Tolong

9 2 8
                                    

Akhirnya gue dan jaslyn sampai dengan selamat di warung lilis.

"Alhamdulillah selamat." Gue berucap syukur yang sehabis turun dari motor jaslyn.

"Ahahaha muka lo lucu kalo ketakutan." Ejek jaslyn, sialan gue diketawain.

Gue memperhatikan ke-sekeliling, ko eko sama ari gaada. Tumben banget dateng siang, biasanya mau bolos atau engga mereka pasti selalu dateng pagi.

Keutamaan mereka dateng pagi pas sekolah tuh ya pastinya buat nyonteklah, yakali siswa kaya mereka rajin.

"Lis, tadi eko sama ari kesini ga?." Tanya gue ke lilis yang masih menyiapkan warung.

"Tadi kesini kang, mmmm.. tapi di tarik paksa sama teh vivi, lilis gatau deh kenapanya kang." Jelas lilis.

"Aduh vivi lampirrr, udah jam segini lagi gamungkin gue masuk sekolah. Tapi kalo disini gue cuma sama..." gue melirik jaslyn yang sudah anteng duduk manis.

"Yaudahsih, nanti juga istirahat temen lo kesini."

"Gaakan kesini pas istirahat, lo gatau vivi sih." Balas gue ga kalah sengit.

"Ya terus gimana? Lo mau nyulik mereka ha?"

Iya juga ya, terus gue harus gimana lagi?.

Akhirnya gue duduk di samping jaslyn yang dengan santai nya menyeruput teh manis.

Duh gue gabetah sama jaslyn, motor gue dibengkel lagi.

Gimana caranya gue pergi dari sini tanpa dia ga ikut sama gue ya. Ayo jean mikir.

Oke dapet.

"Lis, lo gamau kepasar buat beli apa gitu yang kurang di warung lo?" Tanya gue ke lilis.

"Ngg.. ada sih kang beberapa." Jawab lilis.

"Sini gue beliin catet aja lis."

"Lo mau naik apa? Motor gue?." Tanya jaslyn geer banget. Udah tau kan gue gabisa bawanya.

"Naik angkot." Jawab gue sinis.

"Gausah kang, lilis aja soalnya kalo kang jean yang ke pasar nanti gabisa nawar. Lilis titip warung aja ya kang, bentar kok ya ya ya." Pinta lilis dengan ancang-ancang pergi.

"Yah lis, gue ikut deh ya." Ucap gue kecewa.

"Heh! Enak aja gue ditinggal sendiri." Omel jaslyn, yang sebenernya udah gue duga juga.

"Gausah kang temenin teh jaslyn aja ya, lilis pergi dulu ya kang. Makasi kang." Ucap lilis setengah berlari.

Aiss, bukanya jauh dari jaslyn malah berduaan gini. Tau gitu tadi terobos aja tembok belakang sekolah, bodoamat telat juga.

Gapapa jean, dia kayanya ga gigit kok. Stay calm jean.

Untuk meredam hati gue yang lumayan panas. Gue memutuskan untuk membuat teh manis dingin.

Sedangkan jaslyn duduk anteng dengan ponsel yang diputar miring. Kayanya main game.

"Aww, aduduh." Rintih jaslyn sambil memegangi perutnya.

Gue yang hendak duduk tersentak cukup kaget.

"Kenapa lo? Mau ee ya? Pantes anjir daritadi bau."

"Itu bau selokan tolol." Balasnya sengit dengan tangannya yang masih memgangi perut.

Duh ini anak beneram sakit gasih? Mau nanya tapi gengsi, nanti kegeeran.

"Ck! Kayanya gue dapet deh." Ucapnya setengah berbisik tapi terdengar oleh gue.

Je & JasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang