ˋ8ˊ

25.7K 7.9K 4.8K
                                    

Siapa yang kalian curigai?







Mayat Jaehyuk didorong ke dalam sebuah laci besi seukuran tubuh manusia bertuliskan tempat pembuangan mayat yang entah menuju kemana. Iya, yang sudah kalah dalam permainan akan dibuang kesana.

Junkyu sempat menawarkan ide gila, yaitu masuk ke dalam. Siapa tahu ujung tempat pembuangan mayat itu ada jalan keluarnya. Tentu saja ditolak mentah-mentah, kan tidak ada yang tahu apa yang ada di dalam sana.

"Siapa yang mau bareng gue?" Tanya Junkyu menawarkan diri.

Yoonbin mengangkat tangan kanannya. Yedam yang tadinya ingin ikut memilih mengurungkan niatnya, dia masih trauma pergi bersama Yoonbin, karena baginya Yoonbin masuk ke kandidat impostor.

"Oke, ayo," kata Junkyu senang seraya merangkul Yoonbin dan membawanya pergi.

"Junghwan, ada yang mau gue omongin sama lo," ucap Jihoon dengan tatapan tajamnya, Junghwan mengangguk takut-takut dan segera pergi menyusul Jihoon.

Hyunsuk melirik ke kanan dan kirinya, dimana ada Doyoung dan Asahi saling berkontak mata. Sepertinya ada yang disembunyikan oleh kedua manusia di sampingnya itu.

"Gue gak mau tau, pokoknya setelah ini dia yang divote!" Perintah Haruto seraya menunjuk Doyoung, lalu pergi keluar sendirian.

Yedam menatapnya sendu, kehilangan sahabat memang menyakitkan.

"Kalian bertiga mau ikut saya atau gimana?" Tanya Hyunsuk menawarkan.

"Gue sendiri aja," kata Doyoung tak bergairah.

Melihat Doyoung pergi dengan lesu seperti itu, Asahi jadi kasihan. Sejujurnya dia ingin ikut, tapi ada yang harus ia lakukan sekarang.

"Gue duluan," pamit Asahi, sebelum berlari kecil meninggalkan ruangan.

Tersisa Hyunsuk dan Yedam disana, diam-diaman canggung namun belum beranjak dari sana. Suasana terasa berbeda, entah kenapa Yedam jadi takut berdua saja disini.

"K-kak, gue pergi dulu ya," pamit Yedam terbata-bata.

Hyunsuk mengangguk singkat, membiarkan Yedam pergi sambil berlari. Kelihatan jelas Yedam takut padanya, mungkin di pikiran orang itu dia akan membunuhnya.

Hyunsuk menyibak rambut birunya, lalu geleng-geleng kepala. "Pasti setelah ini mereka gak percaya satu sama lain, mereka bakal kepecah, dan impostor gampang jalanin tugasnya."












































































"Apa yang lo lakuin bareng Haruto dan Jeongwoo di medbay sebelumnya?"

"G-gak ngelakuin apa-apa kok, cuma ngecek aja."

Jihoon mendecih sinis sambil bersedekap dada. "Tadi gue ke medbay, disana ada cairan kimia dari laboratory dan hampir kena kabel listrik. Gue bilang gini karena gue liat kalian bertiga kesana."

"Task apa yang lo kerjain disana?" Tanya Junghwan keluar dari topik.

"Scan," jawab Jihoon disertai senyum miringnya. "Scan satu-satunya cara untuk buktiin siapa impostornya. Tapi sayang, sejauh ini baru gue yang dapet task itu."

Ohohoho, Jihoon pikir Junghwan akan percaya? Sebelum melihat langsung, dia tidak akan percaya siapapun kecuali sepupunya alias si koala.

"Gue tau lo percaya banget sama Junkyu," ucap Jihoon seolah-olah membaca pikiran Junghwan.

"Jelas gue percaya, dia sepupu gue!" Balas Junghwan kesal.

"Lo lupa? Di game ini, semua orang mencurigakan, lo gak bakal tau siapa berniat bunuh lo. Kecuali... lo memang tau sih."

Badan Junghwan menegang.

"Oh, apa jangan-jangan... lo sendiri impostornya?" Tebak Jihoon pura-pura terkejut.

Dan itu membuat kedua tangan Junghwan gemetaran.


























































Menurut Junkyu, permainan yang sedang ia dan yang lain mainkan sangat aneh dan mencurigakan.

Pertama, bagaimana mereka bisa dikumpulkan di tempat ini? Kedua, siapa yang membawa mereka? Ketiga, kenapa mereka yang menjadi pesertanya? Keempat, mereka ada dimana?

Sejujurnya, dia bingung kenapa hanya dia yang bisa berpikir jernih selain Yedam dan Asahi disini. Padahal biasanya dia pecicilan, receh, bercanda terus, dan cerewet. Mungkin karena situasi dan kondisi yang membuatnya seperti itu.

"Bin, task lo apa?"

Yoonbin mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya, sebuah flashdisk. "Task gue download file. Lo sendiri?"

"Yah, gue ke laboratory nih. Pisah dong kita..."

"Bareng aja."

"Download file lama loh."

Yoonbin mengernyit. "Tau darimana?"

"Tadi di awal game gue liat Yoshi download file sendiri," jawab Junkyu sambil menguap. "Duh, ngantuk banget."

"Lo... liat Yoshi?"

"Iya."

"Sama siapa?"

"Berdua sama Junghwan."

Yoonbin mengangguk saja, memilih menjalankan tasknya. Junkyu memerhatikan dari belakang, ngintip sedikit lah, dia penasaran.

Data demi data mulai terunduh, tulisannya terlihat abstak di layar hologram, agak sulit dibaca, sepertinya efek pencahayaan.

Junkyu memerhatikan sekitar sembari menunggu Yoonbin selesai, dia menguap untuk yang ke sekian kalinya. Suhu udara lumayan dingin, waktunya pas sekali untuk tidur.

"Ayo Kyu."

Junkyu tersentak, mengisyaratkan Yoonbin untuk diam. "Sst, lo dengerin baik-baik."

Duk duk duk

Ada suara dari bawah lantai yang mereka pijak, seperti suara langkah kaki orang berlari. Suaranya perlahan menghilang, apakah itu... impostornya?

"Kita harus cari ventilasi terdekat," ucap Junkyu berapi-api kemudian berlari kencang.

Yoonbin mendengus. "Ojo ditinggal to..."

Dengan kesal dia mengejar Junkyu yang mulai menjauh. Heran, hobi tidur tapi larinya kencang sekali. Awalnya terkejar, tapi ada suara dari lorong kanan yang dia lewati.

Yoonbin berhenti, memilih berbalik dan mengendap-ngendap untuk melihat, biarkan saja Junkyu sendiri. Ada suara buk kencang, seperti ada yang terbentur.

Yoonbin menatap petanya, lokasi terkini berada di dekat electrical. Duh, electrical kan... tempat berbahaya.

Ah, itu urusan belakangan. Yoonbin terlalu penasaran dengan suara tawa seseorang dari sana.

Langkah kakinya berhenti beberapa jarak dari sana, betapa terkejutnya dia melihat... seseorang sedang menusuk-nusuk dada orang lain dengan pisau.

Merasa ada yang melihat aksinya, orang itu menoleh ke belakang. Seringaian terukir di sudut bibirnya, mengangkat pisaunya.

"Sst, jaga sikap ya," ancamnya dengan seringaian semakin lebar.

Keheningan menyelimuti mereka, sebelum akhirnya, alarm berbunyi, disusul pengumuman selanjutnya.

TET... TET... TET...






































































"Jihoon Evano Reinaldo dead."

Among Us | Treasure ✓ [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang