What a strange relationship

279 54 3
                                    

Seokjin kembali memasukan pakaiannya ke koper setelah Namjoon tak sengaja menyambar koper hingga terjatuh, menyebabkan pakaian Seokjin berciuman dengan lantai.

"Namjoon, dengar. Aku sudah tak menyewa rumah ini, jadi kau sudah tak boleh kesini, oke? Ini bukan milikku lagi. Dan ingat, jangan membuat masalah, kau harus bisa menghindari manusia disini, aku akan kembali lusa nanti" Seokjin menatap Namjoon yang balik menatapnya. Seokjin merasa agak tidak tega meninggalkan Namjoon sendirian, tapi dia bukanlah anak kecil, Seokjin berpikir berlebihan. "Kau dengar aku 'kan?"

"Ya. Aku dengar" Seokjin menarik nafas panjang dan berharap Namjoon bisa mengutarakan perasaannya. Selama tinggal bersama Namjoon, yang dilakukan pemuda itu hanya diam dan menuruti Seokjin, dia tidak pernah mengatakan apa yang dia inginkan kecuali 'aku ikut', dan hanya itu, apa keinginannya hanya itu? dan hal itu yang berhasil membuat Seokjin ingin bersamanya. Ugh, siapa yang seme disini? Wajah Seokjin memerah membayangkan Namjoon menjadi semenya.

"Baiklah. Aku sudah selesai. Ingat, aku akan menemuimu lusa nanti" Namjoon mengangguk.

Seokjin melihat Namjoon yang masuk ke hutan. Melihat Namjoon sudah menjauh, Seokjin pergi pamit untuk kakek dan nenek disana. Merasa semua sudah selesai, Seokjin pergi ke stasiun kereta yang letaknya sangat jauh dari desa yang sementara ini ia tinggali, dan berharap bisa kembali lebih cepat.

.

.

.

"Seokjin!" Yoongi yang datang menjemput Seokjin di stasiun langsung memeluk pemuda tinggi itu. "Kau baik?" Seokjin melepas pelukan Yoongi, pemuda dingin itu kini sangat hangat, tunggu saja, besok Yoongi akan kembali ke sifat asalnya.

"Aku baik Yoongi. Aku ingin meminta saran padamu. Ayo pulang." Seokjin baru saja akan menarik kopernya tapi Jimin yang baru dilihatnya sudah menarik koper itu lebih dulu.

"Ayo." Yoongi menarik lengan Seokjin dan mereka pergi dari sana.

.

"Jadi, ada apa?" Yoongi bertanya tentang hal penting yang Seokjin bicarakan tadi.

"Kau ingat yang kau katakan padaku saat aku akan berangkat? kau benar, aku bertemu dengan werewolf 'liar'. Tapi percayalah, dia sangat ramah." Yoongi masih mencerna apa yang Seokjin katakan barusan.

"Astaga, Seokjin. Dia hanya berakting, aku mengerti maksudmu tapi aku tak akan membantumu, dia berbahaya dan aku tak ingin ada yang terluka diantara kita." Yoongi hanya berusaha melindungi Seokjin, pemuda tampan itu sangat mudah mempercayai orang.

"Aku memang sudah berencana melakukan hal ini sendirian, tapi ternyata tidak bisa. Aku butuh koneksimu." Seokjin memohon.

"Kau bisa mengandalkanku, tapi tidak kali ini. Dia terlalu berbahaya. Kau masih ingat-"

"Bisa jadi dia mateku." Yoongi menatap Seokjin, mencoba mencari kebohongan disana tapi ternyata ia tidak menemukannya.

"Kau yakin? ini pertama kalinya kau mengatakan hal semacam ini, tapi kenapa harus dia?" Yoongi memang terlihat sangat tidak ingin menolong orang asing itu, tapi jika benar yang Seokjin katakan, dia akan menjadi penjahat untuk sahabatnya sendiri.

"Kau bisa melihatnya sendiri, asal kau mau membantuku."

Setelah membahas hal itu, Yoongi memutuskan untuk membantu Seokjin sebisanya, tapi untuk mendapatkan identitas untuk pria yang Seokjin ceritakan, mungkin akan sedikit sulit dan lama, Yoongi mulai menyiapkan semuanya secara perlahan, dirinya bahkan rela tidak tidur untuk Seokjin.

Lykhánthropos [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang