada juga yang menempel di dinding, serta sofa yang terlihat sangat nyaman jika kalian duduk di sana. Sisi ini seperti diperuntukan bagi mereka yang ingin bersantai bersama teman atau acara yang tidak begitu formal, bahkan meeting pun juga akan terasa nyaman di sana.

You Never Know ( Harudam )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang