ˋ1ˊ

49.9K 10.2K 9.1K
                                    

Sebelum permainan dimulai, mereka memutuskan untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Biar saat voting jadi mudah, ya kali mau ngevote orang tapi tidak tahu namanya.

"Saya Arnawama Hyunsuk Danadyaksa, ketua BEM Universitas Satu Nusa Satu Bangsa," ucap si pria bertubuh mungil dan kacamata kuningnya.

Sebenarnya yang lain tidak yakin kalau dia ketua BEM. Penampilannya jauh dari kata rapi. Rambut hitam, kacamata kuning ala-ala selebgram, jaket denim dan kaos putih bertuliskan 'hidup harus dijalani, kalau gak mau jalan ya lari', celana jeans sobek-sobek, mana di lutut dan paha, untung yang di paha kecil sobekannya.

Itu yang namanya ketua BEM?

"Gue Jihoon Evano Reinaldo, gue udah kuliah ya, yang masih muda harap hormat," kata pemuda dengan ekspresi julidnya.

"Nggih hyung," balas oknum bersuara toa dengan nada malas, paling tidak suka nih sama senior yang begitu, katanya dalam hati.

Hyunsuk menunjuk laki-laki beralmet biru di pojok ruangan sana. "Nama kamu siapa? Kayaknya gak asing."

Yang ditunjuk langsung senyum sumringah, lalu menepuk-nepuk dadanya bangga. "Oh jelas, gue terkenal. Perkenalkan, gue Gentala Jaehyuk Faresta, si social butterflynya Universitas MMM. Gue dari fakultas kedokteran."

"MMM artinya apa?"

"Menempuh Masa Merdeka, maknanya itu kita belajar untuk merdeka dalam segi ekonomi, politik, agama, sosial budaya, pendidikan, dan lain-lain. Intinya kita gak boleh kalah sama orang asing yang mau kerja di negara kita, kita harus maju, jadi harus semangat belajar! Anjay."

"Kata terakhir bisa dihilangin gak? Ditangkep polisi mampus lo," cibir Jihoon julid sambil lirik-lirik sinis.

"Hawa-hawa mau berantem tuh," bisik laki-laki berseragam SMA tidak lengkap atributnya, mana tiga kancing bajunya terbuka memperlihatkan kaos hitamnya. Hadeh.

"Kita minggir aja yuk, To. Gue takut kena julid juga," balas si mulut toa tadi berbisik juga.

"Nah, itu yang lagi bisik-bisik, silahkan memperkenalkan diri." Suara Hyunsuk mengejutkan mereka, yah terciduk.

"Ashiap! Hai, saya Jeongwoo Sambara Wagiswari, dan dia teman saya, Haruto Ivander Galaksi! Oh ya, tolong maafin temen saya ya, dia anak bandel di sekolah."

"Gak usah pake bahasa formal, nanti canggung jatuhnya," kata Jihoon berkomentar.

"Apa sih, mulut-mulut gue."

"Yang sopan sama yang lebih tua."

"Berarti lo mengakui kalau lo tua?"

"Pft, HAHAHAHAHA!" Pemuda dengan kaos hitam bertuliskan Anti Social Social Club tertawa terbahak-bahak, orang di sampingnya langsung ikut tertawa, receh banget memang.

"Kak Jihoon, maafkan aku yang tertawa melihatnya," kata orang itu lalu tertawa lagi sampai nyungsep ke depan.

"Untung anak smp," cibir Jihoon berusaha sabar.

"Ralat kak, gue mau naik sma."

"Sabar Hoon, orang sabar disayang Tuhan," celetuk pemuda yang tertawa pertama kali.

"Disayang Tuhan berarti cepet mati dong?! Kurang ajar lo Kyu, bukannya belain gue."

"Dih, ngapain? Mending ketawa lagi, ya gak, Hwan?"

Junghwan mengangguk lalu melakukan tos dengan pemuda itu. "Iya deh, kak. Oh ya, nama saya Pradana Junghwan Restisalya, adik sepupunya Kak Junkyu."

Among Us | Treasure ✓ [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang