Kedua tangan Ran memeluk lengan Aryo sebelah kiri, keduanya memilih berjalan kearah basement.
"Tadi kenapa ditinggal temen temennya?" Tanya Aryo mulai membuka suaranya.
"Hm.... males kalau udah rame gitu, tadi pulang les langsung kesini soalnya. Kalau rame kaya tadi males aja" jawab Ran
"Tadi yang cowok cowok itu temen kalian?"
"Bukan, temennya pacarnya Bela. Kita ngga sengaja ketemu, terus mereka ikut gabung" jelas Ran yang hanya di angguki Aryo.
"Kak, jalan ke carnival park yuk"
"Ini udah jam stengah empat lho, kalau mami kamu nyariin?" Tanya Aryo menoleh menatap Ran.
"Nanti aku chat mami aja"
"Yaudah, kita sholat dulu ya"
"Ok" jawab Ran sebelum melanjutkan ocehannya.
****
Kini mobil yang di tumpangi Ran dan Aryo sudah berhenti di parkiran carnival Park.
"Eh, kak sebentar" ujar Ran menahan Aryo yang hendak keluar.
"Astaga, kamu pakai warna apalagi?" Tanya Aryo protes saat Ran membuka hijabnya yang memamerkan warna rambutnya yang terlihat mencolok.
"Hehehe..... ini warna smoky lilac" jawab Ran antusias mengenalkan warna rambutnya.
"Bukannya seminggu yang lalu kamu kirim rambut warna merah?" Ujar Aryo syok. Karena baru seminggu yang lalu saat liburan Ran mengiriminya foto rambutnya yang memang suka diubah ubah warnanya.
"Hehehe...... bosen kak, mata aku sepet lihatnya"
"Apalagi mata aku"
"Ststst..... tapi kakak suka kan?"
"Akh, besok besok harus ganti lagi pokoknya!" Ujar Aryo keluar mobil meninggalkan Ran.
"Ih, kak jangan gitu dong" rengek Ran ikut keluar menghampiri Aryo yang terlihat marah.
"Iya iya, besok balik warnanya" rayu Ran
"Besok biar aku antar sekalian ke salonnya"
"Iya iya, tunggu seminggu lagi ya"
"Ck" Aryo meninggalkan Ran yang terkekeh karena berhasil membuat Aryo ngambek.
****
Pagi ini seperti biasa, Ran dan keempat temannya sudah nongki di teras sekolah. Lebih tepatnya di samping lapangan basket.
Sudah pasti mereka sedang nonton pertandingan basket antara kelas dua belas dan kelas sebelas.
Anehnya, mereka kelas sebelas namun malah mensuporteri kelas dua belas. Jangan heran, ini semua paksaan dan ancaman dari Bela yang notabandnya pacar ketua tim basket kelas dua belas. Iya, si Rega.
Jadilah mereka berempat yang menjadi korbannya.
"Babang Rega!
Semangat!
I lope you teri tahusen bang!" Teriak Jeny antusias."Si Jeny malu maluin dah, itu lidah ndeso pakai segala bahasa inggris. Meletot tuh kalimat" bisik Nala menggerutu pada Ran.
"Iya malu maluin, geser dikit ke kanan ah. Biar ngga ketahuan temen gue" ujar Ran menggeser duduknya ke kanan menjauhi Jeny yang ada di sebelah kiri Nala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rania And The Hight School Story
RandomPerjalanan 5 sekawan di masa masa SMA nya. Cerita kali ini temanya lebih fokus ke pertemanan. Mungkin akan ada adegan romance nya, karena ini masa masa SMA dimana lagi musim musimnya cinta monyet. Buat yang kepo sama ceritanya, silahkan di lihat lih...