Sorry for typo's
Di kamar rawat, terlihat Rio yang asik dengan buku paket nya dan Lucas yang sedang sedang berkutat dengan Laptop di depan nya.
Lyta yang memperhatikan kedua orang yang di cintai nya hanya tersenyum sambil mengelus perut nya yang sudah membuncit.
"Mommy, mau makan apa?" Tanya Rio yang telah menutup buku nya.
"Hmm... bang, Mommy pengen deh kamu elus perut Mommy" ucap Lyta dengan mata berbinar.
Rio berdiri dari tempatnya dan berjalan menuju Lyta yang ada di atas kasur, dan mengelus perut Lyta.
"Baru sebulan aja mau nya nempel mulu sama Rio, sama Ayah nya malah di suruh jauh-jauh" gerutu Lucas sambil mengetik Sesuatu di laptop, terdengar suara ketikan yang sangat keras dari Laptop Lucas.
"Ayah ngambek mulu, Liat muka nya tuh Mom. Ih bibir nya monyong-monyong gitu lagi" ujar Rio ketika melihat Lucas yang sedang menyikuti omongan Rio tetapi dengan cara mengejek.
"Idih, cakep begitu? Engga!" Ucap Rio dengan kasar, Lucas yang merasa di katai oleh anak nya, segera melempar botol minum kosong yang ada di dekatnya.
"Mommy!!! Ayah nya noh!" Teriak Rio sambil menunjuk sang Ayah yang tertawa lepas karena lemparan nya tepat mengenai kepala anaknya.
Lyta bukan nya membela salah satu nya malah tertawa lepas melihat anak nya tertindas.
------
Branden sedang berjalan seorang diri dengan tas yang tersampir di bahu kirinya. Ketika dia sampai di koridor dia melihat Cindy sedang memarahi 3 orang laki-laki yang biasa nya suka mencari masalah dengan Rio.
"DENGER YA. KALAU RIO TAU MASALAH INI ATAU KA LUCAS TAU LO SEMUA AKAN DI KELUARIN DARI SINI!" Teriak Cindy sambil menunjuk-nunjuk muka keduanya.
"Aduh, takut" ledek Zen lelaki tinggi berkulit putih.
"Ya, mikir dong. Kalau Rio gak kaya, mana mau Kak Lyta ngangkat dia jadi anak" Seru Marco lelaki di samping Zen.
"Asal lo tau ya, Kak Lyta juga kaya. Bahkan Suaminya lebih kaya dari Bokap nya Rio. Jangan bacot kalau gak tau apa-apa" ucap Cindy tidak terima, tangan nya sudah menjambak rambut milik Marco.
"Akhh, sialan nih cewe!" Ucap Marco, dan ketika ingin memukul Cindy tangan nya di tahan oleh Branden.
"Jangan mukul cewe, apa lgi Cindy itu temen gue. Urusan dia jadi urusan gue juga. Dan satu lagi. Rio punya andil kuat buat ngeluarin lo dari sekolah dan di pastiin lo gak akan di terima di sekolah manapun" ucap Branden dan menarik tangan Cindy supaya menjauh dari Marco dan Zen.
----
Pulang sekolah, Rio berjalan seorang diri dengan memegang ice cream cone di kedua tangan nya. Di sebrang jalan dia melihat Cindy sedang duduk sambil menggoyang-goyangkan kaki nya, tidak lama Cindy terlihat menghapus air mata nya dan kembali menunduk.
Rio yang melihat itu segera berlari tanpa berfikir ice cream nya akan jatuh.
"Dy? Nih. Abis nangis pasti enak nya makan ice cream" ujar Rio sambil memberika ice cream tersebut.
"Makasih, abang" ucap Cindy, terlihat mata dan hidung nya yang memerah, tetapi senyum indah itu tidak akan terganti di mata Rio. Tetap manis.
"Cin.." panggil Rio. Cindy menoleh dan memeringkan kepala nya
"Jangan senyum sama yang lain, gue takut mereka ngambil lo dari gue" ucap Rio spontan. Mendengar ucapan Rio. Cindy kaget dan hanya bisa menganggukan kepala nya ragu.
"Eh... Sorry, ayo kita ke rumah sakit, nyokap gue pasti kangen sama lo" ucap Rio dan menarik Cindy untuk ikut dengannya.
-----
GAK BISA GAK BISA
Bingunggggg 😭😭😭😭
Ada yang masih nunggu?
Next or not?
Kalau vote nya banyak pasti aku rajin update deh heheheh
Oh iya, aku percaya deh kalau ada 40 orang yang nge aminin doa aku pasti doa itu di jabah.
Boleh minta doa nya? Mama aku sakit, aku jadi sedih
Makasih semua nya yang udh mau mampir di cerita ini hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Change (Sequel Me Your Mom)
RandomKisah tentang perjalanan hidup ku dengan anak dari pacarku dan juga sahabat yang terpaksa aku nikahi