02

2.3K 276 3
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.

Setelah ia merasa puas menyusuri jalanan, ia pun kembali ke sekolah untuk menunggu jemputan. Chan Min sudah duduk di koridor sekolahnya, sesekali teman teman sekelasnya memberikan umpatan yang membuat diri nya emosi.

"Lihat lah, si idiot itu, katanya dia tinggal kelas lagi tahun ini."

"Dasar bodoh, harusnya dia dikeluarkan saja dari sekolah."

"Hey, menjauhlah! Nanti kita bisa tertular kebodohannya."

Chan Min menutupi kedua telinganya, ia merasa muak mendengar semua cibiran itu dari teman temannya. Meskipun begitu, ia tidak pernah memberi tahu Jennie maupun Lisa. Bahkan Jin Seo yang notabennya satu lokasi pun tidak pernah tau hal yang menimpa adiknya, ya karena letak antara gedung sekolah dasar dan sekolah menengah lumayan jauh.

"Idiot!!!."

"Idiot!!!."

"Idiot!!!."

"Bodoh!!!. "

"Bodoh!!!. "

Iuw, menjijikan!.”

Ucapan itu terngiang-ngiang di kepalanya, ia pun beranjak dari tempat duduk nya dan berlari keluar bertepatan dengan Jennie yang kini sudah berada di depan gerbang sekolah tersebut.

"Chan Min!" teriak Jennie melihat anaknya berlari dari dalam sekolah dengan menutupi kedua telinganya, dahi nya berkerut bingung.

"Apa kau baik baik saja?."

Chan Min tidak menghiraukan pertanyaan Jennie sama sekali, ia berlalu begitu saja memasuki mobil dengan tatapan nya yang tajam.

Jennie pun langsung menyusul Chan Min, karena tidak biasanya Chan Min bersikap seperti itu. "Ada apa dengannya." gumamnya dalam hati

"Sayang, kamu belum menjawab pertanyaan eomma?." ucap Jennie lembut, dia duduk tepat di sebelah Chan Min

"Tidak ada apa apa eomma."

"Lalu kenapa kau menutup kedua telingamu?."

"Sejak jam istirahat tadi, teman-teman ku berceloteh tanpa henti hingga tadi. Membuat telingaku terasa panas eomma, jadi aku menutupnya." ucap nya berbohong

Jennie tersenyum ke arah Chan Min tanpa menaruh rasa curiga sedikit pun. Ia mengelus rambut anaknya, sesekali ia mencium pucuk kepala Chan Min

"Besok lagi, ajak teman-teman mu membeli lolipop, agar mereka tidak berceloteh lagi."

"Kenapa harus lollipop, eomma?."

"Karena mulut mereka, akan sibuk melumat lolipop itu, mereka hanya akan menikmati rasa manis dari lolipop itu."

"Hahaha ide yang bagus." Chan Min tertawa, menampilkan deretan giginya membuat Jennie ikut tersenyum bahagia.

....

Lisa benar benar di sibukkan dengan beberapa laporan yang harus ia tanda tangani siang ini, dan beberapa data yang harus ia revisi.

"Miss Sana, tolong perbaiki yang sudah saya tandai. Saya tunggu hari ini juga."
"Baik Miss, saya permisi."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INDIFFERENT [JENLISA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang