episode 034

4.2K 303 62
                                    

Setelah beberapa jam lamanya, akhirnya taehyung mulai membuka matanya. Dengan pandangan yang belum sepenuhnya jelas ia melihat sekitar, gorden putih yang melambai karena tertiup angin dengan kaca jendela yang terbuka. Taehyung melihat sekeliling berwarna putih, ia mencoba menajamkan penglihatannya. Dimana ia berada sekarang?  Dengan setengah berbaring taehyung terus berpikir, dan saat ia paham keberadaannya. Taehyung refleks terduduk di tempat pesakitannya, kepalanya berdenyut karena ia memaksakan untuk bangun setelah tau ia berada di rumah sakit.

"Uhh.. Kepalaku sakit sekali, kenapa aku bisa berada di sini." taehyung memijat pelipisnya, rasa pusing masih menyerangnya meski tak begitu parah saat semalam ia sebelum jatuh pingsan.

Dia baru ingat, semalam ia pingsan. Lalu bagaimana dengan acaranya? apa semuanya baik-baik saja? Bagaimana kalau semuanya hancur karenanya. Taehyung mencoba untuk bangun dari tempat tidur, ia perlahan menapakkan kakinya di lantai dingin rumah sakit.

Ceklekkk

"Astaga sayang.. Apa yang kamu lakukan." sebuah suara yang begitu terdengar khawatir membuat taehyung memandang ke arah asal suara.

"Jin eomma, aku ingin ke kamar mandi."

"Tapi kondisimu masih belum baik taehyungie. Untung eomma cepat sampai, kalau tidak kau pasti sudah jatuh pingsan lagi. Hati-hati, sini eomma bantu." seokjin membantu menuntun taehyung menuju kearah kamar mandi, dia hanya mengantar sampai pintu saja.

"Anak itu, bagaimana kalau aku tidak cepat sampai."

Tak membutuhkan waktu lama untuk taehyung di dalam kamar mandi, ia keluar mukanya sedikit basah. Sepertinya ia membasuh mukanya, kondisinya pun jadi lebih baik dari pertama seokjin melihatnya.

"Eomma kenapa aku bisa ada di sini, lalu dimana baeky eomma dan chanyeol appa. Si kiming juga, kenapa mereka tidak ada. Lalu jungkook, kenapa ia meninggalkanku sendirian." taehyung terus bertanya tentang keberadaan orang tersayangnya, kenapa mereka tak ada untuk menungguinya.

"Eomma dan appamu harus segera pulang, besok appamu harus dinas ke singapore. Kalau mingyu, dia tadi sempat ngambek tak mau pulang katanya ingin menjagamu. Tapi eomma dan appamu menyuruhnya untuk menggantikan appamu sementara di perusahaan yang ada di daegu. Sedangkan jungkookie, eomma usir karena ia ada rapat penting dengan klien dari Swiss, dan dia juga tidak mau tapi eomma menyuruhnya agar tetap  bekerja saja karena ada jin eomma yang akan menemani taehyungie." jelas seokjin dan mendapat anggukan mengerti dari taehyung, namun wajahnya sedikit ada rasa ke khawatiran.

"Kalau soal butik kamu. Kamu tenang saja, eomma sudah menyuruh yoongi untuk menggantikanmu." jelas seokjin kembali, ia tahu pasti menantunya itu khawatir soal butiknya.

"Gomawo eomma, tapi tak ada hal serius kan eomma. Tae hanya pingsan biasa." taehyung hanya memastikan saja karena dia tak pernah pingsan sebelumnya.

"Tidak ada sayang kau hanya kelelahan dan terlalu banyak pikiran saja. Biar nanti jungkook yang akan menjelaskan ne, sekarang taetae sarapan dulu dan minum susunya." seokjin menyuapkan taehyung bubur rumah sakit yang rasanya hambar dan cair. Sangat tidak enak.

"Eomma bisa taetae minta ramen saja, buburnya tidak enak." taehyung membekap mulutnya ketika seokjin akan menyuapkan kembali bubur ke mulutnya.

"Aigoo... Imutnya. Tapi ramen tidak baik untuk sarapan, kalau begitu minum susunya dulu otte." seokjin memberikan susu yang di bawanya untuk taehyung, dan di terima baik oleh taehyung.

Dahi taehyung berkerut merasakan rasa dari susu yang di minumnya. Rasanya aneh tidak seperti susu yang ia minum seperti biasanya.

"Ummm--, eomma, kenapa rasa susunya beda. Dan apa tidak ada yang rasa strawberry."

TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang