Kebenaran

1K 127 7
                                    

Rutinitas pagi hari seorang Wang Yibo masih sama. Guyuran shower di dalam kamar mandinya menjadi yang pertama.

Kepulan asap hangat dari air yang mengalir menjadi sisi lain dari hasil rutinitasnya.

Begitu sudah selesai pria gagah berbahu lebar itu keluar hanya dengan berbalut kain handuk di pinggangnya.

Diusapnya rambut basah sembari memilah baju. Sekedar pemberithuan jika ia sedang berada di kamar sebelah.

Brak!
Tiba-tiba saja pria lain membuka paksa pintu yang tertutup. Dipikir pria itu Yibo sedang berada di kamar mandi. Namun sepertinya waktu tidak memihak pria manis itu.

Zhan masuk begiitu saja dan melihat abs milik Yibo, jangan berpura-pura menutupi panasnya wajah Xiao Zhan sekarang. Jantungnya berdemo hanya karena melihat lengkukan tubuh indah di hadapannya.

Lantas Ia membalikan tubuhnya demi menghindari kontak mata. Yibo yang menyadari kegugupan Xiao Zhan hanya tersenyum.

"Ada apa kau kemari?"

Xiao Zhan kembali menghadap Yibo yang sekarang sedang memakai kemeja putih dan celana bahan yang pas di tubuh pria yang mengaku suaminya. Kemeja putih itu sendiri yang dulunya sering ia pakai. Iya tiba-tiba saja ingatan kecil terlintas di depannya.

Terpanah tapi langsung ditepis.

Yibo memakai bajunya sedangkan Xiao Zhan menahan matanya agar tidak terhipnotis.

"Ada apa?"

"Tanda tangan"
Zhan gugup melempar amplop coklat.

"Apa ini?"

"Cerai. Aku tidak mau menikah dengamu. Kau orang yang jahat."

"Apa? Aku tidak mau. Sampai kapanpun aku tidak akan menandatanganinya."
Final Yibo.

Tapi justru membuat Xiao Zhan naik pitam.
"KU BILANG TANDA TANGAN. Apa kau tuli?"

"Zhan.."

"Cepat aku tidak ada waktu" Xiao Zhan sedikit luluh melihat merahnya mata Wang Yibo. Itu menunjukan betapa hancurnya seorang Wang Yibo.

"Baiklah."Selesai tanda tangan. Inilah akhir dari perjuangan Yibo. Ia menandatangani surat itu dengan terpaksa.

"Tunggu"
Sela Yibo ketika melihat Zhan berbalik.

"Apa lagi? Aku har-mmpp" Yibo langsung mencium paksa Xiao Zhan.

"L-pshhh"
Lumatan keras ia layangkan pada bibir manis untuk yang terkhir kalinya. Yibo dengan semangat memasukan lidahnya dan mengajak gelud benda kenyal di dalamnya.

Sang empunya menggerang tidak mau. Xiao Zhan mendorong tubuh besar Yibo yang mulai menghimpitnya ke tembok.

"Bahjingannh" Disela ciuman mereka.

Pruuakk!!

Keduanya membeku. Ciuman mereka terlepas. Zhan terjingkat melihat tangannya sedang memegang potongan vas yang ia layangkan di kepalanya Wang Yibo.

Xiao Zhan kaget

Yibo meraba kepalanya. Darah. Tubuhnya terhuyung ke belakang. Pandangannya langsung buram.

"Rasakan itu." dalam hati tidak tega. Tapi sgera ditepis. Dia keluar kamar dan meninggalkaan Yibo yang limbung ke lantai. Begitulah Yibo berangsur menutup kesadarannya.

"X-xiao.."

Xiaozhan berlari secepatnya dari rumah. Masuk ke mobil dan langsung menancapkan kakinya diatas pedal gas.

Call My Memory✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang