Membuntuti Pria Idaman

1.2K 79 5
                                    

Prolog

Dia adalah keberuntungan. Banyak kaum ingin memilikinya. Hatinya tidak akan pernah berlabuh pada hati yang salah. Dia adalah milik matenya.

Tapi siapa matenya? Apakah gadis pemalu tapi lembut? Apakah gadis tsundere? Apakah gadis tomboi? Apakah gadis seksi? Mana yang akan dia pilih?

Pair:

Naruino
Narufemsasu
Narusaku
Naruhina

Semua pilihan ada di tangannya. Dialah sang pria idaman, pujaan semua kaum yang hidup di dunia!

-Membuntuti Pria Idaman-

~Pria Idaman~


Ino berkali-kali mendelik heran dan bingung karena sudah sebulan sejak terakhir kali Naruto datang ke cafe mereka, Naruto seakan-akan tidak akan pernah datang lagi ke cafe mereka.

"Sakura, Naruto tidak datang",lapor Ino kemudian.

"Hm? Mungkin dia lagi sibuk",balas Sakura sibuk dengan kutek.

"Apa kau tidak punya informasi apapun tentangnya?",tanya Ino yang masih gelisah.

"Aku bisa mencari tahunya untukmu. Kau mau?",tanya Sakura sembari tersenyum menyakinkan.

"Aku mau, cepatlah",ucap Ino tidak sabar.

Sakura pun langsung mengambil laptop beserta earphone miliknya. Beberapa menit lamanya Sakura mengutak-atik berbagai hal.

"Aku menemukannya",ucap Sakura kemudian mengalihkan pandangannya dari laptop ke Ino.

"Apa?",tanya Ino mendekat.

Sasuke yang sedari tadi ikut menguping pun mendekat karena rasa penasaran yang tinggi.

"Namikaze Uzumaki Naruto. Seorang pria blasteran Jepang-Italia. Pekerjaan model papan atas dunia. Menduduki pria tertampan sekaligus paling idaman nomor satu di dunia selama kurang lebih lima tahun berturut-turut. Usia delapan belas tahun",ucap Ino.

"Dia memang keren, berbakat dan idaman",puji Ino kemudian sudah melayang-layang.

'Lumayan',pikir Sasuke merasa semakin suka dengan Naruto. Sebulan yang lalu sebenarnya Sasuke sudah melakukan pdkt dengan Naruto meski setelahnya Naruto tak pernah lagi datang ke Cafe.

"Apa yang kalian lihat?",tanya Hinata melihat ketiga orang temannya tengah melihat laptop.

Ketiganya pun menoleh,"Hinata, kemarilah" ajak Sakura meminta Hinata mendekat.

"Apa?",tanya Hinata pelan.
Sebenarnya untuk bisa lebih dekat dengan Naruto, Hinata dengan berlatih agar tidak berbicara gugup lagi terutama di depan Naruto. Hasilnya pun Hinata merasa senang karena latihannya selama berbuah penuh berbuah hasil manis.

"Kami perlu bantuanmu",ucap Ino tiba-tiba memegang kedua pundak Hinata.

"Apa?",tanya Hinata bingung.

"Hehe",Sakura dan Ino menyeringai puas sementara Sasuke masih sibuk dengan dunianya.

****

"Kita akan kemana?",tanya Hinata heran karena Sakura, Ino dan Sasuke mendadak izin pulang dengan membawanya ikut serta.

Bukannya menjawab Sakura dan Ino malah tersenyum-senyum sendiri membuat Hinata semakin heran dan lagi Sasuke seolah acuh dengan dunia sekitarnya, Sasuke malah sibuk dengan ponselnya. Selfie.

"Hahh",Hinata langsung mendesah lelah melihat ketiganya.

"Itu Naruto",ucap Hinata tak sengaja melihat Naruto tengah berjalan santai dengan pakaian santainya.

Tapi karena ketiganya masih berada di dunia mereka masing-masing, Hinata pun memutuskan untuk keluar duluan dari mobil Ino untuk menemui Naruto.

"Naruto?",panggil Hinata sembari berlari mendekat.

Naruto menoleh pelan begitu mendengar namanya disebut-sebut.

"Maid cafe",gumam Naruto.

"Mengapa kau tidak datang lagi ke cafe?",tanya Hinata pelan.

Naruto tersenyum pelan begitu Hinata menyelesaikan pertanyaannya,"aku pergi kesana karena itu adalah cafe terdekat dari bandara tapi selama semingguan ini aku disuruh istirahat dan tidak lagi kesana" jelas Naruto sesingkat mungkin.

"Kau sakit?",tebak Hinata.

"Tidak",balas Naruto singkat.

"Maukah kau pergi ke tempatku? Aku bisa membuatkanmu makanan lagi",ucap Hinata ragu.

"Tidak usah. Aku pergi dulu",tolak Naruto dan berlalu pergi.

Hinata lesu karena merasa telah mengganggu liburan pribadi Naruto dan bergegas kembali ke dalam mobil.

"Aku ingin pulang",ungkap Hinata menyita perhatian ketiganya seketika.

"Eh?",heran Ino.

"Apa?",kaget Sakura pelan.

'Itu artinya aku ditolak kan?',tebak Hinata sedih.

"Dia kenapa?",gumam Sasuke. Ketiganya pun melanjutkan rencana mereka hingga tak lama sampailah mereka di suatu tempat yang telah mereka yakini sebagai tempat tinggal Naruto.

Terlihat pula Naruto yang baru akan masuk kesana,'ternyata benar' pikir ketiganya senang.

Tak lama kemudian muka Sasuke langsung mengerucut kesal begitu melihat Naruto disambut oleh seorang pria yang ia kenali sebagai Sai. Kakaknya yang selalu usil.

Sasuke pun buru-buru keluar dari mobil Ino dan langsung ditahan Sakura dan Ino.

"Mau kemana?",tanya keduanya kompak.

"Ketemu Sai",balas Sasuke dalam keadaan kesal. Ingin mencakar habis tubuh Sai, Sasuke tidak rela jika Naruto berdekatan dengan kakaknya yang nakal.

Keduanya pun saling melirik satu sama lain,'gawat. Jika mereka ketemu di sana pasti akan terjadi perang dunia' pikir keduanya gelisah.

"Jangan Sasuke, nanti Narutonya takut",ucap Ino mencoba menahan Sasuke yang berniat memulai perang.

"Benar, nanti Naruto akan menghindarimu",tegur Sakura tak kalah paniknya dengan Ino.

"AKU TIDAK PEDULI",teriak Sasuke geram. Mengerahkan setengah kekuatannya untuk melepaskan diri dari Sakura dan Ino.

Sakura dan Ino langsung ambruk di tempat, Sasuke yang berhasil lepas dari Sakura dan Ino pun segera saja menghampiri Sai.

"KAKAK",teriak Sasuke berlari liar ke arah Sai.

"Hn?",gumam Sai tanpa sadar melotot pada adiknya yang datang dengan berlari ke arahnya seperti singa buas.

Naruto hanya menatap dalam diam.

"Grrrr",geram Sasuke ingin mencakar Sai yang untungnya di tahan sekuat tenaga oleh kedua tangan Sai yang tiba tepat waktu.

Naruto hanya menonton dalam diam meski sebenarnya ia ingin terkikik geli. Naruto berusaha menahan tawanya.

"Naruto selamatkan dirimu",ucap Sai sembari tersenyum simpul.

"Ide bagus",ucap Naruto santai dan pergi dari hadapan Sai dan Sasuke yang tengah ribut.

"Hahaha tapi kalian lucu",ungkap Naruto sebelum benar-benar pergi dari kedua kakak beradik itu.

Sai dan Sasuke hanya menatap dengan tatapan kagum dan terpesona,'benar-benar pesona pria idaman' pikir keduanya bersamaan lalu melirik satu sama lain.

"KAKAK",lanjut Sasuke berteriak.

"Tahan Sasuke",ucap Sai gelisah dengan kehadiran sang adik yang entah datang darimana.














Kamis, 26 November 2020
9:16

Pria IdamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang