Prolog
Dia adalah keberuntungan. Banyak kaum ingin memilikinya. Hatinya tidak akan pernah berlabuh pada hati yang salah. Dia adalah milik matenya.
Tapi siapa matenya? Apakah gadis pemalu tapi lembut? Apakah gadis tsundere? Apakah gadis tomboi? Apakah gadis seksi? Mana yang akan dia pilih?
Pair:
Naruino
Narufemsasu
Narusaku
NaruhinaSemua pilihan ada di tangannya. Dialah sang pria idaman, pujaan semua kaum yang hidup di dunia!
-Kedatangan Pria Idaman?-
~Pria Idaman~
Beberapa minggu setelahnya, Naruto kembali ke cafe yang sebelumnya pernah ia datangi.
Naruto langsung duduk di tempat yang masih kosong karena cafe tersebut ramai pengunjung.
"Apa yang ingin anda pesan?",tanya Sakura menatap Naruto terkagum-kagum.
"Aku ingin sesuatu yang baru",ucap Naruto dengan suara khasnya.
'Suaranya indah. Bisa membuat hari-hariku semakin bersinar',pikir Sakura melayang-layang.
Naruto menatap maid di hadapannya dengan heran,'ada apa dengannya?' pikir Naruto.
"Baik, akan kami sediakan makanan dan minuman kualitas terbaik kami",ucap Sakura kemudian berbalik pergi dengan love love besar.
Saat akan menutup pintu, Sakura langsung berteriak-teriak histeris.
"Berisik",bungkam Sasuke dengan melemparkan buku kesukaan Sakura.
"Kya, buku kesayanganku",teriak Sakura histeris begitu menyadari buku kesayangannya terlempar.
Namun naas buku kesayangan Sakura jatuh sebelum Sakura sempat menggapainya dan langsung masuk ke tong sampah.
"SASUKE, GANTI RUGI",teriak Sakura murka.
"Apa katanya?",tanya Ino tidak peduli.
"Naruto ingin makanan dan minuman kualitas terbaik",balas Sakura seakan-akan melupakan amarahnya pada Sasuke.
"A-akan kusediakan",ucap Hinata segera masuk dapur.
"Benar juga, kualitas makanan dan minuman terbaik itu buatan Hinata",ucap Ino kaget sendiri.
"Jadi apa kelebihanmu?",tanya Sasuke cuek menatap Ino dengan tatapan mengejek.
"Aku? Aku cantik dan seksi. Semua ingin memilikiku",balas Ino berbangga hati.
"Semua lelaki pasti akan meleleh di hadapanku",lanjut Ino kemudian.
"Kau sendiri apa kelebihanmu?",tanya Sakura yang sedari tadi hanya menonton.
"Kelebihannya hanya tatapan cuek, mulut pedas dan yang paling penting. Suka meremehkan orang lain",balas Sakura riang.
"APA KAU BILANG?",desis Sasuke seketika.
"Kelebihanku itu aku sangat cantik, menawan dan paling idaman bagi seluruh lelaki. Aku mungkin sulit didapatkan tapi sekalinya dimiliki. Tidak akan ada seorangpun yang bisa melepasku",ucap Sasuke bangga dan penuh percaya diri.
"Kepedean", komentar Sakura tidak peduli dengan kedua mata yang menatap Sasuke datar seperti penggaris.
"K-kalian berhentilah bertengkar",lerai Hinata khawatir.
"Sini Hinata. Biar aku saja yang bawa padanya",ucap Sasuke mengambil makanan dan minuman yang sudah Hinata buat untuk Naruto.
"I-iya",balas Hinata. Meski merasa sedih tapi Hinata tidak mau terlihat aneh di depan Naruto dan malah berakhir tergeletak pingsan seperti sebelumnya.
Sasuke yang sudah keluar pun segera menghampiri Naruto dengan jantung berdebar-debar tak karuan karena pertemuan pertama mereka sebelumnya.
"Nih, jangan lupa habiskan!",ucap Sasuke dengan nada memerintah.
Naruto menatap heran perempuan bersurai hitam di depannya karena suka sekali memerintah dan marah-marah.
'Apa dia tidak lelah?',pikir Naruto menatap makanan dan minuman yang sudah tersaji di atas meja.
Saat satu suap makanan sudah masuk ke dalam mulut Naruto, Sasuke pun kembali berkomentar,"enak tidak? Susah tahu buatnya."
Naruto hanya mengangguk saja sebelum kembali melanjutkan kegiatannya dengan ponselnya.
"Kalau mau makan ya makan jangan main ponsel",omel Sasuke kesal.
'Cerewet',pikir Naruto.
"Kau bisa pergi sekarang",usir Naruto acuh.
'Keren',pikir Sasuke dan berbalik pergi.
Setelah Sasuke pergi, Naruto langsung merasa lega,"sepertinya aku harus mencari cafe lain. Padahal aku kesini untuk istirahat" desah Naruto kecewa.
Setelah menghabiskan makanan dan minumannya, Naruto berniat pergi dari cafe itu ketika tiba-tiba saja ada seorang perempuan bersurai biru dongker ada di hadapannya.
"A-ano. Apa makanan buatanku enak?",tanya Hinata sembari menunjuk malu.
Naruto segera saja tertawa ketika pertanyaan simpel itu datang,'dia berbeda dengan perempuan tadi.'
Hingga tawa itu membuat Hinata dengan perlahan mau menatap wajah Naruto.
"Makanan dan minumanmu enak. Arigatou",ucap Naruto sembari tersenyum hangat.
Hinata seketika membeku di tempat tapi balas tersenyum,"datanglah lagi nanti. Akan kubuatkan yang lebih enak" ucap Hinata senang. Seketika Hinata berhenti terbata-bata tanpa pernah disadarinya.
Naruto pun mengacak-acak rambut Hinata pelan sebelum berjalan pergi,'dia juga lucu' pikir Naruto, merasa setidaknya beban yang sebelumnya sempat ia rasakan sedikit menghilang.
Selasa, 24 November 2020
19:40
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Idaman
FantasyDia adalah keberuntungan. Banyak kaum ingin memilikinya. Hatinya tidak akan pernah berlabuh pada hati yang salah. Dia adalah milik matenya. Tapi siapa matenya? Apakah gadis pemalu tapi lembut? Apakah gadis tsundere? Apakah gadis tomboi? Apakah gadis...