Lucas sedang duduk di kursi kerja nya sambil membaca beberapa berkas yang harus dia tanda tangani, tidak lama datang Rio dengan muka memerah menahan tangis. Membuat Lucas bingung pasalnya bagaimana bisa anak 16 tahun yang harus nya bisa menjaga kebersihan malah membuat baju putih nya berubah warna jadi coklat bukan hanya baju tapi seluruh badan nya berwarna coklat.
"Abang kamu main comberan dimana?" Tanya Lucas memastikan, dahi nya mengerut dengan sempurna.
"Mana bau lagi, Fix kamu nyemplung Got" sambung lucas yang sedang berdiri di samping anak laki-laki nya.
"AYAH!!! Ini gimana??? Mommy kalau tau aku bisa di sembur pake Doa" seru Rio dengan suara yang hampir bergetar. Masalahnya nya Lyta kalau sudah marah bisa keluar tanduk. Mengerikan.
"Pake Doa apa?" Tanya Lucas sambil meledek Rio.
"Yasin! Ya pake kata-kata lah" jawab Rio asal dan mendapat jitakan di kepala yang sangat keras. RIP kepala Rio.
"Mulut lo bener-bener. Abis darimana lo baju kaya pemulung gitu, eh pemulung lebih keren dari lo sih yo hahaha" ledek Lucas dengan diselingi hinaan.
"Tadi aku kuar dari mobil Branden terus ada mobil yang jalan main kenceng aja gak liat kobangan ya udah ke cipratan deh" jelas Rio muka nya yang sudah lusuh di tambah mimik muka yanh dibuat-buat sedih membuat Lucas menjadi mendelik horor.
"Ya udah sana ganti baju, abis itu bantu ayah" seru Lucas dan mendapat anggukan kepala dari Rio.
-----
Malam hari, Rio berlari memasuki Cafe untuk menjemput Lyta. Cafe masih terlihat ramai walau sudah hampir tutup 30 menit lgi.
Rio melihat seorang laki-laki yang umurnya hampir sama seperti sang Ayah sedang berhadapan dengan Lyta. Laki-laki tersebut tampak tersenyum kepada Lyta.
Dengan segenap rasa ingin tau Rio berjalan mendekati mereka dan menepuk bahu Lyta. Lyta yang merasa di tepuk akhirnya menoleh dan tersenyum.
"Abang, udah sampe? Tunggu sebentar ya." Ucap Lyta sambil tersenyum dan meninggalan Rio bersama Jay.
"Adek nya Lyta ya? Kenalin gue Julian, panggil aja Jay" sapa Jay sambil mengulurkan tangan nya kepada Rio.
Rio yang bingung dan memiliki perasaan aneh akhir nya menerima uluran tangan tersebut dan tersenyum simpul. "Rio" ucap Rio di akhir.
"Cakep banget ya ade nya Lyta" basa-basi Jay kepada Rio sambil tersenyum.
"Hehehe" ucap Rio karena tidak tau topik dan sangat aneh karrna di bilang ade dari Lyta. Ya Rio akuin kalau dia dan sang Mommu hanya berbeda beberapa tahun. Tapi kan dia dan Jay Jay itu beda kasta.
Rio terbesit ide untuk mengerjai laki-laki di depan nya. "Kak, kakak suka sama ka Lyta?" Tanya Rio to the point akhir nya.
" Eh, emang keliatan ya?" Tanya Jay balik kepada Rio.
"Jangan deh, udah punya suami" jawab Rio dan mendapatkan kekehan dari Jay, tidak lama Jay mengusap kepala Rio karena gemas dengan tingkat adik dari gebetan nya.
"Gemes banget sih lo, yo. Gua tau lo belum suka sama gue, tapi jangan bohong kaya gitu. Kasihan kakak lo nanti jomblo terus. Udah bilangin ke Lyta ya gue balik, bye Rio see you next time" ucap Jay dan berjalan menuju pintu keluar Cafe.
Tidak lama Lyta datang dan menatap Rio heran. Sebab Rio memandang nya dengan tatapam sinis.
"Mommy apa-apaan sih, masa Abang di bilang ade nya Mommy, Abang gk terima!" Ucap Rio sambil menggerutu, Lyta yang mendengar hal tersebut tertawa kecil sebab, fakta nya Lyta hanya lebih tua 2 tahun dari Rio.
"Kata siapa sayang? Mommy kan Mommynya abang bukan kakak nya abang" seru Lyta menenangkan anak bungsu nya.
"Kata si Jijay itu Mom" seru Rio kesal.
"Ha? Jijay?" Tanya Lyta bingung seingat dia, dirinya tidak punya teman bernama Jijay.
"Itu yang tadi Jay Jay Jijay" seru Rio gemas.
"Ohh kak Jay, Jijay-Jijay, kamu itu suka banget ganti nama orang" Ucap Lyta tertawa karena nama kakak tingkat nya di ganti begitu saja.
"Biarin aja udah, yuk pulang, Kasihan Ayah nunggu di mobil" ucapyta dan menarik tangan Rio dengan lembut.
-----
Jadi guys, aku akan double up.kalau chapter sebelum nya vote nya lumayan banyak. Okeyy...
Kira-kira suka gak??
Kalau chapter ini sama chapter sebelum nya sampe 20 vote, besok aku akan double up okeyyy!!
Ini cindy, cantik gak? Cocok gak sama Rio ? Hehehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
