kencan

7.1K 1K 591
                                    

DAICHI POV

"iya aku mau"

Kalimat yang terdengar seminggu yang lalu masih terngiang sekarang. Sudah seminggu lamanya aku dan sugawara menjalani hubungan ini. Kini posisi ku sedah berdiri disekitar festival sendiri. Disekitarku banyak orang berlalu lalang bersama pasangan mereka. Tentu saja aku akan bersama pasanganku nanti.

"daichi-san!" suara yang tak pernah membuatku bosan pun terdengar. Ya.... Itulah kekasih ku, sugawara.

Terlihat sugawara setengah berlari ke arah ku. Manis sekali, seperti biasa. Hanya saja, tubuh nya lebih kurus dan dia lebih sensitive dengan suhu sekitar.

 Hanya saja, tubuh nya lebih kurus dan dia lebih sensitive dengan suhu sekitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"maaf, apakah kau sudah menunggu lama??"

"belum begitu lama" aku tersenyum kepadanya.

Sugawara tanpa ragu langsung menggenggam tangan ku, aku terkejut dibuatnya. Walaupun sudah seminggu, aku masih kikuk dengan suasana ini. "ayo kita masuk ke festival nya" ajak ku yang dijawab oleh anggukan sugawara.

Author= ke uwu an macam apa ini TwT, gw yang bikin ae belom pernah ngerasain anjer

Yamaguchi= yang gw suka gk peka, jadi gk bisa uwu uwu an :")

Hinata= doi gw galak, lagi pms :")

Author= mari kita menangis bersama sama. Eh tau nggak,  kak levi lagi baca wp ku.  Seneng banget!!

Hinata= wahh bisa bisa nya kak levi baca wp asal ketik ini. Tapi makasij loh ya kak levi

Author= pa mkst wp asal ketik?! 

💕💕💕

Tangan sugawara masih menggenggam erat tangan ku. Sementara mata nya sibuk melihat seluruh sudut featival. Ia terlihat bingung tentang apa yang harus kita lakukan difestival ini. Itu terlihat jelas dari sikapnya yang gelisah itu.

"bagaimana kalo kita keluar dari festival sebentar untuk ke cafe daisuga?" usul ku asal mengingat letak cafe tak jauh dari lokasi festival. Sugawara yang mendengar itu setuju dan kita pun pergi kesana.

🌸🌸🌸

"nee,, daichi" sugawara mulai angkat bicara setelah kopi susu nya telah ada didepan nya. Aku hanya memberikan respon berupa tatapan yang mengisyaratkan 'apa'.

"aku baru sadar kalau singkatan nama cafe ini adalah gabungan dari nama kita berdua. Daisuga, daichi dan suga"

" sungguh? Aku waktu pertama kali mendengar namanya dari ku saja langsung sadar"

"oh ya?? Heh... Padahal aku yang ngasih namanya kenapa aku yang tidk sadar" sugawara memajukan bibir nya. Menggemaskan. Diam diam aku mengambil foto nya untuk kenang kenangan nanti.

"daichi...." sekali lagi dengan pelan sugawara memanggil ku.

"ya?" aku meletakan perlahan handpone ku supaya dia tidak curiga.

"bukankah ini tidak adil?" wajah sugawara yang ceria tadi seketika hilang. Dan lagi, aku tidak mengerti apa yang ia maksud. Aku hanya memandang nya dengan tatapan tidak mengerti.

"maksudnya, kau mengetahui banyak hal tentang ku. Tapi aku tak tahu banyak hal tentang mu...." setelah ia mengatakan itu, aku mulai mengerti kemana arah pembicaraan ini.

"bukan berarti aku ingin ikut campur kehidupan mu. Aku hanya ingin berbagi masalah dengan mu.

"hahaha,, apa yang ingin kau tau tentang ku?" aku menompang dagu ku dengan tangan ku. Tersenyum memandang sih burung merpati dihadapan ku ini.

"hubungan mu dengan ayahmu, tentang tunangan mu, atau tentang kehidupan mu" sugawara berdiri dari duduk nya dan berpindah duduk disamping ku. Dia meletakkan kepalanya kepundak ku dan merangkul lengan ku.

"aku sering mendengar rumor nya dari siswa sekolah. Aku sangat ingin mendengar kenyataan nya dari mu"

Para pelanggan dicafe juga sangat sibuk dengan pasangan nya hingga tak memperdulikan pasangan laki laki disini. Aku mengelus kepala sugawara perlahan. Memikirkan harus dari mana memulai ceritanya. Aku tahu apa yang dirasakannya.  Mengetahui bahwa pacarnya sudah memiliki tunangan, tentu itu membuat siapapun muram.

"waktu masuk sekolah menengah, ayah ku memperkenalkan ku dengan seorang gadis. Ayah bilang bahwa dia adalah tunangan ku, aku sempat menolaknya tapi dia tak peduli."

"karena aku muak dengan nya yang selalu membahas pernikahan, waktu mulai masuk SMA aku memutuskan untuk tinggal sendiri. Tak peduli bagaimana tanggapannya aku tetap meninggalkan rumah. Ibuku sudah mencegah ku tapi aku tetap pergi."

"bagiku aku punya hak memilih pasangan hidup ku sendiri. Aku mulai yakin menolak perjodohan itu saat aku bertemu dengan mu"

Posisi duduk kami sekarang saling berdekatan. Saling memeluk dan saling menghangatkan. Posisi duduk ini sangat nyaman. Aku diam sangat lama menandakan aku sudah selesai bercerita.

"bagaimana dengan tunangan mu"

"dia mendukung hubungan kita. Dia bersedia membantu nya."

Sugawara memperbaiki posisi uduk nya. "syukurlah" katanya.

"kau lega kan? Tersenyumlah. Aku suka senyum mu"

Sugawara yang mendengar itu langsung memerah pipinya dan tersenyum kikuk. Manis banget tolonggg TwT.

"karena kopi ku sudah habis. Ayo kita pulang" ajak sugawara dan ia langsung bangkit dari duduk nya

"ta... Tapi kita belum menikmati festival nya" aku menarik tangan sugawara agar ia kembali duduk.

"he.... Padahal aku ingin menyerahkan diri ku untuk mu malam ini" sugawara berkata dengan gelagat sedih.

Otak ku yang langsung tersambung itu langsung membuat tubuh ku bergerak membawa sugawara pulang kerumah ku tanpa berkata kata lagi.

🌸🌸🌸

Aku mengecup pelan bibir nya dan mendorong tubuh nya perlahan ketempat tidur. Ku peluk perlahan tubuh nya yang kian mengurus. Harum khas tubuh sugawara sangat sopan masuk kehidung ku. Dan tangan sugawara membelai rambut ku perlahan.

Aku melepaskan rangkulan dan melihatnya lagi. Sugawara terbaring  ditempat tidurku dengan setengah telanjang.

"daichi, lakukan perlahan. Ini pertama kali" pintannya.

Aku memeluknya sekali lagi. Dan memulai kencan malam ku bersama dengannya.



Adegan 18+ nya gk bakal gw tulis. Karena gw gk tau caranya. Jadi jangan terlalu berharap. Gw up kalo rame. Kalo sepi yaudah, gk ada mood buat up. Jangan lupa vote ya ^^

Sebunyikan Aku Dari Dunia, Daichi. (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang