Hanbin/June

216 19 2
                                    

"sayang,jadi kapan pernikahan kita di gelar?" ucap june tiba tiba

Uhuk uhuk

jiwon seketika langsung tersedak makanan nya

"pernikahan apa?"tanya jiwon

"bukan kah saat kau membawaku kemari,itu artinya hatimu pada hanbin sudah mati?"

jiwon sekali lagi,tersedak.

byur

jiwon menyemburkan minuman nya,june merotasikan matanya jengah

"jun,dengarkan aku..aku membawa mu kemari,hanya untuk membuat ruto terbiasa ber-interaksi dengan orang lain.,Aku tidak mungkin tega Jun,Anak ku saja belum ku pertemukan dengan ibu kandung nya,Masa sudah ku gantikan secepat ini dengan dirimu" ungkap jiwon

"jadi,kita tidak akan menikah maksud mu?"

"tidak sekarang"

"bagaimana jika kita bertaruh?jika aku bisa membuat ruto melupakan hanbin dalam waktu dekat ini,maka kita akan menikah hyung?"

hahahaha

jiwon tertawa

"saran ku,kau tidak perlu melakukan itu,karena akan berakhir sia sia"

"kau berbicara seperti itu karena kau masih mencintai si miskin itu kan hyung?,bukan karna ruto?"

"jaga bicaramu june!" jiwon marah

"cih,dasar lelaki tidak tau diri,jika tau dirimu mencintai istrimu,mengapa kau bermain api dan menjatuhkan kesayangan mu itu dulu" gerutu june

jiwon membisu saat june menyindir nya,jiwon juga tidak mengerti apa maunya dirinya itu.

yang jiwon tau,dia tidak rela kehilangan hanbin,ada luka yang menganga disaat dirinya menyadari bahwa sekarang ia telah hidup seorang diri tanpa orang yang mencintai nya.

"bahkan,saat hanbin sudah melayangkan surat perceraian padamu,sampai detik ini kau tidak menandatangani nya kan hyung?dan lihat lah jari manis mu,masih tersemat cincin pernikahan kalian,yang mungkin saja disana hanbin sudah menjual nya hahahaha"

"aku memang tidak pernah berniat sepeserpun untuk menceraikan hanbin,terserah mau dia apakan cincin pernikahan,Cincin bisa di beli,tapi pernikahan ini tidak bisa di gantikan lagi" batin jiwon

"memang nya Mino itu siapa mu sih hyung?sampai si miskin itu sakit hati dan pergi meninggalkan mu dan juga anak mu disini?"tanya june

"Mino hanya,masalalu ku saat aku hidup di amerika dulu,sebenarnya semua yang di lihat dan di dengarnya kala itu hanya kesalah pahaman yang tidak sempat ku jelaskan,Ah tidak bisa ku jelaskan...sepertinya" suara jiwon mulai melemah saat menjelaskan fakta penyesalan yang di dapat nya.

"memang apa yang kalian lakukan waktu itu dengan mino"june masih kepo

"aku mencumbu mino jun".

june merasa matanya nyaris keluar saat mendengar jawaban jiwon.

Dasar gila

begitu pikir june,pantas saja jika hanbin semarah itu,dirinya pun juga akan marah bila dihadapkan hal seperti itu.

****

disisi lain,hanbin tengah berbicara dengan jennie,partner kerjanya sebagai sesama barista.

"jen,apa menurut mu aku masih bisa menemui anak ku?"tanya hanbin

"tentu saja bisa,kau kan ibu kandung nya bin"jawab jennie

"tapi jen,kalau jiwon hyung melarang nya bagaimana?,bagaimana jika jiwon sudah memiliki istri baru?"

"memang nya,apa urusan mu jika jiwon sudah menikah?kau...masih mencintai suami mu itu ya.."goda jennie

sekedar info,bahwa hanbin tidak pernah bisa berhenti mencintai suami nya itu,meskipun ia sendiri yang sudah menceraikan jiwon,tapi..syukurlah,bahwa jiwon tidak pernah merespon gugatan nya,Apa...itu artinya,masih ada setitik harapan untuk hanbin bisa kembali kepelukan suami nya?hanbin tidak tau.

"ah,aku hanya mengkhawatirkan putraku saja"bohong hanbin

"kalau menurutku,lebih baik..kau datang di hari ulangtahun anak mu saja bin,dia pasti sangat merindukan mu" saran jennie

"aku memang berencana kembali ke korea,maka dari itu aku mengambil cuti minggu depan jen"

"ya,semoga harimu menyenangkan,semoga kalian bahagia sebagai ibu dan anak ya bin,jangan lupa kirimkan aku foto pangeran kecil mu itu nanti ya" Kata jennie sambil tersenyum dan menepuk bahu hanbin

"pasti,aku akan mengirimkan padamu nanti".

Tbc...

I MISS YOU MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang