Semarang, 23 November 2020BAB REVISI
*****
2 minggu setelah Gauri tinggal.
Iya ! Ini bukanlah mimpi. Sekarang Gauri telah tinggal dengan keluarga Oberoi, lebih tepatnya Gauri tidak bisa pergi dari kekuasaan Oberoi karena statusnya yang masih menjadi istri Omkara membuat Gauri merasa tekekang. Lantunan doa terdengar menggema dari aula utama Mansion. Akan ada ritual dan syukuran untuk keselamatan atas usia tujuh bulan kehamilan Gauri. Gauri sendiri enggan untuk bersosialisasi dengan orang lain dan tidak ingin melakukannya. Tapi keluarga Oberoi memaksakan untuk tetap diadakannya acara tersebut secara meriah.
Seluruh keluarga bersiap-siap dengan kesibukan mereka mempersiapkan kelangsungan acara. Gauri hanya bisa duduk diam dan memperhatikan semua orang sibuk bekerja berlari kesana kemari. Berteriak. Tertawa. Dan mengomel-ngomel. Gauri banyak berdiam dan melamun karena tidak melakukan apa-apa. Saat Gauri hendak berdiri dari sofa, Dadima datang membawakan nampan sepiring buah dan camilan untuknya. Dadima menyuruh Gauri untuk kembali duduk dan menemaninya. Gauri tersenyum senang karena masih ada yang memperhatikannya dengan tulus. Namun hatinya terasa gundah, semua seperti sudah terencana tanpa pembicaraan dahulu dengan Gauri.
Gauri memperhatikan pelayan sedang menaruh beberapa keranjang bunga di sebelah tempat duduknya. Dengan rasa ingin tahu Gauri bertanya kepada pelayan untuk apa bunga sebanyak itu. Mereka akan membuat karangan bunga untuk dekorasi dan hiasan lainnya. Gauri yang tertarik ingin membuat karangan bunga berinisiatif membawa satu keranjang ke sofa.
Saat hendak berbalik Gauri terjingkrak terkejut hampir terjatuh melihat Omkara datang berada dekat dibelakangnya. Dengan sigap Omkara menangkap tubuh Gauri dan menarik sambil memeluk pinggang Gauri. Bunga-bunga turun berjatuhan dari atas, layaknya hujan menyirami semi yang akan tumbuh di hati mereka.
Gauri merasakan sentuhan nyaman yang dulu pernah ia rasakan mendekap tubuhnya. Perasaan itu dulu hadir saat hatinya telah terpenuhi oleh cinta. Dan perasaan itu ada lagi setelah Gauri ingin menghilangkannya dan pergi menjauh. Mata Gauri perlahan terbuka dan terpaku menatap wajah orang yang ingin dia abaikan dari hatinya. Tatapan mereka saling beradu. Semua orang memperhatikan mereka terkagum senang melihat kedekatan Gauri dan Omkara akan mulai membaik.
Mereka masih saling menatap. Tersadar akan posisi mereka membuat Gauri menjadi gugup dan berusaha melepas dari pelukan Omkara. Omkara sendiri menjadi salah tingkah dan berusaha tidak tidak terlihat gugup didepan semua orang yang sedari tadi memperhatikan mereka. Tersadar tujuannya mendatangi Gauri, Omkara melihat Gauri membawa besar dengan kondisi hamil perut besar. Geram akan keras kepalanya Gauri, Omkara mencoba mengambil keranjang itu tapi Gauri menahannya.
Omkara mengerutkan dahi dan menghela nafas. Omkara berjalan membimbing Gauri duduk lagi di sofa dan menaruh keranjangnya di sampingnya.
"Aku memaksamu untuk duduk disini. Kau boleh membantu mereka, tetapi aku tidak suka kau memaksakan dirimu sampai kelelahan. Jadi aku akan memberimu tugas mengikat bunga-bunga ini. Setelah itu kau harus istirahat." Omkara tersenyum memandang Gauri. Gauri hanya diam dan mengangguk sambil melanjutkan kegiatannya.
Omkara mencoba perlahan untuk dekat dengan Gauri, ia tahu kalau tetap memaksa Gauri akan menjadi pertengkaran yang berakibat dengab kesehatan Gauri. Omkara perlahan pergi meninggalkan Gauri. Gauri yang merasa sikap Omkara kepadanya menjadi luluh dan terkendali. Dulu Omkara sering marah dan mengeluh jika bersama dengannya.
Walaupun di dalam hati Gauri masih ragu dengan semua orang termasuk dengan Omkara. Gauri hanya bisa diam dan memperhatikan. Untuk sekarang Gauri merasa nyaman bisa bergerak dan melakukan sesuatu. Walaupun hanya mengikat bunga saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Moment To Remember (INA)
RomanceA Moment To Remember (Revisi) "Aku tahu ini semua keasalahanku. Aku ingin memperbaikinya. Kau, aku dan anak kita." - Omkara Singh Oberoi "Bayangan Gauri Kumari Sharma tidak akan pernah mengikutimu lagi. Aku tidak akan kembali." - Gauri Kumari Sharma...