Ini tentang Naura, si gadis bulan yang hidupnya dipenuhi oleh sayat dan goresan. Tentang gadis yang menelusuri jalan kegelapan untuk mencari secercah harapan dan kasih sayang.
Dan ini juga tentang gadis perempuan yang hidupnya berkali-kali dijatuhk...
Seorang gadis sedang berjalan terseok seok sembari menunduk lesu, dirinya mendongak menatap langit yang hitam polos tanpa dihiasi bintang maupun bulan. Hal itu membuat Naura semakin sedih.
Dimana bulan nya?.
Naura Zeline Nerissa Lovanna. Gadis dengan senyuman yang selalu mengembang, selalu ceria setiap saat ternyata dibalik itu semua hanyalah topeng untuk menutupi luka lara nya.
Masa lalu bersama keluarga, keharmonisan, ketentraman, kehangatan keluarga yang penuh cinta kini tergantikan oleh keluarga yang paling menyedihkan bagi nya.
Semenjak sang ibunda jatuh sakit, semenjak itu pula rumah tangga mereka hancur sehancur hancur nya.
Mereka melihat dengan jelas, dengan mata mereka sendiri, dengan pendengaran mereka sendiri bahwa Lutfi selaku ayah Naura secara terang terangan berselingkuh.
Bahkan Lutfi dengan tak berdosa nya membawa wanita berbadan seksi yang pastinya tinggi bak model itu ke rumah.
Seketika ia terngiang-ngiang ucapan sang ibunda 'akan ada pelangi setelah hujan' dan ya! Naura akan mempercayai itu. Naura akan menanti sang pelangi itu yang merupakan secercah kebahagiaan bagi nya.
Gibrani Angkasa Galaputra. Laki laki dengan tatapan tajam bak elangnya menjadi idola bagi kaum hawa, termasuk Naura, si gadis bulan itu.
Bagi Naura, Gibran itu kebahagiaannya. Namun bagi Gibran? Ah entah lah, Naura agak meragukan nya.
Menghalau pikiran itu jauh jauh, menghempas nya sampai ujung bumi, Naura memberanikan diri berjalan menyusuri rumah demi rumah hanya untuk pulang kembali ke kost-kostan nya.
Dalam hati ia merapalkan doa agar tidak ada preman yang datang tiba tiba lalu menggodanya dan menculik nya lalu datanglah pahlawan yang ia nantikan seperti di novel atau wattpad yang kebetulan pernah ia baca.
