republish. 🎀
---
Setelah Jaemin keluar dari kamarnya, aku mendengar suara Haechan.
"Jaemin-ah, mau kemana?" dan setelah itu aku mendengar suara pintu ditutup.
"Astaga." Aku menutup wajahku dengan tanganku. Anak itu kenapa hari ini? Apa dia lagi pms?
Aku keluar dari kamar Jaemin. "Jaemin kenapa?" tanya Mark kepadaku. Aku mengangkat bahuku.
"몰라. *Nggak tahu* Sepertinya aku salah bicara, makanya dia marah." Haechan menghela nafas.
"아이구. *Aigoo* Yaudah, biarkan aja dulu. Nanti juga kembali sebentar lagi."
Saat member sudah mulai masuk ke kamarnya masing-masing, aku masih duduk di meja makan. Sekarang sudah jam 9, Jaemin belum balik juga.
Aku menatap handphoneku.
20:17 pm
Nana🐒
"Jaem"
"Dimana?"
Read20:39 pm
Nana🐒
"NaJaemin."
Read20:44 pm
Nana🐒"Baiklah,maaf kalau aku salah bicara."
"Pulanglah, udah malam."
Read21:12 pm
Nana🐒
"Na Jaemin!"
"Ayolah, udah mendung. Sebentar lagi hujan!"
"Aku minta maaf."Pesan terakhirku belum dibaca olehnya. Tepat saat jam 9 lebih 15, hujan mulai terdengar.
Aku menghela nafas. Aku masuk ke kamarku dan memakai jaketku, tidak lupa juga aku membawa tas berisi baju Jaemin yang kuambil secara asal. Kemudian aku mengambil payung di depan pintu, dan aku keluar.
Hujannya deras. Jaemin pasti kehujanan. Apa yang salah dari kata 'hanya teman'? Kan kita memang teman?
Aku mencari Jaemin tanpa bisa memanggil namanya secara kencang. Yah, karena dia artis. Aku saja tidak tahu apakah dia sudah pakai masker atau belum. Apakah sasaeng fans ada di sekitarnya atau tidak. Apakah sesuatu terjadi kepadanya.
Astaga, Na Jaemin. Kenapa buat khawatir sih.
Aku mencari di sekitar dorm, sekitar jalanan ramai. Tapi aku tidak melihat wajah Jaemin. Hujan mulai mengecil sedikit. Aku melihat ke handphoneku, sudah jam 21:47. Astaga, Na Jaemin! Sungguh kekanakan.
Aku berlari kecil ke taman yang pernah kulewati bersama Jaemin. Aku melihat seseorang duduk sendirian di ayunan.
Aku mendecak, itu sudah pasti Jaemin. Aku mendekatinya bersiap - siap untuk memarahinya.
"Yah Na Jaem---" Perkataanku terpotong melihat seseorang datang.
Seseorang terlihat mendekat kepadanya, membawa payung berwarna pink. Dia mengarahkan payungnya ke atas kepala Jaemin. Jaemin terlihat mengangkat kepalanya, menatap orang itu.
Kemudian, Jaemin berdiri. Dari tinggi badannya, terlihat bahwa orang itu perempuan. Kemudian, Jaemin memeluknya.
...
Kenapa Jaemin memeluk perempuan itu?
"Hina-yah. Terimakasih karena selalu ada."
Mataku mulai berkaca-kaca. Aku membalikan badanku, dan berjalan perlahan. Aku berlari menjauhi Jaemin. Aku menahan nafasku. Rasanya sesak.
Kenapa begitu sakit? Padahal aku bukan pacar Jaemin.
Aku tidak boleh begini, harusnya aku mendukung apapun pilihan Jaemin. Harusnya aku mendukung wanita yang Jaemin suka.
Karena aku hanya temannya.
Aku menutup payung yang kugunakan, membiarkan diriku kehujanan. Saat di tempat agak sepi, aku berjongkok memeluk lutut dan menangis.
"Na Jaemin, kenapa begitu menyebalkan?" gumamku pada diri sendiri.
"Kalau suka kenapa ga bilang suka, kenapa membuatku merasa digantung seperti ini?" tanyaku pada diri sendiri.
Aku menenggelamkan wajahku pada lututku. Sampai seseorang memegang pundakku, memaksaku berdiri, tapi secara lembut.
Dia memelukku. Dia mengusap perlahan punggungku. Orang ini terasa begitu... hangat. Nyaman rasanya.
Aku menenggelamkan wajahku di pundaknya.
"Syukurlah, kamu baik-baik aja."
Suara ini...
🎀tbc🎀
Suara siapa hayo?
Salah Jaemin atau Minhae?
Ini Hina SMRookies, cantik ya💕Revisi : 11 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
pinocchio ◇ jaemin
FanfictionNa Jaemin? Jadi pacarku? Aku? Orang dengan sindrom cegukan sialan ini???? HAHAHAHAHAHAHAHAHAHANYAMIMPI. ◇some chapters are privated◇ ◇ins by Kdrama "Pinocchio"◇ ◇was EXO Chanyeol || Pinocchio◇ ◇started on 2015, restarted on 2018◇