6. Kangen

100 3 0
                                    

Senyuman Hannah mengembang sempurna saat mengingat kondisi Fahmi yang berangsur membaik pasca operasi jantung dua hari lalu. Meskipun masih membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk beberapa hari ke depan tetapi ia sudah terlihat bugar dan sehat.

"Han udah sembuh? Kata Pak Tony kamu sakit?" Tanya Siska dengan khawatir yang kini tengah berdiri di depan kubikel Hannah.

Siska adalah salah satu rekan sekantor Hannah yang selalu bersikap baik padanya. Hannah memang ramah pada semua orang, jadi selama bekerja di perusahaan Setiady Company Hannah tidak pernah memiliki musuh bahkan rekan sesama sekretaris dari para direktur ia bisa menjalin hubungan baik. Karena sifatnya itulah banyak para karyawan yang menyukai Hannah tetapi mereka harus mundur teratur mengingat salah satu peraturan perusahaan yang melarang semua karyawan menjalin hubungan khusus, terlebih lagi Hannah selalu berada di sisi orang nomor satu di perusahaan tersebut. Maka secara otomatis tidak ada satu pun karyawan yang berani mengusik Hannah karena pasti akan berurusan dengan bos besar mereka yang tak segan-segan memecat mereka dengan mudah.

"Alhamdulillah sudah baikan Sis, terima kasih ya," balas Hannah dengan tulus seraya melepaskan blazer lalu meletakkan di sisi kursi.

"Kerja sama si Bos yang sabar ya Han, oya ini buat kamu! Kamu pasti butuh asupan gizi dan vitamin yang banyak, selama kamu nggak masuk Big Bos uring-uringan mulu, hampir semua yang ada di sini kena semprot!" Terang Siska sembari menyerahkan bingkisan berisi makanan kepada Hannah.

"Makasih banget loh Sis, lagian kenapa kamu repot-repot begini sih!" balas Hannah lalu menatap Siska dalam. Perhatikan ringan yang membuat hati Hannah terenyuh seketika. Kembali ucapan syukur ia lafadzkan dalam hati karena ia masih di kelilingi dengan orang-orang baik.

"It's ok Hannah cantik!" Goda Siska hendak meninggalkan Hannah untuk kembali ke kubikelnya sendiri. Namun, tiba-tiba Nevan terlihat datang bersama Tony, seketika Hannah langsung memberikan kode pada Siska untuk segera memposisikan diri sebelum mendapatkan tatapan laser dari Nevan.

Dengan angkuhnya Nevan melewati Hannah, Siska dan semua karyawan yang tengah berdiri sembari menundukkan kepala memberi hormat padanya. Di belakang Nevan, Tony tersenyum membalas sapaan dua gadis yang diacuhkan oleh bosnya.

Setelah memastikan Nevan memasuki ruangannya Siska langsung berlari kecil menuju kubikelnya sendiri. Hannah menahan tawa melihat tingkah konyol Siska meskipun Hannah sendiri terkadang merasa takut karena sikap dingin Nevan, tetapi selama pekerjaan Hannah benar mengapa ia harus takut kepada sesama manusia. Semua makhluk Allah adalah sama, hanya kadar iman yang membedakan mereka semua.

Tanpa Tony sadari senyuman tipis terlukis di wajah dingin Nevan setelah bertemu Hannah. Tony ke luar dari ruangan Nevan setelah urusan mereka selesai lalu melimpahkan semua pekerjaan selama dua hari pada Hannah untuk dikoreksi ulang.

"Kamu cek ulang Han, semua sudah aku kerjakan dan soft file_nya ada di komputerku ," terang Tony dengan santai lalu kembali ke meja kerja yang lebih sering kosong. Tugas sebagai asisten pribadi sekaligus bodyguard Nevan membuat Tony tidak bisa disebut karyawan biasa. Jam kerja Tony pun 24 jam dalam sehari. Jadi kapanpun Nevan membutuhkannya ia harus siap. Namun, tak jarang juga Tony membantu pekerjaan Hannah setiap kali wanita itu kewalahan ataupun berhalangan datang ke kantor. 

Seperti biasa, Nevan membalas sapaan mentari dengan hangat. Seperti hatinya yang menghangat karena suatu rasa asing yang disebut kangen. Ia duduk di kursi kebesarannya lalu membuka layar pipih di hadapannya. Sambil menunggu loading laptopnya menyala Nevan mengecek kembali berkas yang ia pelajari kemarin.

Kedua sudut bibirnya terangkat saat aroma kopi menggelitik indera penciumannya. Ia hirup dalam-dalam, menikmati setiap kepulan panas yang dikeluarkan dari kopi racikan sekretarisnya yang sudah dua hari tidak menyambangi kerongkongannya. Ia buka dengan sempurna tutup cangkir kopi yang sebelumnya hanya terbuka sedikit. Sesuai perintah Nevan pada Hannah, di pagi hari ia ingin aroma kopi asli yang menguasai ruangannya. Jadi, setiap datang di pagi hari Hannah langsung menuju pantry menyiapkan kopi panas untuk Nevan terlebih dahulu sebelum menempati meja kerjanya.

My Possessive CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang