Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow
Udah double up nih di part ini
.
.
.
.
.Chaeyoung memberhentikan mobilnya tepat di kediaman Chan Min. Setelah berbicara banyak dengan kekasih nya tadi, ia semakin yakin untuk segera membicarakan hal ini kepada orang tua Chan Min. Hal itu lah yang membawa diri nya berada disini. Dan tentunya setelah membuat janji dengan orang tua Chan Min.
Langit sore ini tampak sangat indah, semilir angin berhembus menerpa wajah cantiknya dan menemani langkahnya memasuki halaman. Chaeyoung terlihat sedikit gugup, dengan keberaniannya ia pun memencet bel yang berada di sisi pintu. Tak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita yang masih terlihat cantik walau sudah memiliki dua anak.
"Annyeonghaseyo, Mrs. Kim. Saya Park Chaeyoung guru seni disekolah Chan Min. Saya yang sudah membuat janji dengan anda, dan saya juga ingin berbicara dengan anda dan juga--" kalimat Chaeyoung terpotong oleh interupsi Jennie
“Istri saya.” Chaeyoung pun tersenyum kikuk menatap Jennie
"Ne mrs Kim.”
"Ah ne, silahkan masuk, Saem."
Chaeyoung pun melangkah masuk dan mengekor dibelakang Jennie. Ia di persilahkan duduk terlebih dulu di sofa ruang tamu .
Sedangkan Jennie pamit sebentar untuk membuatkan Chaeyoung minuman, walaupun Chaeyoung sempat menolak karena tak enak hati.
Mata Chaeyoung menelusuri isi ruangan, melihat-lihat berbagai hiasan dinding di ruang tamu itu, dan ia pun bisa menyimpulkan, bahwa keluarga mereka tergolong berada.
“Maaf membuat anda menunggu Saem.” Jennie meminta maaf sambil menaruh secangkir teh di depan Chaeyoung.
"Tidak apa-apa Mrs.” Chaeyoung tersenyum ramah.
“Jika boleh saya tahu, apa sekarang Chan Min ada di rumah?”
“Tidak, Saem. Ia sedang menjemput Hyungnya bersama sepupu saya.”
“Ah begitu rupanya. Sebenarnya-“ Ucapannya terpotong oleh suara Lisa.
“Honey, ada siapa?” Chaeyoung yang melihat Lisa pun berdiri dan membungkuk. Sama halnya dengan Lisa.
“Ah iya, perkenalkan dia istri saya Lisa. Dan Honey, dia adalah Park Saem, guru seni disekolah Chan Min.”
Lisa tersenyum dan Chaeyoung pun sama. Situasi agak sedikit kaku sekarang. Dan Jennie yang mengerti situasi saat ini pun kembali melanjutkan pertanyaannya.
“Ah iya Saem, apa yang ingin anda sampaikan kepada kami?” Chaeyoung menghela nafasnya perlahan dan pelan. Harus dari mana ia memulai. “Relax,” batin Chaeyoung.
"Pertama-tama, boleh kah saya melihat buku-buku Chan Min dari tahun sebelumnya?."
Lisa dan Jennie saling pandang dan mengangguk. Perasaan Lisa mulai tidak enak, ia merasa takut ada sesuatu yang terjadi menimpa Chan Min.
Dengan segera Jennie mengambil beberapa buku Chan Min dan menyerahkannya kepada Chaeyoung. Nafas Chaeyoung semakin tercekat, matanya mulai berkaca-kaca namun ia harus menahannya. Ia tidak boleh menangis saat ini. “Get a grip, Park Chaeyoung,” Batinnya
"Sebenarnya saya ingin membicarakan tentang Chan Min," Chaeyoung terdiam sesaat. Melihat reaksi Lisa dan Jennie. Jennie menjadi sangat gugup. Suaranya tercekat
"A-ada apa dengan Chan kami, Saem?” tidak bisa dipungkiri Lisa yang melihat Jennie gugup pun, ikut merasakan hal yang sama.
Lisa langsung memegang tangan Jennie dan mengusapnya lembut. Memberikan sedikit ketenangan kepada istrinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
INDIFFERENT [JENLISA] ✓
القصة القصيرة"Lihatlah, kau selalu memanjakannya. Dia jadi bersikap seenaknya. Aku hanya ingin, anakku memiliki aturan Jen!" - Lisa "Kau mommy yang baik untuk Jin Seo dan Chan Min, aku mohon kendalikan emosimu jika menghadapi Chan Min" - Jennie #JENLISA #GXG