Chapter 2

166K 17.7K 529
                                    

Sisi utara istana atau halaman depan merupakan tempatnya tadi bangun, dari lantai dua Daisy dapat melihat secara menyeluruh. Terdapat taman dan kolam renang sebagai elemen yang memperindah kawasan istana.
Di sisi barat luar gerbang istana terdapat pemukiman penduduk.

Daisy merasa kagum dengan desain arsitektur istana ini yang tidak luput dari pengaruh nuansa negara-negara Eropa dalam gaya arsitekturalnya.
Istana ini didominasi dengan warna emas.

Daisy melangkah ke dalam kamar, kemudian duduk menghadap cermin dimeja rias.
Dia terkejut melihat wajah dengan make up tebal, merasa bergidik melihatnya , bagaimana bisa di dalam rumah pun masih memakai riasan tebal.
Daisy perlahan menghapus riasan, setelah itu menatap kembali ke cermin, dia merasa takjub, Wajah ini sangat cantik, fitur wajah Maggie tidak berbeda jauh dengan wajah asli Daisy. Tetapi kehalusan wajah sangat berbeda jauh, terlihat perbedaan antara muka yang terawat dengan baik atau tidak.

Daisy mendesah, boro-boro dia mau perawatan facial ke salon. Uangnya lebih baik ditabung untuk membeli rumah.
Dan Daisy lebih memilih facial secara topikal atau dioles dengan menggunakan produk skincare untuk mengangkat sel kulit mati termasuk mengatasi kulit kusam yang dia miliki. Yah, meskipun hanya mampu menyerap skincare 20 persen. Tapi lebih hemat dari pada harus rutin facial wajah ke salon, produk skincare yang dia beli pun harga hemat.

Setelah tamat SMA, Daisy bekerja di salah satu perusahaan swasta lewat rekomendasi tantenya. Daisy bekerja di bagian HRD mengurusi absensi para karyawan seperti cuti sakit, cuti hamil, melahirkan, cuti tahunan dan lain sebagainya. 4 tahun bekerja keras demi membeli rumah akhirnya kesampaian. Namun dia malah berpindah ke tubuh Maggie.

Sejak kecil Daisy hidup dengan kakeknya dari pihak ibu, sementara ayah dan ibunya meninggal akibat kecelakaan pesawat 16 tahun yang lalu, saat Daisy berusia 6 tahun.
Namun, saat dia berusia 15 tahun, kakeknya meninggal.

Setelah itu dia hidup dengan keluarga tante Leta yang merupakan adik dari ibunya, sampai akhirnya lulus SMA Daisy bekerja dan keluar dari rumah tantenya.

Om dan tante sangat baik, tapi bagi Daisy tidak dengan kedua putri mereka.
Yah, sepupu kembarnya yaitu Caris dan Clara. Mereka beberapa bulan lebih tua dari Daisy. Tapi kelakuan mereka bikin Daisy emosi setiap harinya. Entah di rumah atau di sekolah mereka selalu membuatnya kesal.
Suatu hari kedua sepupunya memerintahkan Daisy untuk mengerjakan tugas sekolah, Daisy menahan amarah dan dengan sengaja mengerjakan soal dengan asal-asalan.

Semenjak itu Caris dan Clara tidak lagi memerintahkan dia mengerjakan tugas, tapi kemudian malah menyuruh-nyuruh Daisy seperti membeli atau mengambilkan sesuatu, dengan berat hati Daisy melakukanya, bahkan dia tetap diam tidak membalas saat kedua sepupunya menjahilinya, pernah kedua sepupunya merias dan menggambar wajah mereka dengan riasan badut dengan menggunakan kosmetik dan spidol nontoksik.
Kemudian Daisy dibangunkan saat sedang tidur lelap, membuka kedua mata seketika menjerit ketakutan melihat kedua badut disorot dengan cahaya senter. Daisy sangat takut. Namun saat mendengar suara Clara yang tertawa terbahak-bahak Daisy merasa sangat jengkel dan bangun dari ranjangnya lalu menghidupkan lampu kamar, pernah mereka menaruh garam di minumannya, mengganggu dia saat sedang bersama teman-temannya di sekolah dan banyak hal lainnya yang membuat Daisy jengkel. Ingin rasanya Daisy membalas, namun dia hanya bisa mengomel kepada kedua sepupunya.
Kalau Daisy tidak mengingat kebaikan paman dan bibinya sudah pasti dia akan membalas dan menjahili kedua sepupunya lebih parah.

Saat lulus SMA Daisy berencana keluar dari rumah tantenya dan mencari kerja, dia masih memiliki sedikit uang sisa peninggalan mendiang orang tuanya.

Saat itu, tante Leta mendesah tidak bisa membujuk keponakan tersayangnya, akhirnya dia merekomendasikan Daisy bekerja di kantor tempat suaminya bekerja. Tugas-tugas kerjanya tidak terlalu sulit juga gajinya yang lumayan.

Dengan paksaan tante Leta akhirnya Daisy setuju. Saat keluar dari rumah, Daisy terkejut, pasalnya kedua sepupunya memeluk erat Daisy dan menangis.
Kemudian Daisy mendengar mereka meminta maaf dan ternyata selama ini mereka berdua menganggapnya adik perempuan yang tentunya enak dibully, jadi saat Daisy keluar dari rumah tidak ada lagi yang bisa mereka bully dan pasti akan merasa sepi.

Daisy mendesah mengingat kehidupannya dulu, meskipun tidak memiliki kehidupan sultan seperti Maggie, tapi dia bahagia dengan uang yang dihasilkan dengan usahanya sendiri.

Dimasa muda, tante dan omnya merupakan rekan kerja dan bekerja di bagian yang sama, sebelum menikah karena aturan perusahaan yang tidak mengizinkan suami istri bekerja satu kantor, akhirnya tante Leta resign kemudian menikah. Dan hanya suaminya yang bekerja sebagai manager produksi di perusahaan.
Memang keluarga mereka memiliki ekonomi yang cukup, tapi tetap saja Daisy merasa tidak enak.

Daisy berencana menyewa rumah yang cukup murah setelah mendapat pekerjaan. Bekerja di kafe atau toko tidak masalah. Namun tante Leta memaksanya bekerja di kantor tempat tantenya dulu bekerja.
Daisy diizinkan keluar rumah asal mau menerima pekerjaan itu, akhirnya Daisy mau menerimanya dan menyewa apartemen yang dekat dengan kantor.

Suatu hari tante Leta berniat memberikan uang, Daisy langsung menolak secara halus, sudah banyak tante membantu dirinya.
Daisy bekerja dengan giat, berhemat setiap hari untuk bisa membeli rumah sendiri. Setelah berhasil membeli rumah hal tak terduga justru terjadi.

Tidak ada harapan dirinya bisa kembali ke kehidupanya dulu.
Tapi menjadi Maggie...., ahhh Daisy merasa frustasi. Penampilan dan sikap Maggie sangat berbanding terbalik dengan dirinya. Membayangkan dirinya menggoda Adam. Daisy merasa bergidig.

Tiba-tiba kedua mata Daisy menjadi cerah, dia baru saja memikirkan tentang perceraian, dengan bercerai dia bisa hidup bebas dan menghasilkan uang sendiri.
Tapi, Daisy berpikir kalau tiba-tiba dia berubah sikap, terus Adam atau kedua kakaknya curiga bagaimana?
Memikirkan dirinya akan dibawa ke pusat penelitian, membedah kepala atau tubuhnya dia merasa cemas.

Huh! Tidak tidak, di dunia modern seperti ini mana ada yang percaya dengan hal-hal tentang perpindahan jiwa. Ah apa mungkin dirinya melewati lorong waktu? Eh, memikirkan cangkang kerang yang dia pegang terakhir kali, apa itu yang membuatnya pindah?. Mengingat dari ingatan Maggie, nama negara ini tidak ada di dunianya dulu. Negara ini bernama Alonia yang dikepalai oleh seorang kaisar, memikirkannya membuat Kepala Daisy menjadi nyut-nyutan.

Untuk saat ini tidak mungkin adanya perceraian, untung saja Adam tidak mengadakan resepsi besar dan memberitahu media akan pernikahannya. Hahaha Daisy tertawa senang dia mungkin masih memiliki kesempatan bercerai dan hidup bebas, mencari pekerjaan dan suatu hari mungkin bisa menemukan jodoh.

Daisy merasa lelah, kepala pun pening. Dia memutuskan untuk tidur sebentar, menutup diri dengan selimut lembut dan wangi.
Kemewahan ini tetap membuat Daisy merindukan rumah barunya.

Tak lama tertidur, Daisy bermimpi dirinya yang berada di dunianya dulu, saat dia menangis kakeknya meninggal, kehidupannya di rumah tante, sampai akhirnya bekerja dan memiliki cukup tabungan untuk membeli rumah. Saat Daisy tersenyum mendekorasi rumah barunya dengan perasaan puas, meminta izin kepada HR & GA Supervisor untuk liburan. Sampai Daisy bingung berada di ruangan gelap dan kemudian melihat sosok Maggie yang berbaring di kursi santai dan melamun, tiba-tiba Daisy berada di pantai dengan perasaan gembira, dia melihat cangkang kerang yang ingin dia bawa pulang. Tanpa Daisy ketahui cangkang kerang tersebut sangat langka dan mahal, hanya ada 4 sampai 5 biji di dunia. Dimana harga 1 cangkang bisa bernilai 285 juta.
Salah satu cangkang chimaera incomparabilis tersebut dimiliki American Museum of Natural History New York.

Daisy mengambil cangkang tersebut, namun dia kembali lagi ke ruangan gelap, menatap Maggie yang masih melamun, Daisy terkejut saat tiba-tiba Maggie bisa melihatnya.
Samar-samar Daisy mendengar Maggie berkata kepadanya "Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku," Daisy terkejut, kemudian terbangun dari tidurnya.

Daisy duduk dan sedikit merasakan pening. Tidak terduga dia dan Maggie ternyata orang yang sama! Dia mengingat perkataan Maggie dalam mimpinya.

Daisy ngeri mengingat sikap Maggie terhadap Adam. Bagaimana dirinya di dunia ini begitu tak tahu malu!

Dan juga di dunianya dulu, Daisy tidak memiliki kakak kembar, yang ada sepupu kembar yang menyebalkan.
Di dunia ini ternyata dia memiliki kakak, mengingat sikap kakak kedua yang bernama Lean, Daisy cemberut. Untung saja kakak pertamanya Kean tidak buruk.

Daisy and Millitary Commander (Pindah Ke Innovel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang