Pulang

886 129 10
                                    

Xiaozhan pulang bersama Yibo. Pagi itu ia membawa paksa Xiao Zhan pulang ke rumah mereka sendiri. Awalnya Xiao Zhan menolak keras karena ia tidak mau serumah dengan Yibo, alasanya karena tidak kenal.

Dengan dibantu Yibo keluar dari mobil Zhan mulai menatih kakinya untuk berjalan sendiri. Tangannya menyibak pelukan Yibo saat di depan tangga.

"Jangan membantuku. Aku tidak butuh"

Yibo menjauh ketika Zhan menaiki tangga, terlihat kesusahan karena kecelakaan kemarin hari membuat kakinya terkilir akibat terjepit badan mobil.

"Keras kepala."
Yibo tidak tega melihat tapakan kaki yang terdengar sakit dari rintihan bibir mungil Zhan.

Tanpa aba-aba Yibo meraih pinggang sang kelinci. Begitu ringan, dan mudah Yibo mengangkat Zhan dengan ala putri raja. Kelakuan Yibo tidak telak membuat Zhan risih dan tidak suka.

"Hei turunkan aku"

Kali ini Yibo tidak ingin bersabar. Ia tetap membawa tubuh kecil itu ke dalam kamar yang diduga milik mereka berdua. Zhan terlonjak kaget ketika tahu akan dimana dia tidur nantinya.

Yibo sangat pelan menaruh tubuh Xiao Zhan diatas kasur. Ia memandangi Xiao Zhan tanpa henti membuat orangnya malas dan jijik.

"Apalagi? Seperti katamu. Kau tidak akan tidur di kamar yang sama."

Yibo paham akan hilangnya ingatan seseorang ini. Iapun mengiyakan. Tidak apa, tidak apa ia dicaci Zhan asalkan Yibo bisa terus bersamanya. Ia yang mencintai Zhan tidak akan pernah meninggalkan Xiao Zhan apapun alasannya. Wang Yibo sudah berjanji pada tuhan agar terus mencintai, menyayangi dan bersumpah untuk menjaganya dengan nyawanya sendiri.

"Keluar!!!"

"Baiklah. Tidurlah yang nyenyak"

"Bodoh. Banyak bicara. Keluar menyebalkan."
Wang Yibo keluar menutup pintu pelan.

Yibo melihat Xiao Zhan penuh dengan kebencian yang mendalam. Ia tahu ia telah mengecewakan Zhan, tapi bukan sepenuhnya kesalahannya. Dilihat dari kilas balik sebelum Zhan kecelakaan.

Xiaozhan membawakan bekal dengan senyumnya yang merekah indah ke tempat dimna CEO muda sedang menjabat. Namun senyuman itu harus luntur ketika melihat sang suami berciuman dengan orang lain. Xiao Zhan kenal dengan orang itu, yaitu Ling Yin sekertaris Wang Yibo-Suaminya-.

Karena kecewa ia berlari setelah menjatuhkan kotak makanan yang dibawanya. Setelah itu mobil melaju kecepatan tinggi tertabrak mobil lain di perempatan sepi di jalan raya. Mobil yang ditumpangi Zhan terbalik. Dan Yibo yang mengetahui itu semua merasa bersalah. Ia tahu beritanya ketika pegawai di resepsionis memberikan informasi padanya.

Skippp

Beberapa minggu di rumah.
Semenjak kepulangan Xiao Zhan, Wang Yibo sekalipun tidak membiarkan Xiaozhan untuk menyentuh apapun. Dengan maksud agar keadaanya pulih.
Sementara di sisi Xiao Zhan, ia justru tidak peduli apapun yang dikatakan Yibo. Ia tidak juga berharap akan melakukan apa yang seharusnya dilakukan seorang suami, (istri)

Baginya semua ini hanya omong kosong, ia benci keadaannya yang sekarang. Tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Melihat Wang Yibo yang selalu perhatian padanya membuat ulu hatinya membengkak ingin pecah saking menumpuknya kebencian yang mendalam.

Xiao Zhan sendiri juga tidak tahu apa yang menyebabkan hatinya sulit menerima Yibo, tapi di sisi bersamaan, hatinya juga sedih melihat Yibo berantakan. Wajah kusam dan lingkaran hitam di sekeliling matanya.

Malam hari Yibo seperti biasa akan selalu membawa nampan dengan beberapa makanan di atasnya. Walaupun sering sekali Xiao Zhan menolak mentah-mentah, bahkan membuat Yibo harus membersihkan sisa pecahan beling yang berserakan karena tamparan keras dari Zhan yang menolak.

Call My Memory✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang