3. Yang kiri bakalan iri loh Ca, Cup

7 3 4
                                    

Hiiii Balik lagi bersama Rihana di sini 😄😄
Maapin ya baru sempet update.

Oke deh gak akan banyak kata kata lagi.

Jangan lupa tinggalin jejak yaaa biar aku semangat nulis nya 😘

Sayang kalean semuaaa

Happy Reading 🤭

*****

Masa orientasi siswa sudah selesai. Sekarang hari Sabtu. Weekend adalah hari yang dirinya nantikan. Sebab di waktu weekend para sepupunya akan berkumpul di rumahnya.

Kenapa rumah Moonica?, Karna ini adalah rumah utama keluarga Dixon. Yupp Papa dan Buna memilih untuk tetap tinggal di Sini, untuk menjaga Oma, kasian jika Oma harus sendirian.

"Bunaaaa."
Teriakan Moonica berhasil membuat Wanita yang keliatan awet muda itu menoleh.
Di lihatnya anak gadisnya sedang mengucek kedua matanya dengan tangan, piyama teady bear yang kusut serta satu kancing teratasnya yang sudah terlepas.

"Cuci muka dulu sana, sebelum Jevi ngeledek kamu."
Ucap tante Edrea lembut, menyembunyikan kekehan kecilnya.

Dengan Langkah cepat, Moonica menghampiri Buna yang sedang asik memasak di dapur bersam tante Edrea.

Saat Moonica sedang mencuci muka di wastafel, keran air tiba tiba menutup. Menengokan kepala, Moonica melihat cengiran sialan milik Jevi. Madava Jevi, Sepupu tersialan yang sayangnya sangat Moonica sayangi.

"Kebo jam segini baru bangun."
Ejek Jevi berbisik di kuping Moonica.

"Ishh sialan, pergi gak. Tantee ini nih bang Jevi gangguin Ica terus." Meski Jevi adalah adik dari Narendra-ayah Moonica- Tapi Moonica tetap memanggil Jevi abang, karna umur mereka yang terbilang jauh.
Bisa Moonica liah saat ini Jevi sedang di jewer oleh Ibunya, tante Edrea.

"Mampus."
Ucap Moonica mengejek.

"Ica Your language!."
Mendengar suara Narendra, Moonica membalikan badan dan menunjukkan senyuman manis.

"Ehhh ada Papa."
Ucapnya sambil terkekeh dan memeluk tubuh Narendra erat.

"Udah sana kalian pada main di depan aja."
Usir Bunda pada Moonica dan Jevi.

Dengan patuh, Moonica dan Jevi mulai melangkah kan kaki menuju halaman belakang.
Di tengah jalan Moonica menghentikan langkahnya. Sambil melebarkan kedua lengannya menutupi jalan.

"Apa?."
Tanya Jevi songong saat melihat Moonica merentangkan tangannya.

"Gendong."
Jelas Moonica, sambil menunjukan muka memohon andalannya.

"Ckk."
Tanpa bisa menolak, akhirnya Jevi menggendong Moonica di depan. Kaki mungil Moonica melingkar kuat di pinggang Jevi, serta lengannya lelingkar memeluk leher Jevi agar dirinya tidak jatuh.
Kedua lengan Jevi melingkar di punggung Moonica, kemudian kembali melanjutkan langkah menuju halaman belakang.

"Kapan lo bisa berenti manja sama Jevi sih Ca?."
Tanya Gani terkekeh. Dia sangat kasihan melihat Jevi yang sangat kewalahan mengimbangi kemanjaan Moonica.

"Bilang aja lo sirik."
Jawab Moonica sambil menjulurkan lidahnya.
Gani hanya memutar bola matanya jengkel.

Jevi mendudukan dirinya di atas ayuna yang bersebelahan dengan kolam renang, Moonica masih Setia duduk memeluk Jevi manja.

Setidaknya lebih baik melihat Moonica yang sedang manja dengan Jevi, ketimbang Moonica yang berdebat dengan Jevi.

Dua manusia itu jika setannya sedang tidak ada akan terlihat seperti orang pacaran, jika setannya sedang muncul akan terlihat seperti musuh bebuyutan.

MoonStarLightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang