Kini Hinata sedang duduk di taman sekolah bersama Kiba, yah Kibalah yang telah mengejutkan Hinata.
"Hinata," panggil Kiba.
"Hmm?" dehem Hinata.
"Hinata, kau harus berjanji kepada ku sekarang juga," tegas Kiba datar.
"Janji? buat apa?" tanya Hinata.
"Hinata katakan bahwa kau harus berjanji kepada ku kalau kau harus menjawab semuanya dengan jujur," ucap Kiba.
"Apa maksud mu Kiba-Kun?" tanya Hinata.
"Berjanjilah," ucap Kiba.
"Berjanji? baiklah," ucap Hinata.
"Apakah kau mencintai rival ku?" tanya Kiba.
"Rival? apa kau membicarakan tentang Naruto-Kun?" tanya Hinata.
"Yah! apakah kau mencintainya?" tanya Kiba.
"Ti--ti--tidak," gugup Hinata tegang.
"Jujur saja, aku berjanji tidak akan membongkar semuanya, kau harus percaya kepada tim mu ini, aku bukannya setim dengan mu? lalu kenapa kau tidak mempercayai ku?" tanya Kiba tegas.
"Kiba-Kun ... bukan begitu! ku mohon mengertilah, aku mempercayai mu, sangat mempercayai mu, tapi jika di tanya tentang perasaan? gomen ..
aku tidak bisa mengungkapkan itu, karna ini bukan masalah tentang kepercayaan antara satu tim, tapi ini soal pribadi, cobalah mengerti diri ku Kiba-Kun," lirih Hinata menatap lurus dengan tatapan kosong."Baiklah, kau telah memutuskan sesuatu yang akan membuat mu merasa sakit karna tidak ingin membaginya kepada orang lain yang tak lain adalah tim mu sendiri," tegas Kiba sembari berdiri.
"Kiba-Kun," lirih Hinata.
"Yosh ... aku ingin pergi saja, aku ingin pergi ke kelas, dan kau ingin ikut atau tidak dengan ku? dan soal perkataan ku yang tadi itu, lupakan saja," ucap Kiba.
"Kiba-Kun ... baiklah aku akan menceritakannya kepada mu," nyerah Hinata.
"Benarkah?" tanya Kiba antusius.
"Yah, mari duduklah," ajak Hinata.
Lalu Kiba duduk di samping Hinata, Hinata mulai menceritakan perasaannya sendiri saat ini.
Setelah menceritakan tentang perasaannya, Hinata merasa lebih lega karna telah membaginya dengan setimnya yang ia percayai.
"Jadi begitu? berarti filling ku dari kemarin itu benar yah?" ucap Kiba introgasi.
"Ahk ... itu ... anu ... hmm ... iyah," gugup Hinata.
"Huh ... sudah aku duga itu, aku tau tentang diri mu Hinata, jangan pernah menyembunyikan sesuatu dari ku, karna aku dapat mengetahuinya dengan mudah sekali," ucap Kiba.
"Yah kau benar Kiba-Kun," ucap Hinata tersenyum.
"Baiklah, sepertinya bel sudah mau berbunyi, dan kau tau artinya apa bukan?" ucap Kiba.
"Huh ... baiklah Kiba-Kun, mari kita pergi ke kelas, sebelum Kakasih Sensee masuk di luan," ucap Hinata.
"Yosh ...." ucap Kiba.
Lalu mereka berjalan menuju kelas mereka sendiri, sesampainya di kelas, mereka hanya melihat Sasuke, Sakura, Naruto, Choji, Shikamaru, Ino, Sai, Shino, dan Neji saja.
"Hey ... kalian dari mana saja?" tanya Naruto.
"Anu ... kami ..." gugup Hinata.
"Kami tadi tidak sengaja jumpa di saat mau ke kelas," dusta Kiba.
"Owh ... begitu ..." ucap Naruto.
"Hey Hinata ... kemarilah," panggil Sakura.
"Yah Sakura-Chan?" tanya Hinata saat ia sudah di depan Sakura.
"Duduklah disini," tawar Sakura.
"Apa? duduk di situ?" kaget Hinata.
Karna apa? karna Sakura menyuruh Hinata duduk di samping Naruto.
"Yah," ucap Sakura.
"Ahk .. sebaiknya tidak perlu Sakura-Chan, Hinata bisa duduk di tempatnya sendiri," ucap Naruto yang membuat Hinata merasa sakit.
"Ahk ... diam kau!" bentak Sakura.
"Yah Sakura-Chan, apa yang di bilang Naruto-Kun itu benar, bahwa aku bisa duduk di tempat ku sendiri bersama dengan tim ku," ucap Hinata menolak dengan hati yang sakit.
"Begitukah? baiklah," ucap Sakura.
Lalu Hinata berjalan menuju tempat duduknya, lalu ia duduk di tengah-tengah Kiba dan Shino.
"Hey Hinata ... jangan bersedih! aku akan membantu mu mendapatkan Naruto sih rival ku itu," bisik Kiba.
"Wah ... benarkah Kiba-Kun?" bisik Hinata antusius.
"Yah," bisik Kiba.
"Yey ... makasih ..." ucap Hinata.
"Hey ... kalian sedang berbicara tentang apa?" tanya Shino.
"Kami?" ucap Kiba.
"Yah," ucap Shino.
"Kami tidak berkata apa-apa kecuali tentang misi nanti," ucap Kiba berbohong.
"Apakah begitu Hinata?" tanya Shino.
"Yah Shino-Kun," ucap Hinata tersenyum.
"Baiklah, tapi ingat! jangan pernah merasiakan sesuatu dari ku!" peringat Shino.
"Ba--baiklah Shino-Kun," ucap Hinata gugup.
"Baiklah Shino," ucap Kiba santai.
"Aku harap aku dapat memiliki mu Naruto-Kun," bisik Hinata berlirih.
"Aku akan membantu mu Hinata, aku aku percaya bahwa kau akan bahagia bersama dengan rival ku sih Naruto, asalkan dia tidak berbuat mesum dengan mu," batin Kiba tersenyum.
"Aku merasa ada sesuatu yang di rahasiakan Kiba dan Hinata dari ku, tapi apa?" batin Shino berfikir.
"Huft," nafas Hinata berhembus.
"Huh ... ini sangat menyebalkan sekali," batin Naruto karna Sakura sedari tadi hanya memperhatikan Sasuke saja.
"Aku iri dengan Sakura, dia mendapatkan cinta dari Naruto-Kun, tapi kenapa dia tidak menerimanya saja?" batin Hinata.
"Hey Sakura," rengek Naruto.
"Ahk ... dasar kau Baka!" sentak Sakura.
"Sudah! kalian jangan bising!" dingin Sasuke.
"Huh ... dasar Teme," ejek Naruto.
"Dasar Dobe Baka!" ucap Sasuke tak mau kalah dari Naruto.
Bersambung ......
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Teen FictionKisah Cinta NaruHina yang penuh dengan tantangan😱 Hari demi hari, sudah dilalui Hinata untuk mendapatkan Naruto, dan hari demi hari juga Naruto menyingkir karna ia mencintai Sakura Haruno, ditambah lagi ada satu perempuan yang menyukai Naruto, yait...