-jaga apa yang lo punya saat ini, jangan sampai menyesal saat lo udah gapunya itu.-
💢Happy reading.
Pukul 23.15
Gue masih berkeliling untuk mencari teh janis.
"Ah gila! Kalau kali ini juga gue gabisa jagain teh janis, gue gaakan maafin diri gue sendiri." Ucap gue frustasi di tepi jalan sambil memukul stang motor gue.
"Je lo jangan mikir yang aneh-aneh dulu, bukan cuma lo doang yang ngerasa gagal jagain teh jan tapi kita ber-tiga juga." Kata eko berusaha menenangkan gue.
Setelah gue mendengar kalo teh janis keluar rumah dan belum pulang juga, gue langsung kabarin ari, eko dan vivi untuk mencari teh janis.
Pasti nyokap sama bokap gue juga lagi panik dirumah nyariin teh janis dan gue yang handpone nya gabisa dihubungi.
"Emang angkasa brengsek!!." Teriak gue dengan lantang.
Angkasa adalah abang dari aksara, orang yang paling gue benci, paling gue hindari, paling brengsek.
"Otak lo lagi kacau, mundur je gue yang bawa motor lo, vi lo sama ari." Ucap eko lalu turun dari motor ari dan menaiki motor gue.
"Kita mencar, lo kesana gue kesitu." Ucap ari kepada eko dan lantas kita pun berpencar.
Harusnya Bandung malam saat itu dingin, tapi ngga buat otak dan hati gue yang sangat panas saat ini.
Gue gatau mau cari dimana lagi dengan keadaan emosi gue kaya gini. Tempat biasa angkasa nongkrong dulu gaada, tempat nongkrong aksara juga gaada, dirumah nya juga gaada.
Tapi tiba-tiba gue inget satu tempat yang belum didatengin sama gue.
"Ko, lo masih inget ga gudang tua yang kita pernah masuk kesitu?." Tanya gue ke eko.
"Oh iya!" Ucap eko yang langsung menambah kecepatan untuk menuju tempat tersebut.
Gedung tua itu tempat dulu gue nemuin teh janis yang terkapar pingsan karena ulah angkasa.
Dan semoga teh janis ada disana, kalau benar ya jelaslah pelakunya angkasa brengsek itu.
Sesampainya disana gue harus masuk hutan beberapa menit dulu dari jalan motor. Lantas sampailah gue didepan gedung tua itu, gue langsung mendobrak pintunya dengan eko.
Tapi nihil, gaada siapa-siapa disana. Gaada teh janis dan gaada jejak siapapun disana.
Ga mau buang-buang waktu gue dan eko pun beranjak pergi dari gedung tersebut.
Penjahat goblok mana yang ngelakuin kejahatannya disatu tempat yang sama.
"Teh jan ga mungkin punya musuh kan je di kampusnya?" Tanya eko.
"Ngga mungkin lah ko, gue yakin teh jan cewe baik-baik."
Triiing
Dering telpon dari handpone eko.
"Angkat je di hoodie gue." Suruh eko.
Gue lantas mengambil handpone eko di hoodie nya dan mengangkat telpon dari ari.
"Halo ri, kenapa?."
"Je teh jan ada disini, gue sama ari ada di pos satpam perumahan mawar indah cepetan!"
Gue lantas memutus telpon tersebut.
"Ko pos satpam perumahan mawar indah, cepet!." Ucap gue eko.
Eko langsung menambah kecepatan dan menuju tempat tersebut.
Setelah sampai ditempat gue buru-buru untuk melihat keadaan teh janis yang terkapar pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Je & Jas
Novela JuvenilJean abi sakha Ia adalah siswa biasa di SMA kelas 11. Ia akan bercerita tentang perempuan yang menyembuhkan luka sekaligus mental dirinya. Perempuan itu bernama Jaslyn kyara olivia, perempuan ini sangat jutek dan sekali ia berbicara sangat menyakitk...