tujuh

4 1 0
                                    

   Ran terkekeh melihat wajah Risa yang tertekuk tak enak di sebelah Jeny. Sedang jeny hanya bisa geleng geleng maklum dengan kelakuan kedua temannya yang suka mengganggu Risa.

"Sori ya, boleh kita ikut gabung" ujar Rega merangkul bahu Bela.

"Eh, duduk aja kak. Ngga papa ko" jawab Risa cepat. "Tempat kursinya juga masih banyak, cukuplah buat 4 orang lagi"

"Idih, si ikan teri ngalus La" bisik Ran pada Nala

"Biasa, suka caper dia"

"Hihihi...... bener La, emang suka kasihan gitu gue lihatnya. Ngga pernah ngerasain di kasih perhatian dia" ujar Ran lagi yang masih ingin menggoda Risa

"Hilih, bicit aja lo berdua" kesal Risa yang masih bisa mendengar ledekan kedua temannya.

"Sini bro, gabung sekalian ama pacar gue!" Seru Rega pada teman temannya.

Mata Ran langsung membulat karena ternyata Rega membawa pasukannya, alias teman temannya.

"Aduh Ran, si Rega apaan si. kira cuma si Rega doang, maksut kita itu si Rega sama Bela" bisik Nala

"Bener La, gue kira juga gitu. Tahunya si curut bawa pasukannya, aduh mana banyak lagi orangnya. Kursi tinggal empat si curut bawa temen lima, enem sekalian ama dia. Lha kita kita mau dikemanain?" Balas Ran.

"Gue si ngga masalah Ran mau dikemanain, masalahnya cowok gue ngga suka gue nongki nongki ama cowok cowok emes berkotak dibalik bajunya"

"Omes lo!" Kesal Ran meneloyor kepala Nala. Kini teman teman Rega menempati kursi yang masih kosong, ada juga yang mengambil kursi tambahan di meja samping.

"Heh ikan teri, gesrek sini lo!" Panggil Ran mengintruksi Risa agar kembali kesampingnya.

"O-GAH!"

"Yee si dia nantangin Ran" bisik Nala.

"Gue bejek ntar dia ama sambel" balas Ran.

Meja yang mereka tempati semakin ramai dengan obrolan dan tawa dari teman teman Rega.

"La, gue berasa di anak tirikan deh sini" bisik Ran

"Sama, onah!" Balas Nala

"Gue yang kaga ngarti mana letak lucunya atau mereka yang udah beneran gesrek si La?"

"Gue juga bingung"

"Dari tadi lo ngikutin gue dah perasaan"

"Kan emang cuma kita berdua yang waras disini" jawab Nala

"Gue heran ama si Belot, ko bisa haha hihi gitu si"

"Kelainan kali si dia. Maklum, lagi bucin akut dia" balas Nala. Ran dan Nala asik dengan obrolannya sendiri tanpa menghiraukan orang orang yang ada didepan mereka.

"Ran!" Ran menoleh ke arah Jeny yang memanggilnya.

"Hm?"

"Lo ingat si David ngga?"

"David de gea?
Ingetlah!" Jawab Ran percaya diri

"Bukan dia ogeb"

"David becam?"

"Ck" decak Jeny

"Hehehe...... disamain David Becam juga ngga papa gue" sahut salah satu cowok teman Rega.

"Halah, itu mah maunya lo!" Balas yang lain.

"Sori ya pid, temen gue emang kadang suka kumat otaknya" ucap Jeny merendahkan Ran.

"Mata lo, otak kumat! Lo kira gue penyakitan apa" protes Ran.

"Kalem kalem garang juga ya si Ran" sontak Ran mendelik menatap sosok yang barusan bicara.

Rania And The Hight School StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang